🍒 cherry 8

48 4 0
                                    

Diana yang masih memakai seragam sekolahnya kini terduduk dibangku taman pikirannya melayang kemana-mana Diana sesekali melihat jam di ponselnya yang sekarang menunjuk pukul 5.30

Diana lalu mengetuk-ngetuk ponselnya ke tangan kirinya dan sesekali menatap sekeliling untuk memastikan orang yang ditunggunya datang

"Diana, ada apa lo nyuruh gue kesini" kata seseorang lalu duduk di sampingnya, Diana lalu menatap Dylan sendu

Ya, setelah mendengar perkataan Freza dan Novelia tadi Diana langsung menghubungi Dylan untuk datang ke taman

"Lan" panggil Diana pelan lalu sesaat Diana memejamkan matanya lalu menarik nafas dalam

"Ada apa na" ucap Dylan sambil terus menatap Diana

"Apa lo beneran sayang banget sama Novelia" tanya Diana sambil menatap Dylan

"Lo kenapa nanya gitu" kata Dylan sambil menaikkan satu alisnya

"Lo tinggal jawab aja, apa lo sayang banget sama Novelia" tanya Diana lagi tapi sekarang dengan suara setengah berteriak, Dylan kini bingung dengan sikap Diana

"Iya gue sayang Novelia" kata Dylan

Diana yang mendengarnya bingung harus bagaimana mengatakan pada Dylan soal kejadian di toko cake tadi,

Diana sayang Dylan

Diana takut jika Dylan terluka

Diana takut jika Dylan tidak percaya padanya

Dan disisi lain juga Dylan sayang Novelia

Hening beberapa saat

"Lan, kalau gue bilang pacar lo itu cuma mainin perasaan lo gimana" ucap Diana yang membuat Dylan bangkit dari duduknya dan memandang Diana yang kini menunduk

"Maksud lo apa na" kata Dylan tajam

"Gue sayang sama lo lan, gue gamau lo terluka karena Novelia" ucap Diana gemetar

"Na, gue gak nyangka lo bisa nuduh orang yang ngga-ngga" kata Dylan pada Diana, Diana yang tadinya menunduk kini menatap Dylan

"Lan, gue bukan nuduh pacar lo tapi gue liat sendiri dia sama fre..." ucap Diana terpotong oleh perkataan Dylan

"Cukup Diana! gue kecewa sama lo gue anggep lo sahabat bukan buat nuduh Novelia kaya gini! Novelia itu pacar gue na lo gak berhak nuduh dia yang macem-macem!" bentak Dylan yang membuat Mata Diana berkaca-kaca

Belum pernah sekalipun Diana dibentak oleh Dylan dan saat ini Dylan membentaknya itu berhasil membuat hati Diana terluka sangat dalam

Diana bangkit dari duduknya lalu menghapus paksa air matanya yang berhasil mengalir ke pipinya

"terserah lo mau percaya atau ngga lan, gue udah cape sama sikap lo yang berubah kaya gini" ucap Diana memberikan senyuman getir pada Dylan lalu berjalan menjauhi Dylan

🍒🍒🍒

Diana menuruni taxi yang kini sudah berada didepan rumahnya, Diana lalu berjalan memasuki rumah tatapannya kosong

"Diana pulang" ucap Diana setelah membuka pintu rumahnya lalu berjalan masuk

"Diana kamu dari mana aja, ini udah jam berapa dan ini temen kamu dari tadi nunggu" kata bunda-nya dengan nada khawatir

Diana lalu menatap tajam cowok yang tadi bertemu di sekolah dan berjanji akan menjemputnya

"Ngapain lo disini" ucap Diana tajam

"Gue mau jemput lo lah, kita kan mau makan" kata Freza sambil tersenyum

"Gue minta lo pergi dari sini" kata Diana masih dengan suara tajamnya

"Tap.." baru saja Freza ingin bebicara Diana langsung menatap Freza tajam nafasnya menderu karena menaha marah

"KELUAR!" Teriak Diana yang membuat Freza kaget bahkan Wenda bunda-nya ikut kaget

Freza berdiri mendekati Diana "lo kenapa sih na" ucap Freza lembut sambil memegang bahu Diana

Diana menepis tangan Freza "COWO PSIKOPAT KAYA LO GAK PANTES BERADA DI RUMAH GUE"

"Diana kamu ngomong apa, gak baik ngomong kaya gitu sayang" ucap Wenda lembut sambil memegang bahu Diana

Diana yang tidak tahan dengan emosinya kini memutuska berlari menaiki anak tangga dan masuk ke kamarnya

"Nak Freza, sebaiknya pulang aja ya" ucap Wenda yang diangguki oleh Freza

Sementara Diana kini menelungkupkan wajahnya dibantal sambil menangis sesenggukan

"Dylan bego, tolol! Gue benci sama lo" teriak Diana histeris, pintu kamar Diana terbuka menampilkan wenda yang kini menghampiri putrinya tersebut

"Diana kamu kenapa sayang" ucap Wenda pelan yang kini duduk disisi ranjang Diana dan mengusap lembut punggung Diana

Diana menggeleng pelan sambil terus menangis

"Yaudah kalau kamu gamau cerita sama bunda" ucap Wenda

"Bun-Diana mau besok aja per-gi ke Milan-nya" ucap Diana yang kini masih menangis sesenggukan

"Besok bunda bakalan urusin itu semua, sekarang kamu tidur ya udah jangan nangis terus nanti cantiknya ilang loh" kata Wenda lalu Diana membenarkan posisi tidurnya

"Bunda disini aja ya" ucap Diana sambil memeluk bunda-nya yang kini berbaring disampingnya

Wenda tersenyum lalu mengelus kepala Diana sampai Diana terlelap

🍒🍒🍒

Dylan duduk di balkon kamarnya dan mengarahkan pandangannya ke balkon kamar Diana dengan tajam "kenapa lo jadi kaya gini sih na, kenapa lo mesti nuduh yang ngga-ngga soal Novelia" ucap Dylan sambil mengacak rambutnya

Dylan lalu menatap langit yang kini terlihat mendung "gue kira kita bakalan terus bersama na, tapi nyatanya ngga" gumam Dylan, rintik hujan jatuh ke wajah Dylan

Dylan lalu melangkah memasuki kamarnya dan menutup pintu balkon ber cat putih tersebut

Juscherry🍒

DIANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang