Panggil dirinya si Tuan Fiksi
Dia hidup di dalam mimpi
Memilikinya adalah sebuah ilusi
Yang terus membuat kau berhalusinasiSenyumnya adalah adiksi
Yang menyebabkanmu perlahan mati
Tidak kuat untuk tak menikmatinya walau hanya sehariPikirannya seperti teka-teki
Tak semua orang peduli
Namun, kau akan jatuh hati jika sudah mengertiJiwanya bagai puisi
Tak selalu indah memang, namun dapat menyentuh hati
Dan membuatmu ingin membacanya lagi dan lagiSekali lagi, panggil dia si Tuan Fiksi
Yang tak akan pernah kau raih
Walaupun engkau sudah berkeringat dan berbuihAh, sayang sekali kau sudah terlanjur jatuh hati
Padahal, sampai engkau mati, dia takkan membalas rasamu walaupun hanya sekali