Eighth

132 3 0
                                    

Dipart ini masih tentang Darel sama Ashley yaaa

Appy reading readerssss

--------------------

Jika kamu tau sesuatu akan berakhir buruk, sanggupkah kamu menghentikannya saat semua masih terasa indah? -unknown

Hatiku menghangat mendengar ungkapan pria yang ada didepanku. Matanya yang biru gelap itu begitu teduh menatapku. Suaranya, begitu lembut saat melantunkan lagu itu. Ah aku merasa akan melebur bersama perasaanku yang ntahlah benar-benar indah.

Sanggupkah aku membuka hati kembali? Sulit rasanya menumbuhkan rasa kepercayaan untuk orang lain. Aku takut jika nanti endingnya sama saja seperti yang dulu-dulu.

"Aku tidak menuntutmu menjawab semua yang ada dipikiranmu, aku tau kamu belum siap. Aku mengerti Ashley, kamu belum siap membuka hati untukku. Tak apa, aku akan menunggumu Ashley." Darel menggenggam erat tanganku, aku tidak tau harus berbuat apa sekarang. Perasaanku tidak karuan, begitu cepat dia mengungkapkan ini semua.

Dia menghela nafas panjang, aku tau ini berat baginya. Menunggu bukanlah hal yang biasa, sangat berat dan membosankan. Menunggu kepastian yang belum tau apa jawabannya. Aku harap kau bisa mengerti aku Darel. Semoga.

"Hey apa yang aku pikirkan? Sudahlah tak apa Ashley, aku mengerti. Kamu ada kelas kan siang ini? Ayo aku antar!" serunya sambil berdiri dari tempat duduk kayu ini, aku menatapnya. Dia baik, dan aku tidak mungkin menyia-nyiakannya. Ya sekarang atau tidak selamanya.

"Tunggu Darel, a-aku juga mencintaimu. Tapi maaf aku belum bisa menaruh hatiku sepenuhnya." aku menunduk aku takut melihat matanya yang teduh itu. Aku merasakan tubuhku berat dan ya aku baru menyadari dia memelukku ntah apa maksudnya tapi aku membalas pelukan hangatnya.

"Ashley tugasku hanya sebatas mencintaimu dan aku tidak akan memaksamu untuk mencintaiku juga. Aku tau banyak yang harus kamu lewati nantinya, hanya ada kita kamu dan aku."

"Tidak Darel, aku tau apa yang aku bicarakan ini benar-benar yang ada dalam perasaanku. Aku tau masih panjang perjalanan kita, aku percaya kamu dan aku akan selalu ada disamping kamu apapun keadaan kamu."

"Jadi?" ada nada gurauan disuaranya. Aku suka dia yang humoris dan asik. Dia bisa membuatku tersenyum setiap harinya meskipun banyak pertengkaran konyol yang kita lakukan.

"Aku mau menjadi pacar sekaligus temanmu sekaligus sahabatmu sekaligus pemeran utamamu sekaligus ibumu seka--"

"Aihh banyak sekali hahaha apa kau sekaligus tidak mau menjadi istriku?"

"Haha, aku masih 19 tahun om mesum, tidak ada obrolan tentang pernikahan oke!"

"Baik nona, mau balik kekelas atau masih betah memelukku?" aku tersadar seketika, aku melepaskan pelukannya dan nyengir dengan gaya watados. Dia tersenyum kemudian mengacak-ngacak rambut pirangku. Pria nakal.

"Darelllllll kau merusak rambutku ah kau sangat menyebalkan! Kita baru saja jadian dan kau sudah membuatku kesal. Kalau tau gini tadi aku tidak jadi menerimamu, arghhh jangan seperti itu lag--"

Cupp

Yang kurasakan sekarang tubuhku membeku, rasanya seperti tersengat listrik. Ah padahal hanya menempel sebentar saja tapi reaksinya bisa seperti ini. Dasar pria mesum! Beraninya mengambil first kissku. Aaahhhh Darelllll.

"Ah ternyata memang benar itu adalah cara ampuh membuat wanita berhenti mengoceh haha"

"Nyebelin!" aku melangkah pergi dari tempat itu, hatiku terasa dongkol. Ya Tuhan aku harus bertahan dengan pria mesum sepertinya.

----------------

Halooo readerskuhhh tercinteee kangen ga? Kiwkiw maapkeun yaww updatenya lama beudd
Tiati banyak typo, maap juga kalo dikit banget updatenya
Keykey jangan lupa vote & komen yaaaa
Stay tune

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Me HarderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang