🍒 cherry 5

40 5 0
                                    

"Dylan mana" tanya Diana pada ketiga temannya

Ketiganya langsung menatap Diana
"Gatau tuh na, dia makin aneh deh semenjak pacaran sama Novelia" kata Rey

"Tadi dia gamau kita ajak nemenin lo" kata Kevin

Diana terdiam sesaat lalu terkekeh "mungkin dia lagi cape temenan sama gue" kata Diana yang membuat ketiga temannya terdiam

Diana menatap lurus kedepan lalu menunduk menatap sepatunya dan seketika air mata jatuh membasahi ubin tangisan itu semakin deran sampai membuat Diana sesenggukan

Kevin yang berada tepat disamping Diana kini menyadari temannya sedang menangis

"Diana, lo nangis" kata Kevin lalu memegang pundak Diana, Geo dan Rey berjalan mendekat ke arah Diana

Mereka bingung pada Diana, Diana tidak pernah menangis dihadapan para temannya "sumpah na gue baru ngeliat lo nangis" ujar Rey dengan nada lembut

"Gu-gue gak sanggup lagi kaya gini Dylan.....sekarang berubah banget" kata Diana masih menangis sesenggukan

Ketiga temannya tidak tega melihat Diana seperti ini

"Na, udah deh lo jangan nangis lagi buat apa lo nangisin cowok kaya begitu" ucap Kevin berusaha menenangkan Diana

"Udah dong na, kalau lo nangis gue juga ikut sedih nih" kata Geo dramatis

"Gue sayang banget sama Dylan" ucap Diana pelan tangisannya pun mulai mereda lalu Diana menghapus jejak air matanya

"Iya kita tau tapi lo jangan bersikap lemah gini dong, tunjukin sifat Diana yang selalu ceria dong" kata Kevin yang membuat Diana tersenyum sontak membuat ketiga temannya tersenyum

Lalu bel pergantian jam pelajaran berganti dan mereka pergi menuju kelasnya

Sementara ada seseorang yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan Diana dan ketiga temannya "lo bakalan kehilangan orang yang sayang sama lo DYLAN!" katanya sambil tertawa tajam

🍒🍒🍒

S

epulang sekolah tadi Diana langsung pulang kerumahnya, hari ini dia sangat lelah entah itu yang berhubungan dengan fisik maupun batinya

Diana kini sedang duduk disofa sambil menonton tv yang berada dihadapannya

"Assalamualaikum" kata seseorang sambil memasuki rumah, Diana yang menyadarinya kini berbalik dan menatap bunda-nya

"Bunda, Ayah!" Teriak Diana sambil menghampiri kedua orang tuanya, mata diana berbinar lalu Diana langsung memeluk bunda-nya

"Diana kangen Ayah sama Bunda" Diana lalu melepaskan pelukannya, lalu wenda tersenyum sedangkan Dion ayah Diana mengelus kepala Diana

"Ohiya, bunda punya oleh-oleh buat kamu" kata Wenda sedangkan Dion sudah berjalan menaiki anak tangga untuk beristirahat dikamar

"Ini buat kamu, Ayah yang pilihin katanya sih cocok banget buat kamu" kata Wenda sambil memberikan jinjingan berisi tas dan sepatu

"Makasih Bunda" kata Diana sambil tersenyum senang

"Ke Amerika mau shopping apa ngurusin pekerjaan sih bun" tambah Diana sambil geleng-geleng kepala lalu Wenda hanya terkekeh

"Ohiya satu lagi Ana, tolong anterin ini ke rumah tante Indah ya, ini buat Dylan dan yang ini buat tante Indah" wenda lalu menyerahkan dua jinjingan pada Diana

Diana sudah paham betul setiap bunda-nya pergi keluar negeri pasti saja membeli oleh-oleh untuk orang terdekat seperti yang dilakukannya sekarang, memberikan oleh-oleh pada teman sekaligus tetangganya ini

"I-iya bun" kata Diana ragu

Diana lalu berjalan keluar rumah untuk pergi kerumah sebelah, setelah Diana berada didepan pintu rumah Dylan

"semoga Dylan gak ada dirumah" gumam Diana

Baru saja Diana ingin mengetuk pintu tiba-tiba pintu rumah terbuka menampilkan sosok Dylan dan Novelia yang berada dibelakangnya

"Bersikap biasa aja Diana, pasti lo bisa" ucapnya dalam hati

"Hi, ada tante Indah-nya" tanya Diana sambil menatap Dylan dan beralih menatap Novelia yang kini sedang menatap Diana tajam

Dylan menatap Diana lalu tersenyum sesaat "ada ko masuk aja na, bunda lagi di dapur tuh" kata Dylan

"Ohiya, ini dapet dari bunda buat lo" kata Diana sambil memberikan bingkisan pada Dylan lalu Diana masuk ke rumah Dylan untuk memberikan satu bingkisan lagi ke tante Indah bunda-nya Dylan

"Tante" panggil Diana pada Indah setelah dirinya berada dibelakang Indah

"Eh ada Diana, ada apa ya" tanya tante Indah sambil tersenyum manis

"Ini tan, mau nganterin titipan Bunda" kata Diana sambil memberikan bingkisan pada Indah

"Wenda udah datang, jadi ngerasa ngerepotin taro diatas meja aja ya Ana" ucap Indah yang kini sedang mengaduk-aduk masakannya lalu Diana menurutinya

"Tante Indah masak apa, wanginya enak banget" Diana lalu menghampiri Indah

"Sup jagung, Diana mau? Biasanya kamu suka banget sama ini" katanya sambil tersenyum

"Kesukaannya Dylan juga tan" ucap Diana pelan lalu tersenyum tipis

"Ngomong-ngomong soal Dylan, cewek yang tadi sama Dylan itu pacarnya ya na? Tante gak suka sama itu cewek gak sopan" kata Indah yang memang orangnya ceplas ceplos

"Iya tan, mereka pacaran" kata Diana pelan

"Tante sih lebih pilih kamu kemana-mana udah cantik, baik pokoknya mah kamu tuh calon mantu idaman tante deh" kata Indah yang membuat Diana tersenyum

"Ana emang gak suka sama anak tante Dylan gitu" kata Indah yang membuat Diana mematung, Diana bingung harus menjawab apa

Juscherry🍒

DIANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang