Jakarta, Indonesia
Pagi tadi SMA Mentari mengadakan acara perpisahan dan sekarang anak kelas 12 sedang mengadakan acara party
Sudah seminggu Kevin, Rey dan Geo kehilangan sosok Diana kemarin mereka pergi ke rumah Diana dan mendapat titipan surat dari Diana lewat Wenda
Di dalam surat itu Diana memberi tau ketiga temannya bahwa dia sudah pergi untuk mengurus kuliahnya tapi tidak memberi tau negara mana yang Diana pilih
"Kangen Diana" ucap Kevin yang kini sedang berada di meja bartender bersama Kevin, Rey, Geo dan Dylan
Dylan menatap lurus pada anak-anak yang sedang menari menikmati dentuman musik dari dj
"Gue juga! gila itu anak kaga bilang kita lagi kalau mau berangkat, kan gue juga pengen kasih pelukan hangat buat dia" ucap Geo
Dylan hanya memasang wajah datar, Dylan yang mengetahui bahwa Diana sudah berangkat keluar negeri dari Indah bunda-nya sempat merasa kaget tapi hanya sesaat, Dylan masih kesal pada Diana
Dylan lalu berdiri melangkah menuju Novelia yang kini berada di sudut ruangan bersama teman-temannya
"Dylan tuh bego apa gimana sih, bisa-bisanya dia bersikap santai padahal Diana udah pergi" ucap Rey kesal
Dylan menghampiri Novelia sambil tersenyum, Dylan lalu merangkul Novelia "sayang kamu mau pulang sekarang" tanya Dylan pada Novelia
"Hm, ngga deh aku masih mau disini lan" kata Novelia
"Kamu kalau mau pulang, ya pulang aja lan nanti aku bisa pulang sama temen aku" tambah Novelia sambil menatap Dylan
"Beneran gapapa" kata Dylan lalu Novelia mengangguk cepat
Dylan melangkah keluar dari tempat tersebut dengan cepat, Dylan lalu mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi setelah sampai ditempat tujuan Dylan memarkirkan motor disisi jalan yang sepi dan memasuki cafe
"Moccacino satu" ucapnya pada pelayan lalu Dylan duduk dipojok cafe tempat yang biasa dia dan Diana pilih jika ke cafe ini
Dylan memandang keluar jendela cafe suasana cafe yang sepi membuat Dylan merasa nyaman "kenapa lo pergi tanpa pamit na" ucap Dylan
Pesanan Dylan datang bersamaan dengan pintu cafe yang terbuka menampak-kan dua orang yang Dylan kenal, Dylan menyipitkan matanya "Novelia, Freza ngapain mereka disini" gumam Dylan sambil terus memandang dua orang tersebut yang kini terlihat bahagia
Lalu mereka duduk tidak jauh dari Dylan "rencana balas dendam lo udah berhasil za, jadi boleh gak gue udahan drama pacaran sama si Dylan itu" kata Novelia yang masih bisa terdengar oleh Dylan
"Gue belum puas nov, Dylan belum menderita, coba aja waktu itu si tolol Diana mau gue ajak jalan pasti balas dendam gue bakalan sukses banget" ucap Freza yang membuat Dylan mengepalkan tangannya
"Tapi gue udah muak sama semua ini, cape gue tapi lumayan sih bisa mainin perasaan Dylan yang notaben-nya most wanted sekolah" ucap Novelia sambil tertawa
Dylan yang kini tidak bisa menahan amarah setelah mendengar percakapan mereka kini bangkit berjalan mendekati Freza dan Novelia dengan kepalan tangan dan rahangnya yang mengeras
"Anjing! Bangsat lo tai" kata Dylan yang telah berhasil mendaratkan pukulan dipipi Freza Novelia yang melihatnya kini hanya membulatkan mulutnya
Dylan meninju beberapa kali wajah Freza yang kini sudah mengeluarkan darah di gusi dan hidung-nya, untung saja keadaan cafe saat ini sepi jadi keributan tersebut tidak mengganggu pengunjung yang lain
Freza kini tertawa "syukur lo ada di sini, gimana rencana yang gue buat seru kan" ucap Freza sambil tertawa
Dylan mencengkram kuat kerah baju Freza matanya memerah dan tatapannya kini menakutkan "kasian ya lo, udah nyia-nyiain cewe yang cinta banget sama lo demi Novelia sodara gue, lo gak sadar kalau Diana itu cinta banget sama lo" tambah Freza sambil terus tertawa yang berhasil membuat Dylan mendaratkan pukulannya lagi dan lagi
Dylan lalu melepaskan cengkraman tangannya dari baju Freza, Freza kini sudah tidak bisa mengeluarkan suaranya lagi karena keadaannya yang babak belur lalu Dylan menatap Novelia tajam nafasnya memburu
"Lo, cewe ter-BANGSAT yang pernah gue temuin" ucap Dylan tajam sambil menunjuk Novelia
Novelia yang merasa takut melihat Dylan kini menangis "air mata lo itu jangan sampe netes ke lamtai, karena air mata lo bisa ngotorin lantai yang bersih ini" kata Dylan tajam lalu Dylan pergi keluar cafe dan mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi
Dylan menatap jalanan dengan pikiran yang mengarah pada Diana "bego banget gue sampe gak percaya ucapan Diana!" Teriak Dylan
Dylan memarkirkan motor di rumahnya lalu cepat-cepat masuk ke rumah dan berjalan menaiki tangga untuk ke kamarnya
Dylan merogoh ponsel disaku mencari nama Kevin di kontak-nya lalu menelepon Kevin
"Halo, kenapa lan" kata Kevin
"Kerumah gue sekarang!" Ucap Dylan tegas lalu mematikan sambungan teleponnya
Juscherry🍒
KAMU SEDANG MEMBACA
DIANA
Fiksi Remaja-Dalam diam aku mencintaimu- Diana Khansa mencintai sahabat kecilnya Dylan Alkenzo tetapi Dylan tidak pernah menyadari bahwa Diana menyukainya Suatu ketika Dylan bercerita pada Diana tentang perempuan yang dia cintai dan dia akan segera menyatakan c...