The Rainy Day [5]

408 44 0
                                    

 "Hei, wanita jahat! Jangan macam-macam atau kau akan rasakan bagaimana aku memukul seorang wanita yang pantas dipukul!!" Sengit ChanYeol.

  "Ck. Apa kau bosan hidup?!" SoYoung bukan wanita biasa. Tidak, ia tidak normal. 
Sedikit saja ChanYeol menyinggung perasaanya, ia kehabisan kesabaran dan lalu mengarahkan pistolnya tepat kedada ChanYeol. Jarinya yang terampil mulai menarik pelatuk pistolnya. Dalam hitungan detik akan terdengar

  'DORRR!!!!'

Part 8

Dan ya, ia benar-benar tertembak. Bukan ChanYeol, tetapi KyungSoo yang tiba-tiba muncul dan melindungi tubuh Chanyeol.

Peluru yang diarahkan tepat ke dada Chanyeol kini bersarang di dalam tubuh KyungSoo. Ia tertembak tepat di belakang bahu kanannya. Ia terjatuh tak sadarkan diri.
Suasana sehetika menjadi hening akibat terkejut, tak ada yang sanggup berbicara.

Chanyeol ambruk dan meletakan kepala KyungSoo dipangkuannya.

  "Ky ky KyungSoo ya?" Suara ChanYeol bergetar.

  "Kya.. KyungSoo ya.." Wendy menangis ketakutan.

Pun JongDae yang hanya berdiri di belakang dan kehilangan tenaga untuk sekedar menghampiri KyungSoo. Airmata mulai mengalir deras dipipinya. Sementara BaekHyun yang tak sadarkan diri akibat racun itu, diam seolah tak tersentuh situasi.

Hujan belum juga reda. Tak ada sedikitpun cahaya di hari yang kelam ini.

  "Ky ky KyungSoo.." SoYoung bergumam. Ia juga terpukul dengan keadaan. Ia sama sekali tak mengaharapkan kejadian ini.

Pria kecil yang telah mencuri perhatiannya sejak pertama bertemu, pria kecil yang membuatnya merasakan hal aneh yang tak pernah ia rasakan selama hidupnya, kini pria itu tertembak oleh peluru dari tangannya sendiri.
Tatapannya terjurus pada tubuh KyungSoo yang tergelerak bersimbah darah. Dari sekian banyak korban yang telah ia bunuh, baru kali ini ia merasakan sakit teramat dalam untuk melihat korban pembunuhannya sendiri.

SoYoung tidak bisa lagi menahan emosinya. Dengan tekad yang kuat, ia mengarahkan pistolnya ke kepalanya sendiri, dan 'DORRRR!!!' pelatu tertarik, tapi pelurunya meleset ke atap kastil.

  "Cukup." Itu adalah JongDae yang menahan tangan SoYoung.
  "Sudah cukup. Jangan ada yang kau bunuh lagi." Ucap JongDae berat.
Matanya sesak penuh kebencian pada sosok yang telah menembak sahabatnya sendiri. Tapi didalam hatinya, ia selalu memiliki banyak harapan untuk akhir yang lebih baik.

  "Tidak! Lepaskan!! Lepaskan!!" SoYoung menjerit tak karuan. Depresi yang berlebihan membuatnya jatuh tak sadarkan diri.

Sementara itu, di ruangan lain.
  "Kenapa dua tembakan? Bukankah harusnya hanya satu? Dan SoYoung, ada apa dengannya?!"
JongKi yang khawatir kini bangkit dari duduknya dan hendak memeriksa keadaan di lantai bawah.

  "Tidak, JongKi ya."
SeungRi yang muak dengan kejahatan di kastil ini berusaha mencegah JongKi agar tidak memeriksa keadaan di lantai bawah.

  "Percayalah, SoYoung akan baik-baik saja. Karena meski ia mencoba membunuh anak-anak itu, tapi anak-anak itu akan mencari cara lain untuk bertahan hidup dan melindungi satu sama lain tanpa menyakiti SoYoung. Itulah manusia." Lanjut SeungRi.

  "Apa maksudmu?" Tanya JongKi yang keheranan dengan sikap SeungRi hari ini.

  "Hal apa yang tak kau mengerti maksudnya? Tentang kata 'manusia' ? Biar ku eja satu persatu. Saling menghargai nyawa satu sama lain, dan tidak saling menyakiti. Itulah manusia." Jelas SeungRi.

UNEXPECTED: One Day TripTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang