So different...

986 102 7
                                    

Jayden pov

Aku tahu sepanjang acara makan malam bersama Jeany sering mencuri pandang kearahku. Namun ia tidak banyak berbicara. Aku lebih banyak berbicara dengan kedua saudara lakinya....Sam dan Lordi.

Tiga tahun yang lalu aku meninggalkan Jeany. Bukan tanpa alasan, aku harus meninggalkannya demi keselamatannya. Karena bajingan itu mengincar aku dan orang~orang di sekitarku! Papa telah menjadi korban mereka, aku tak ingin mereka menyentuh Jeany. Secara tersirat mereka telah memperingatkanku..

Dan aku harus menyingkir sementara tanpa jejak..untuk menghimpun kekuatan. Jadilah aku hijrah ke Jakarta. Merintis karir.

Tentu saja itu tak mudah. Namun berkat kejeniusanku..karirku meningkat dengan pesat. Aku berhasil menjadi jaksa termuda sekaligus yang paling ditakuti. Dan kini..sebentar lagi mereka akan mentahbiskan aku menjadi hakim termuda yang pernah ada.

Berbicara tentang Jeany. ..meski tak pernah muncul didepannya namun aku selalu memantau keadaannya. Aku tahu apa yang terjadi padanya.

Bahkan setelah aku merasa karirku sukses dan saatnya menunjukkan keberadaanku...aku meminta Mr Pang untuk memindahkannya ke Jakarta. Jaring laba~laba sudah mulai kusiapkan untuknya...

Aku mendekati kedua kakaknya, menjalin hubungan dekat dengan mereka. Dan kemudian minta mereka menjodohkan aku dengan adik mereka.

Tentu saja mereka langsung menyetujuinya..bagai ketiban rejeki nomplok bagi mereka.

Semua berjalan lancar...kecuali keberadaan satu serangga pengganggu.
Mario Leste!

Aku melihatnya saat ia janjian bertemu dengan Jeany di cafe Starbuck. Aku tau dia berusaha menjerat hati Jeany...tentu saja aku tak akan membiarkannya!

Jeany adalah milikku! Hanya milikku..

===== >[°~°]< =====

Jeany pov

Lagi~lagi aku mencuri pandang ke arah Jay yang sedang duduk menyetir disampingku.

So different...

Jay yang sekarang terlihat begitu dewasa, matang dan berkuasa. Hilang sudah kesan Jay~ku yang polos dan manis. Aku merasa asing dengan sosoknya yang ini..

Dari tadi aku hanya asik mengamatinya...aku segan mengajaknya bicara. Ia juga lebih banyak mengajak Kak Dodo dan kak Lordi bicara. Tentang politik. Tentang hukum. Tentang bisnis. Mereka sama sekali tak membicarakan perihal perjodohan diantara kami.

Baguslah! Aku juga masih bingung menyikapinya. Aku tak tahu apa yang kukehendaki. Memang aku mencintai Jay...tapi bukan Jay yang ini.
Jay yang ini agak menakutkan bagiku.

Makanya tadi saat kak Sam meminta Jay mengantarku pulang ke apartmentku..aku berusaha menolaknya dengan halus..entah mengapa aku takut berduaan dengannya!
Namun Jay seakan tak mendengar penolakanku...ia menggandengku dan menyeret diriku kedalam mobilnya.

See...ini bukan Jay yang kukenal.
Tidak hanya mengantarku, Jay juga mengikutiku masuk ke apartmenku.

"Sudah malam Jay, kamu tidak pulang?" Usirku halus.

Jay menatap sekeliling apartmenku. Ya memang apartmenku mungil..tapi aku bangga dengannya. Ini hasil jerih payahku sendiri.

Meskipun tipe apartmen yang paling mungil..yang cocoknya ditempati lajang. Hanya satu ruangan mungil yang didalamnya terdapat satu ranjang size 120x100...satu sofa panjang kapasitas 2 orang, didepannya ada meja yang biasa kumanfaatkan untuk apa saja.

Televisi kutempel pada dinding didepan ranjangku hingga aku bisa melihat tv sambil bersantai di ranjang. Lainnya itu hanya ada meja dapur yang mungil..dan satu kamar mandi yang sempit pula.

01. Cinta Tak Berujung (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang