"Omong-omong, paman tadi berkata, 'mereka akan senang menyambut kalian.' Itu artinya seharusnya dikastil ini ada orang lain selain nenek." Ucap KyungSoo kemudian.
'Puk'
Sebuah tangan hinggap di pucuk kepala KyungSoo."Kenapa? Mencari saudara-saudaraku?"
Itu adalah tangan nenek Song. 'Deg' darah KyungSoo berdesir ngeri menerima elusan lembut nenek Song yang seharusnya terasa nyaman.
"Mereka sedang sibuk mempersiapkan makanan sejak tadi petang. Sepertinya sekarang makanannya sudah siap. Aku yakin kalian juga lapar. Mari ikut makan malam bersama." Ajak nenek....
"Ini adalah keluargaku. Mereka semua kerabatku. Perkenalkan. Ini SoYoung, anak pertama dari adik perempuanku. Ini adalah YoungBae, adik bungsuku. Lalu ini adalah SeungRi, adik iparku, sepertinya usianya tidak jauh dengan kalian. Dan yang ini, JongKi, anak tunggalku." Nenek Song memperkenalkan satu per satu kerabat yang tinggal di kastil bersamanya.
"Hallo.." Semuanya bersalaman.
"Kalian pasti sudah sangat lapar ya? Mari makan. Jangan sungkan-sungkan." Ajak SoYoung.
"Ya, anggap saja dirumah sendiri." Timpal JongKi.
"Iya, tidak perlu sungkan-sungkan. Kami sudah terbiasa dengan kedatangan tamu seperti kalian. Kami sangat senang bisa membantu." Tambah YoungBae.
Perlakuan hangat keluarga Song membuat Baekhyun semakin betah saja. Begitupun dengan Wendy dan Chanyeol. Sementara JongDae sendiri merasa sungkan dan khawatir jika ia dan teman-temannya malah akan merepotkan keluarga Song.
Dan KyungSoo, dia masih tidak bisa bersahabat dengan keadaan. Apalagi melihat SeungRi yang sepertinya tidak suka dengan kehadiran mereka.Ruang makan hening sejenak. Semua tengah melahap makan malamnya. Sup kimchi yang hangat, begitu lezat disantap dengan nasi putih dalam mangkuk kecil. Juga irisan acar yang menambah rasa, kemudian hidangan ikan yang sedari tadi mencuri perhatian Chanyeol, dan air putih dan teh hangat dalam cawan-cawan kecil menjadi menu sederhana yang menyempurnakan makan malam di kastil keluarga Song.
Namun sebuah pengecualian untuk SeungRi. Diam-diam KyungSoo memerhatian Seungri, tangan SeungRi telaten mengupas buah apel dengan pisau buah seukuran jari tengah yang tajam. Sesekali ia mengupasnya kasar seolah menunjukan pemberontakan atas situasi yang membuatnya tidak nyaman.
...
Selesai makan malam, SoYoung mengantar tamu-tamunya ke kamar mereka sembari menjelaskan mengenai kastilnya. Mereka menyusuri anak tangga menuju lantai atas.
"Kastil ini memiliki dua lantai. Tidak, maksudku tiga lantai, jika dihitung dengan ruang bawah tanah di bawah. Tapi kami lebih sering menyebut kastil ini 2 lantai saja. Haha.. (tertawa kecil) Lantai pertama adalah ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, dapur, dan beberapa kamar mandi dan kamar tidur anggota keluarga. Untuk kamar tidur tamu, khusus ada dilantai atas. Kami memiliki banyak kamar tidur. Beberapa memang merupakan ruang kerja milik kakek, nenek, dan paman paman. Tapi semenjak banyak orang yang tersesat dan menumpang bersitirahat, kami menyulap ruang-ruang kerja ini menjadi kamar-kamar tidur. Haha (tertawa kecil) Jadi, kalian bebas memilih kamar yang kalian suka." Jelas SoYoung.
"Terimakasih, bibi. Sepertinya kami berlima akan tidur bersama dalam satu kamar. Agar tidak terlalu merepotkan keluarga Anda." Jawab JongDae canggung.
"Tidak, tidak merepotkan sama sekali. Tidak perlu sungkan sungkan.. Kalian boleh memilih kamar manapun." SoYoung meyakinkan.
"Tidak, bibi. Kami memang memutuskan untuk selalu bersama-sama sampai nanti kami pulang ke rumah kami masing-masing." Ucap Chanyeol mengingat nasihat paman ditengah hutan tadi.
"Seperti itu ya? Tapi bagaimana dengan Wendy? Dia satu-satunya perempuan dalam group kalian."
"Tidak apa-apa bibi SoYoung. Kami sudah berteman sejak lama dan terbiasa bersama-sama. Mungkin bibi bisa menunjukkan kami kamar yang memiliki beberapa alas tidur sekaligus." Lagi-lagi BaekHyun tidak sabar ingin segera merebahkan tubuhnya.
"Baiklah jika begitu."
SoYoung berjalan menuju sebuah pintu didekat jendela-jendela besar disepanjang dinding lantai atas.
"Kamar ini memiliki 2 alas tidur. Kalian bisa tidur disini." Lanjut SoYoung.
Wendy yang semula keberatan dengan ide tidur bersama kini mulai lega.'Srek'
Pintu kamar dibuka. Kamarnya cukup luas dan tampak redup. Seluruh ruangan dikastil ini memang mengandalkan cahaya obor tempel."Bagaimana? Kalian suka?" Tanya SoYoung.
"Iya. Sangat suka!" Seru Wendy.
"Kalau begitu, silahkan beristirahat."
Tanpa ragu, Wendy, BaekHyun, dan Chanyeol menghambur ke atas ranjang.
"Terimakasih, bibi SoYoung." Ucap JongDae sebelum ia menyusul kawan-kawannya.
"Kau tampak berbeda dari yang lainnya. Ingin beristirahat? Atau menikmati secangkir teh di balkon bersamaku?" Tawar SoYoung pada KyungSoo yang lagi-lagi hanya diam seperti tidak fokus.
"Eh? Ti tidak terimakasih. Ini semua sudah sangat cukup. Sepertinya saya akan segera tidur." Tolak KyungSoo halus.
"Baiklah. Tidurlah yang nyenyak." SoYoung tersenyum dan menepuk pelan pipi kiri KyungSoo sebelum ia pergi.
...
Tersisa satu buah obor menjadi penerangan minim dalam kamar mereka. Semuanya tertidur. BaekHyun, Chanyeol, dan JongDae tidur dalam satu alas tidur. Sementara Wendy dan KyungSoo di alas tidur lainnya.
Tidak, KyungSoo tidak benar-benar bisa tertidur meski ia telah mencoba menutup matanya.'Srek' 'ciiit'
Terdengar suara pintu yang dibuka secara perlahan, seolah digeser diam-diam.Remang-remang cahaya dari luar menerobos masuk ke kamar melalui pintu yang sedikit terbuka.
Dan dengan matanya yang sedikit terbuka, KyungSoo menangkap siluet yang terbentuk didinding dihadapannya. Siluet dari seseorang yang entah siapa yang berdiri di depan pintu kamar mereka sembari memegang sesuatu berbentuk panjang dengan ujung yang lancip. Mungkinkah itu pisau?"Sial! Mereka tidur bersama. Tunda rencana sampai besok pagi!"
Mata KyungSoo terbelalak mendengar suara yang tidak ia kenali. Ingin membalikan badan dan mencoba melihat kebelakang pun urung ia lakukan. Ia lebih memerhatikan keselamatan sahabat-sahabatnya, ia khawatir jika sesorang disana mengetahui bahwa ia masih terbangun, bukan tidak mungkin keselamatannya dan sahabat-sahabatnya terancam. Jadi, ia memilih untuk berpura-pura tidur.
☀
Pagi harinya,
"JRESSS!!!"Wendy menatap keluar jendela kamar yang basah. "Sepertinya hujan tidak akan segera reda." Keluhnya.
"Mau tidak mau, kita harus tinggal lebih lama disini." Ucap Baekhyun lalu kembali merebahkan tubuhnya pada alas tidur.
"Jangan bersikap seperti itu. Kita harus tau caranya berterimakasih!" Ucap JongDae.
"Bagaimana?" Tanya Chanyeol.
"Kita bersihkan seisi kastil ini." Usul JongDae.
"Baiklah. Tapi, apa kalian tahu dimana KyungSoo? Aku tidak melihatnya sejak tadi." Tanya Wendy kemudian.
Semuanya diam dan saling memandang.
Tbc
Thanks for reading!!! ❤❤❤❤
1.Vote if you like it.
2.Comment if you don't like it. I do apreciate every comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED: One Day Trip
AventuraKisah lima orang sahabat, Do KyungSoo, Kim JongDae, Park ChanYeol, Byun BaekHyun, dan Song Wendy. Terjebak dalam sebuah keadaan yang mengancam jiwa. Muncul berbagai pilihan untuk mati bersama-sama atau mengorbankan sang sahabat demi keselamatan diri...