More and more...

1.2K 112 13
                                    

Edisi revisi. Enjoy it

Jayden povTernyata Cie~cie tahu kalau uang sekolahku menunggak saat dia datang ke sekolah tempo hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jayden pov

Ternyata Cie~cie tahu kalau uang sekolahku menunggak saat dia datang ke sekolah tempo hari.  Dia mendengar temanku membicarakan desas~desus bahwa aku terancam tak bisa ikut UNAS gara~gara nunggak uang sekolah.  Lalu ia mengeluarkan uang simpanannya untuk melunasi uang sekolahku.

Tidak, aku tak suka berhutang pada orang lain!  Aku menjanjikan akan membayar semua uang yang telah dikeluarkannya untukku.  Cie~cie hanya tertawa mengiyakan karena tak ingin berdebat berlarut~larut, namun aku tahu dia tak serius menanggapi ucapanku.

Sialan!  Mungkin dia hanya menganggapku anak kecil yang sok kepedean.  Tapi dia belum mengenal Jayden yang sebenarnya!  Tekadku adalah janjiku, dan janjiku akan kupegang tanpa ada kompromi.

HARUS TERLAKSANA TANPA ADA ALASAN!

Seperti janji yang kusimpan erat~erat dalam hati bahwa aku tak akan mengungkapkan perasaanku hingga aku layak dipandang sebagai lelaki sukses di matanya.  Baiklah kuakui aku mencintainya, aku sangat mencintainya, tapi aku tak boleh menunjukkan perasaanku padanya.  Dia tak boleh tahu saat ini.  Biarlah dia menganggapku sebagai adiknya, aku rela.

Meski terkadang aku tak suka dia memperlakukanku seperti adik kecilnya.

Demi Tuhan!  Aku ini pria, aku ingin dipandang sebagai lelaki di matanya.

Namun aku sadar saat ini belum ada yang bisa kubanggakan didepannya, apalah aku ini?  Hanya pelajar SMA miskin yang membuatnya iba.  Ck. 

Tapi aku tak akan putus asa.  Bila saatnya tiba, aku akan menjadikannya milikku!  Itu janjiku pada diriku sendiri.

Namun tak mudah menjaga milikku. Belum apa~apa dia sudah dijodohkan oleh pria lain, meski perjodohan itu batal tapi sepertinya pria itu masih berusaha akan merebut milikku.  Itu membuatku frustasi!  Aku tak bisa mengklaim dia milikku karena janjiku, tapi aku harus berjuang menjaga milikku.  Sungguh perjuangan yang berat!

Ohya UNAS sudah kulalui dan aku meraih penghargaan pemegang nilai tertinggi ukuran nasional.  Berkat prestasiku itu aku mendapat tawaran bea siswa kuliah dari universitas~universitas ternama, baik dari dalam negri maupun dari luar negri. 

Mereka berlomba~lomba merayuku agar bersedia masuk ke universitas mereka.  Namun aku justru memilih universitas tempat Cie~cie berkuliah dan aku mengambil jurusan yang sama dengannya.  Tentu saja aku harus dekat dengannya untuk menjaga milikku.  {Apalagi ada pria itu... Haykal yang amat kubenci!}

Dan lucunya, akulah yang berinisiatif mendatangi universitas Cie~cie, melakukan negosiasi dengan pihak universitas agar mereka menawarkan bea siswa padaku, si anak jenius yang diperebutkan universitas~universitas ngetop itu. 

Tentu saja dengan senang hati mereka menyanggupi.
Rencanaku berjalan mulus, aku tak sabar menantikan hari~hariku bersama Cie~cie di kampus.

===== >(*~*)< =====

Jeany pov

Ini hari wisuda Jay, aku mendatangi sekolahnya dengan penuh semangat.  Secara gak ada yang bisa mendampinginya selain aku kan?  Kasihan Jay..

Hari ini kukenakan gaunku yang terbaik, gaun brokat pink maroon ini kurasa cocok untuk menghadiri acara sepenting ini.  Cukup formil namun tak berkesan kaku.

Aku duduk di kursi keluarga, kulihat dia mengucapkan pidato untuk mewakili murid~murid yang lulus sebagai lulusan terbaik.  Laiyalah, Jay kan emang jenius.  Dia itu serba bisa!  Aku bangga padanya.  Lihat saja saat dia berpidato di depan.  Begitu penuh percaya diri dan berkharisma, wajahnya tampan sekali!  Penuh kilau hingga menbuat siapa saja terpesona memandangnya.

Aku menatapnya bangga dan kagum, kemudian seakan merasa kuamati dia balas memandangku.  Matanya menatapku penuh cin...ta?  ARGHHHH,  tak mungkin aku pasti berkhayal!  Tak sadar aku menggosok~gosok mataku, saat aku memandangnya lagi ia sudah mengarahkan pandangannya ke podium.

==={= >(*~*)< =====

Jayden pov

Antrian orang yang mengucapkan selamat padaku ini seakan tak ada habis~habisnya, padahal aku ingin segera mendampingi Cie~cie!

Huh menyebalkan!  Sambil tersenyum basa~basi menerima uluran tangan mereka, aku mencari sosok Cie~cie di sekelilingku.

Sial!  Kulihat Cie~cie berbincang~bincang ramah dengan beberapa teman cowokku!  Dan mereka kini berfoto bersama.  Sialan mereka!

"Auow!"  Jeritan Bu Lastri mengagetkan aku.  Dia memegang tangannya yang tadi tak sengaja kuremas kencang.

"Aduh maaf Bu, saya tidak sengaja."

"Jayden, Jayden, apa yang kau pikirkan?  Mengapa kamu sepertinya tidak fokus?" omel beliau.

Dan disana kulihat teman cowokku semakin kurang ajar!  Ada yang mulai berani merangkul bahu Cie~cie saat berfoto.

"Permisi Bu," aku berpamitan pada guruku.

Segera kuhampiri mereka, tanpa basa~basi kutarik tangan Cie~cie untuk menjauhi mereka!

===== >(*~*)< =====

Jeany pov

"Ada apa sih, Jay?" tanyaku heran sambil memegang tanganku yang tadi dicengkeram Jay.

"Jangan dekat~dekat mereka, Cie!" kata Jay memperingatkan.

"Kenapa?  Mereka baik lho, mereka tadi yang menemaniku saat kamu asik bersalaman dengan fansmu itu," ucapku menggodanya.

Uh gemas melihat Jay yang sedang ngambeg begini!  Dia nampak lucu dan cute banget.

"Mereka itu brengsek, Cie!  Mereka tadi kan..."  Mendadak Jay berhenti bicara.

"Mereka apa?"

Jay menatapku bimbang, dia tak mau melanjutkan ucapannya.  Mungkin ia menangkap gelagatku  yang sedang menggodanya.

"Ah sudahlah," ia bekata kesal sambil mengacak~ngacak rambutnya sendiri.

Duh, gayanya keren amat!  Gemas aku melihatnya. 
Cup.  Spontan kucium pipinya.  Lagi~lagi ia tersipu malu.

"Selamat atas kelulusanmu , Sayang.  Sudah gak usah ngambek lagi."

Mendengar ucapanku yang terakhir, Jay kembali menatap kesal.  Aku hanya tertawa geli.

"Kita foto bersama yuk, tapi sebelumnya..." 

Aku merapikan rambut Jay yang tadi dikacaukan olehnya.  Saking asiknya melakukannya, aku tak menyadari bahwa jarak diantara kami nyaris tak ada. 

Tentu saja Jay jauh lebih tinggi dariku, mungkin tingginya sekitar 180cm lebih.  Sedang tinggiku hanya 165cm.  Namun karena aku memakai heel dan berjinjit untuk merapikan rambutnya membuat wajahku sejajar dengan wajahnya dan bibirku tak sengaja menyenggol bibirnya.

Deg.

Deg.

Deg.

Deg.

Mata kami bertatapan dalam jarak dekat dan secara intens.  Belum pernah aku melihat mata Jay sedekat ini. 

Mata terindah yang ada di dunia ini, bisikku kagum dalam hati.  Hijau, berkilauan, dalam, seperti menyedotmu untuk tenggelam ke dalamnya!

Aku terpaku menatap matanya  hingga tak menyadari jarak diantara bibir kami yang semakin dekat.  Hah?  Apa aku yang tak sadar ingin menciumnya?  Gawat!

Untung aku segera tersadar dan secepat kilat menjauhkan diri darinya!  Namun akibatnya aku kehilangan keseimbangan, untung Jay dengan cekatan memeluk pinggangku!

Deg.

Deg.

Deg.

Deg.

Jantungku kembali berdetak kencang!  Gila!  Gila!  Aku betul~betul gila hari ini!

===== >(*~*)< =====

Emang gila, kataku di depan cermin kamarku pada malam harinya.

Yang pertama memang tak sengaja bibir kami bersenggolan saat aku merapikan rambutnya tadi.  Terus yang selanjutnya?  Apakah aku tadi yang berinisiatif kembali mendekatkan bibir kami?  Tak mungkin Jay yang melakukannya, secara dia kan gak pernah berbuat apapun padaku.  Mana berani dia ama cie~cienya?  Berarti aku ya..

Aduh mesum amat aku.  Pedofil!  Betapa agresifnya diriku!  Aku telah merebut ciuman pertama Jay.  Tapi, apakah itu tadi bisa disebut ciuman?  Bibirku hanya menyenggol bibirnya.

Ya bukan ciuman, aku membela diriku sendiri.
Hanya S E N G G O L A N!
Tapi, mengapa rasanya seakan~akan aku udah menciumnya. 

Tak sadar aku mengelus~elus bibirku.  Efeknya sungguh dashyat, seperti ada sengatan listrik di bibirku dan turun terus ke tubuhku lalu merasuk kedalam hatiku.

ARRRGHHHH..  aku sungguh bingung mengartikan semua ini!

===== >(*~*)< =====

Author pov

Di apartemennya, Jay juga tak bisa melupakan kejadian tadi siang.

Hampir saja ia khilaf dan melupakan janjinya untuk tak menunjukkan perasaannya pada Cie~cie sebelum ia sukses sebagai pria!  Bagaimana mungkin tadi ia tergoda ingin mencium Cie~cie?

Semua gara~gara accident itu!  Tak sengaja bibir mereka bersentuhan saat Jeany merapikan rambutnya.  Lalu mereka saling bertatapan, Jeany terpaku saat melihat mata Jay, tatapannya begitu sendu, pipinya merona merah dan bibirnya terkuak sedikit.

Di mata Jay, Jeany terlihat cantik sekali dan begitu menggoda!  Entah setan mana yang merasuki otaknya, tak sadar Jay mendekatkan bibirnya.

Sebelum Jay menciumnya, mendadak Jeany tersadar dan menjauhkan badannya.  Cewek itu nyaris terjatuh kalau Jay tidak segera menangkap pinggangnya dan desiran aneh itu kembali menguasai hati Jay.

Sial!  Jay merasa semakin mendambanya...

MORE AND MORE..

Dia jadi semakin sulit mengendalikan dirinya!

===== >(*~*)< =====

Bersambung..

01. Cinta Tak Berujung (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang