Apologize

8.7K 857 111
                                    

Sudah dua minggu Yunho tak pernah bertemu lagi dengan Jaejoong. Jung Corp memiliki beberapa kendala dan harus ditangani langsung oleh pihak di atas. Hal itu membuat Yunho merasa kepalanya akan segera meledak. Namun terkadang rasa penat itu hilang dengan hanya menatap figura yang terpajang manis di atas meja kerjanya. Namja itu. Namja yang membuatnya tak bisa tidur karena tak bisa berhenti memikirkannya. Namja itu.

Kim Jaejoong.

.

.

TOK TOK

Yunho yang sedang menatap foto Jaejoong, buru-buru menyembunyikan bingkai foto itu ke dalam laci.

"Masuk."

Seorang namja dengan baju rapi memasuki ruangan kerja Jung Yunho. Di tangannya terlihat ada beberapa map dengan varian warna yang berbeda.

"Selamat siang presdir Jung. Saya membawa beberapa berkas yang harus anda tanda tangani."

"Taruh saja di mejaku."

Namja itu menaruh map-map tersebut di atas meja kerja Yunho, "Kalau begitu saya pamit, presdir."

Baru saja namja itu hendak meraih handle pintu namun pergerakannya tertahan.

"Seojun,"

Namja yang bernama Seojun itu berputar membalikkan badannya.

"Ne presdir?"

"Tolong atur jadwal pertemuanku dengan Tuan Kim."

"Baik presdir." Seojun mengangguk dan segera menghilang dari ruangan orang yang paling berkuasa di Jung Corp, yaitu Jung Yunho.

.

.

Yunho saat ini berada di ruangan kerja milik kerabatnya. Tuan Kim memiliki jiwa seni yang cukup tinggi. Terbukti dari interior design ruangan kerjanya terlihat sangat indah dengan nuansa oriental.

"Halo Yunho, sudah lama kau tidak main ke rumah, bagaimana kabarmu?" Kim Hankyung duduk di sofa berhadapan dengan Yunho.

"Tidak terlalu baik Tuan Kim."

Hankyung mengangkat alisnya heran, "Kenapa?"

Terdengar helaan nafas panjang oleh Yunho. "Maksud kedatangan saya kesini adalah untuk meminta maaf."

"Meminta maaf?"

"Ya. Meminta maaf atas perbuatan saya pada putra anda."

Yunho membungkuk sambil memejamkan matanya. Ia sudah siap dengan segala konsekuensi yang akan diterimanya. Ia tak perduli jika Tuan Kim sudah tidak mau berbisnis dengannya lagi, asal ia mendapatkan maaf darinya. Beberapa hari ini ia susah tidur karena terpikir akan perbuatannya yang lancang sampai membuat namja cantik itu ketakutan.

"Aku sudah tahu semuanya."

DEG.

Yunho mengangkat kepalanya bingung. "Anda sudah tahu semuanya?"

Hankyung mengangguk. "Ya. Semuanya."

"Jeoseonghamnida Tuan Kim." Yunho membungkuk berkali-kali. Sungguh ia menyesal atas perbuatannya. Ia siap untuk menghadapi kemurkaan Kim Hankyung. Ia juga tahu bahwa ia telah mengecewakan partner kerja terbaiknya itu.

"Berhentilah membungkuk dan temuilah puteraku."

"Ne?"

Yunho menganga tidak percaya.

"Puteraku tersiksa selama kau tidak ada."

"Maksudmu tuan Kim-"

"Ia bahkan mogok makan dan terus-terusan menangis."

TRAUMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang