The Rainy Day [2]

267 45 0
                                    

[[Part Sebelumnya]]

Setelah Nenek Song dan Seungri keluar dari kamar, KyungSoo segera bangkit dari persembunyiannya dan mencari JongDae.

Tapi saat ia membuka pintu lemari tempat JongDae bersembunyi barusan, KyungSoo tersentak,

"J j JongDae ya, eodiga?" gagapnya.

JongDae tak ada disana.

Part 5
...

Sementara itu, di dapur.

"Kau sangat ahli dalam mencuci piring, ya, nona muda?"

Wendy menghentikan aktifitasnya sejenak, lalu menoleh ke arah suara. Dilihatnya Seungri sedang berdiri bersandar pada lemari peralatan dapur dengan sebuah belati yang ia mainkan.

"Kau juga sangat ahli dalam mengupas buah ya, Seungri ssi?" Sahut Wendy memuji balik, lalu kembali fokus pada aktifitasnya mencuci piring.

Seungri mendekat ke arah Wendy.

"Tidak hanya mengupas buah, aku ahli dalam menggunakan pisau, belati, juga pedang. Aku telah berlatih sejak kecil." Jawab Seungri.

"Seperti itu ya? Wah.. Aku tidak tahu kalau Seungri-ssi bisa berbicara panjang lebar seperti ini!" Seru Wendy.

"Begitu ya? Omong omong.." Seungri menggenggam tangan kanan Wendy, "Ingin melihat aksi permainan belatiku?" Sambung Seungri kemudian.

"Dengan senang hati." Seru Wendy.

Secara tiba-tiba Seungri menarik Wendy ke dalam pelukannya. Sangat erat. Wendy terkejut. Pipinya bersemu memerah.
Samar-samar Wendy dapat melihat refleksi dirinya dan Seungri dari kaca jendela dapur. Tapi sesuatu yang mengerikan terlihat disana. Sebelah tangan Seungri mengacungkan belati tajam dan mengarah tepat ke pucuk kepala Wendy.

"A a apa yang akan kau lakukan?" Tanya Wendy terbata-bata. Ketakutan.

"Jangan bergerak! Atau ini akan terasa sedikit sakit." Jawab Seungri dingin.

....

Sementara itu, di ruang tengah.

Baekhyun sedang duduk malas di atas sofa.

"Mari kita lihat.. Apa yang kita punya disini? Seorang namja kecil pemalas yang menggemaskan!" Nenek Song datang dan langsung mencubit pipi Baekhyun seperti biasanya.

"Hehe.. Aku lelah setelah membersihkan ruang tengah, Nek.." Keluh BaekHyun manja.

"Ugh.. Kasihan. Duduklah disini, ya. Nenek akan membuatkan minuman yang spesial untukmu!"

"Uwah? Benarkah, nek? Aku tidak sabar! Pasti akan sangat enak!" Sambut Baekhyun bersemangat.

"Kalau begitu, kau harus tahan menunggu sebentar, puppy kecilku. Nenek akan pergi ke ruang makan dan membawakan minuman spesial untukmu."
Nenek Song begitu memanjakan Baekhyun. Ia tahu bagaimana untuk mengelabui anak seperti Baekhyun ini.

Nenek Song pergi ke ruang makan, mengambil sesuatu dari dalam lemari makanan, terlihat seperti sari buah dan botol lain bertuliskan -Tidak Untuk Diminum-. Anehnya, Nenek Song dengan telaten mencampur cairan yang jelas-jelas tidak boleh diminum -beracun- itu ke dalam segelas sari buah yang akan ia hidangkan untuk puppy kecil menggemaskannya -BaekHyun-.

Setelah selesai mengaduk, Nenek Song segera pergi kembali menuju BaekHyun di ruang tengah.

"Hoam.."
Seperginya nenek Song, ada kaki jangkung yang menjulur dari bawah meja makan. Itu adalah kaki milik Chanyeol yang tertidur kelelahan setelah membersihkan seisi ruang makan. Chanyeol kemudian bangkit sembari mengucek matanya.

"Aku tertidur cukup lama ya?" Gumamnya. Kemudian dilihatnya sebotol sari buah di atas meja. Chanyeol yang haus setelah tertidur nyenyak langsung saja meminum sari buah itu dari botolnya. Tapi kemudian ia tertarik pada botol lain yang lebih kecil diatas meja, barangkali minuman lain yang lebih enak, fikir Chanyeol. Diraihnya botol kecil itu, dan..

"Botol racun? Kenapa diletakan di atas meja makan. Kan akan sangat berbahaya jika terminum." Chanyeol menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal. "Eh, atau jangan-jangan.." Matanya membulat seketika, mengkhawatirkan keselamatan sahabat-sahabatnya.

Chanyeol segera keluar dari dapur. Sesampainya di ruang tengah, ia melihat sebuah gelas setengah penuh dengan sari buah, dan BaekHyun yang sedang terbaring di sofa. Tampak begitu lemas, lebih tepatnya, tidak sadarkan diri. Juga Nenek Song sedang duduk mengahadap Baekhyun, dengan sebuah pisau daging di tangan kanannya.

"Ugh.. Kau memang puppy kecil yang menggemaskan. Sepertinya akan menyenangkan jika aku memiliki sebagian dari dirimu. Akan ku potong yang memang harus dipotong, lalu ku jual. Sisanya akan ku simpan untuk diriku sendiri. Hihi.." Nenek Song tertawa kecil.

"Aa apa yang akan Anda lakukan?!" Chanyeol segera berlari menghentikan aksi Nenek Song.
"Apa kau sudah gila? Jangan sakiti sahabatku!!"
Chanyeol menarik Nenek Song dan mendorongnya ke belakang hingga tersungkur di lantai, jika ia lupa bahwa Nenek Song adalah seorang wanita, mungkin sekarang Nenek Song sudah babak belur ditangannya.

"Baekhyun ah?! Baekhyun ah?!!! Apa kau bisa mendengarku? Baekhyun ah?!!! Bocah tengil pemalas!! Gampang tergiur dan ditipu, hei!!! Bangunlah!!!" Chanyeol sangat panik. Airmatanya berjatuhan.

"Chan.." Lengguh Baekhyun lemas. Matanya sedikit terbuka. "Di.. Di be-la-kang-mu." Ucap BaekHyun tergagap.

"Apa?"
Chanyeol menoleh ke belakangnya, dan disana sudah berdiri Nenek Song dengan kedua tangannya yang mengacungkan pisau daging.

"Akan ku habisi kalian!!!" Seru nenek Song.

"Jangan!!"
Chanyeol teriak ketakutan. Namun bukannya melarikan diri, Chanyeol masih berusaha memeluk Baekhyun untuk melindungi sahabatnya itu.

"Bersiaplah anak-anak.."

"Kyaaaa!!!!"

Tbc

But wait!! ⚠
Melihat respon yang cukup baik untuk cerita ini, hari ini aku akan double update! 😁
Untuk menebus rasa bersalahku, karena kalau disuruh next, pasti aku undur karena jadwalnya berbenturan dgn jadwal update "Let it Go". Heuehu.. 😂
Double update ini juga didedikasikan untuk para readers yang setia vote dan comment di setiap part. Trimakasih.. 😭 *lebay kkkk*
Juga untuk para silent riders yang siapa tau juga nunggu kelanjutannya kan? 😌 Hihi..
So, see you! 😊

Thanks for reading! ❤❤❤
1.Vote if you like it.

2.Feel free to put your comment if you don't like it. I do apreciate every comment.

UNEXPECTED: One Day TripTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang