Misunderstood

6.2K 741 47
                                    

Yunho sudah berada di depan pesawat pribadinya. Langkahnya terhenti dan berbincang sebentar pada orang-orang di sekitarnya.

"Yoochun, Changmin. Aku berikan kepercayaan pada kalian berdua."

"Siap sajangnim."

"Tetap pantau aktivitasnya dan berikan informasi kepadaku."

"Kami mengerti, Yunho sajangnim."

"Baik." Yunho mengangguk dan seorang pramugari menutup pintu pesawat pribadi milik pengusaha kaya raya itu.

Milik Jung Yunho.

**

Jaejoong merenung di dalam kamarnya. Seperti ini lah kehidupannya setelah Yunho tiba-tiba saja menghilang. Kalau tahu akan seperti ini, ia tidak akan menyatakan perasaannya pada namja bermarga Jung itu.

Dia sendiri bahkan tak percaya kepada dirinya yang sangat takut dengan namja tapi malah jatuh hati kepada namja yang belum lama ia kenal.

"Kalau begini, lebih baik Yunho berbuat jahat saja padaku agar aku membencinya dan tidak mengingatnya lagi."

Jaejoong menggerutu.

Sarapan paginya yang diletakan di atas meja bahkan sudah dingin. Tidak ada sedikitpun niat untuk menyentuh makanannya.

Di kepalanya hanya terngiang-ngiang nama Yunho bagaikan kaset rusak.

"Joongie..."

Namja cantik itu menoleh ke arah pintu yang baru saja terbuka dan menampilkan sosok Heechul yang menatapnya dengan sendu.

"Kenapa belum makan, eoh?"

"Tidak nafsu makan, eomma."

"Kau bisa sakit sayang, ayo cepat habiskan makanannya."

Jaejoong menghela nafasnya kasar sambil mengambil piring makan. Heechul tersenyum kecil saat melihat putra kesayangannya itu mulai mengunyah makanannya. Jujur, ia khawatir karena beberapa hari ini Jaejoong mogok makan karena merasa frustasi dengan Yunho.

"Eomma?"

"Hm?"

"Yunho membenci Joongie, ya?"

"Eh?"

Jaejoong tersenyum kecut.

"Iya kan?"

Heechul hanya bisa menatap Jaejoong dengan nanar. "Eomma yakin Yunho juga memiliki perasaan yang sama dengan Joongie."

"Tidak. Ia bahkan tidak merespon setelah Joongie menyatakan perasaan."

Heechul terdiam. Apa kah benar namja bermarga Jung itu tidak memiliki perasaan apapun pada anaknya?

Apa selama ini dugaannya salah jika tatapan Yunho pada Jaejoong itu memiliki makna lain?

"Habiskan makananmu, sayang." Ucap Heechul pada akhirnya.

Sebenarnya ia iba kepada sang anak karena baru kali ini Jaejoong bersikap seperti ini. Apalagi ia menunjukan ketertarikannya kepada namja yang adalah hal yang hampir mustahil karena traumanya.

**

"Selamat datang, Tuan Jung."

Seorang karyawan menyapa Yunho saat dirinya memasuki gedung YOKASHI milik salah satu rekan bisnisnya.

"Mari saya antar ke ruangan direktur."

Yunho mengangguk saat seorang wanita jepang menuntunnya menuju ruangan penguasa tertinggi gedung itu.

TRAUMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang