"Gua itu! Jangan menolak, kita akan beristirahat disana!" Perintah ChanYeol menunjuk pada sebuah gua.
Perjalanan menuju gua dilanjutkan dengan ChanYeol yang masih menggendong tubuh BaekHyun, Wendy memapah KyungSoo yang sedikit tak sadarkan diri, dan JongDae yang berjalan lemah terhuyung.
Part 9
Setibanya di gua, mereka mengistirahatkan tubuh mereka sejenak.
Keadaan di dalam gua sangat dingin, minim pencahayaan, dan sunyi. Suara derasnya hujan diluarpun nyaris tidak terdengar. Meski begitu, mereka masih bisa saling melihat satu sama lain."Tempat yang sempurna. Tenanglah, tidak akan ada yang bisa menemukan kita disini." Kata ChanYeol.
"JongDae ya?! Ada apa dengan tanganmu?!" Panik Wendy melihat darah yang bercucuran dari tangan JongDae.
"Tanganya terluka karena menangkis pisau YoungBae sewaktu di ruang bawah tanah tadi. Dan maaf, aku baru ingat pisau itu telah diolesi racun." Jelas KyungSoo lemah.
Chanyeol dan Wendy menatap JongDae tak percaya. JongDae hanya meringkuk kedinginan, tubuhnya benar-benar pucat dan bibirnya membiru.
"Kenapa kalian tidak mengatakannya sejak tadi?!" ChanYeol marah. Ia segera membuka jaket dan melepaskan T-Shirtnya untuk mengikat lebih kuat lengan JongDae guna menghentikan pendarahan dan mencegah laju racun di aliran darahnya.
"Chan.." Lengguh BaekHyun. Sementara ChanYeol sendiri masih kerepotan mengikat lengan JongDae.
"Kami disini." Wendy menghampiri BaekHyun yang baru sadarkan diri.
"A aku.." Ucap BaekHyun terputus.
"Apa ada yang ingin kau katakan?" Wendy memangku punggung Baekhyun.
"Ma maafkan aku. Sejak awal, aku lah yang 'memaksa' kalianh untuk tinggal lebih lama di Kastil itu. Maafkan aku yang egois d dan tidak berfikir ini." Ucap BaekHyun terbata-bata.
"Sudahlah.. Jangan berfikir seperti itu. Lihat, kita selamat dan masih tetap bersama." Ucap Wendy mencoba menenangkan.
"U untuk itu, bisakah kau memapah KyungSoo hingga keluar d dari hutan?" Pinta BaekHyun pada Wendy.
"Tentu akan ku lakukan tanpa kau minta." Jawab Wendy lembut.
"Dan kau, Chanyeol ah. Berjanjilah untuk membawa JongDae keluar dari hutan secepatnya. Racun dalam tubuhnya harus segera dikeluarkan." Sambung BaekHyun.
"Tentu. Tapi, bagaimana dengan dirimu?" Tanya ChanYeol.
"Sejak awal, ini salahku. Jangan bebani perjalanan kalian dengan diriku. Kalian boleh meninggalkanku disini." BaekHyun tersenyum tenang.
"Bodoh! Didalam tubuhmu juga ada racun yang harus segera dikeluarkan! Biar Wendy yang memapahmu keluar hutan. Sementara peluru dibahuku bisa menunggu hingga kalian kembali membawa pertolongan." Potong KyungSoo.
"ARGH!! Apa tidak ada cara lain?!" Gusar Chanyeol.
"Kalian disini?"
Seorang pria lain datang memasuki gua."Paman?"
Wendy masih mengingat sosok itu. Sosok paman yang mengantarkan mereka ke kastil kemarin."Maaf." Tiba-tiba paman itu meminta maaf.
"Maaf untuk apa paman?" Tanya ChanYeol heran.
"Namaku Song DongHae. Tidak, maksudku Kim DongHae." Paman itu mulai menceritakan yang sebenarnya. "Aku, aku bagian dari anggota keluarga Song. Aku dibayar untuk mengantarkan siapapun yang masuk kedalam hutan ini menuju kastil Keluarga Song." Aku Donghae.
"Jadi, kau lah penyebab kesialan kami?! Dan sekarang kau datang untuk membawa kami kembali ke kastil iblis itu, huh?!"
Chanyeol naik pitam. Ia mencengkram baju DongHae dan hampir saja memukulnya."Tidak, tidak! Justru aku bahagia saat melihat kalian berhasil dari kastil iblis itu, bahkan telah mengalahkan keluarga Song!" Ungkap DongHae.
"Tenanglah sebentar.."
Wendy mencoba menenangkan sahabatnya, ChanYeol, dan memberi kesempatan pada DongHae untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi."Mungkin paman ini bisa membantu dan menguak ada aktivitas apa yang sebenarnya di dalam kastil itu." Sambung Wendy.
"Tidak, tidak sekarang! Kita harus segera keluar dari hutan ini dan pergi ke kota. Kawan-kawan kalian yang terluka memerlukan pengobatan secepatnya!" Jawab DongHae.
"Kami telah berusaha. Tapi diluar hujan masih sangat deras. Dan kami kekurangan tenaga untuk melanjutkan perjalanan." Wendy memandangi BaekHyun, KyungSoo, juga JongDae yang semakin lemah.
"Aku bisa membawa kalian keluar dari hutan ini dengan kereta kudaku. Ayo!" Ajak DongHae.
"Tidak!"
ChanYeol menolak dengan tegas. Sejak beberapa saat yang lalu, ChanYeol kehilangan kepercayaannya kepada orang asing yang menawarkan bantuan padanya."Kau bisa mempercayaiku, anak muda. Bukan tentang aku adalah orang asing, tapi kita memiliki nasib yang hampir serupa, dan lihatlah, sahabat-sahabatmu memerlukan pengobatan secepatnya." DongHae terus mencoba meyakinkan.
Akhirnya mereka memutuskan untuk menerima tawaran DongHae. Ikut naik keatas kereta kudanya dan pergi keluar hutan menuju peradaban.
Ditengah perjalanan diatas kereta, DongHae memaparkan semuanya, mencoba menjelaskan bahwa ia juga manusia sama seperti ChanYeol dan kawan-kawannya, meski akhir-akhir ini ia hampir lupa bagaimana hidup sebagai manusia.
"Akan ku ceritakan semuanya dari awal. Dulu aku dan rombonganku tersesat dihutan ini. Lalu seorang nenek mengajak kami mampir ke kastilnya. Disana juga tinggal dua orang temannya. Mereka adalah SoYoung dan YoungBae, duo mafia buronan kepolisian. Dan nenek tua yang kami temui dihutan sebenarnya adalah Song SaEun, kepala mafia sindikat pembunuhan, mutilasi, dan pelaku penjualan organ tubuh manusia secara ilegal yang menyamar menjadi nenek tua untuk melancarkan aksinya. Seluruh anggota dari rombonganku telah mereka bunuh dan dijual organ-organ tubuhnya. Hanya tersisa aku yang mereka angkat menjadi anggota keluarga Song. Di dalam keluarga Song, aku bertugas sebagai pengantar calon korban mereka. Para korban datang dari kalangan seperti kalian, para penjelajah yang sengaja dibuat tersesat untuk akhirnya dipaksa bersinggah di kastil keluarga Song." Papar DongHae.
"Awalnya Song SaEun hanya memiliki dua anggota. Hingga akhirnya ia menyisakan beberapa dari calon korban yang ia sisakan untuk diangkat menjadi anggota keluarga Song lagi. Diantaranya adalah JongKi, yang anggota kelompoknya yang lain telah habis dibunuh mafia-mafia itu. Lalu SeungRi, yang anggota keluarganya juga habis dibunuh mafia-mafia itu. Sejak saat itu mereka semakin kuat dan tak terkalahkan. Mereka bermain dengan begitu cantik dan canggih, hingga tidak pernah tersandung hukum." Lanjut DongHae."Lalu, kenapa kau tetap menuruti wanita iblis itu dan tidak berusaha melarikan diri?" Selidik Wendy.
"Seisi hutan ini telah dipasangi kamera pengintai. Jika aku kedapatan berprilaku mencurigakan, mereka bisa saja membunuhku dari jauh."
DongHae mengangkat lengan bajunya. Terlihat sebuah cip kecil yang disematkan didalam kulit lengannya. Cip high explosive itu bisa diledakan sewaktu-waktu jika DongHae berkhianat."Tapi sekarang aku lega. Keluarga Song tengah tidak stabil. Aku harus segera keluar dari hutan dan melewati batas radius agar bisa terbebas dari keluarga Song. Terimakasih! Terimakasih banyak!!" Tetesan airmata bahagia mulai menetes dari mata lelah DongHae yang sudah muak dengan kehidupannya selama ini.
Tbc
Thanks for reading!!!! ❤❤❤❤
1.Vote if you like it.
2.Comment if you don't like it. I do apreciate every comment.
![](https://img.wattpad.com/cover/84775275-288-k132787.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED: One Day Trip
AventuraKisah lima orang sahabat, Do KyungSoo, Kim JongDae, Park ChanYeol, Byun BaekHyun, dan Song Wendy. Terjebak dalam sebuah keadaan yang mengancam jiwa. Muncul berbagai pilihan untuk mati bersama-sama atau mengorbankan sang sahabat demi keselamatan diri...