Prolog

758 30 13
                                    

Cewek Nerd

Cewek Cupu

Cewek Jelek

Cewek Jadul

Cewek Freak

Nggak Famous

Itulah yang aku dengar dari omongan orang,tapi sih aku slow aja.

Aku tau, aku cewek Nerd, Cupu,
Jelek, Jadul, Freak, Nggak Famous. Tapi itu semua gak penting bagi aku. Itu semua aku udah punya alasan ! Alasannya cuman satu yaitu aku pengen punya temen yang benar-benar real sama aku bukan yang fake, jadi aku menghindari sejauh mungkin yang namanya Fake Friend

Emang secara fisik sih, aku itu pake kacamata bulat kayak nerd bukan "kayak" sih lebih tepatnya emang nerd dan katanya aku gak cakep alias jelek. Emang betul sih aku itu jelek.

Semua orang emang gak tau, masalah aku jadi nerd itu apa?? Itu terjadi saat aku menginjak kelas tiga SMP.

FLASHBACK ON

Hari ini hari bahagia ku, dimana aku akan melepas lajang seragam SMP dan akan segera menjadi anak SMA. Aku bersyukur kepada Tuhan telah mengirimkan seorang sahabat yang baik dan pacar yang pengertian. Semoga mereka tidak akan pernah meninggalkanku.Ooh ya! Dari tadi aku tidak menemukan mereka berdua.

Langkah kakiku menuju ke taman belakang sekolah dan untungnya aku juga membawa novel kesukaanku. Sempat aku lihat sepasang kekasih itu mirip seperti Wila dan Ferro. Tapi itu tidak mungkin mereka, tidak ku hiraukan mereka aku berjalan menuju kursi taman yang tidak jauh dari pasangan itu. Membaca lembar demi lembar, tapi itu semua tidak ada yang masuk satu pun di otak ku. Pikiranku hanya tertuju pada sepasang kekasih yang duduk tak jauh dariku, rasa penasaran ku hanya ingin tau apakah itu...

Jangan mikir yang aneh-aneh, mana mungkin itu mereka.

Akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke kelas. Tapi saat ingin berjalan ke kelas langkah kakiku terhenti saat cewek itu memulai berbicara kepada pasangannya.

"Sayang mau sampai kapan kita sembunyiin hubungan ini." kata cewek itu sambil bersandar di dada cowok disebelahnya. Dan itu membuatku berhenti melangkah, aku penasaran apa yang diomongin mereka jadi aku bersembunyi dibalik pohon.

"Bentar lagi gue juga bakal putusin dia, tunggu sampai dia memberikan apa yang kita mau." ucap cowok itu dengan nada yang licik.

Saat itu juga seluruh tubuhku melemas, semua yang tidak ingin ku alami ternyata telah terjadi padaku. Ya dia adalah sahabat dan pacarku,  aku kira mereka benar-benar tulus dengan ku tapi mereka telah mengkhianatiku, Tak terasa butiran-butiran air bening itu turun dari mataku.

Jadi mereka selama ini cuman menganggap ku sebagai apa!

Apakah selama ini mereka cuman memanfaatkan ku saja.

"Lagian gue juga gak habis pikir sama dia, mau aja gue manfaatin." lanjut Ferro.

"Bener-bener bego ya? Si Steffi mau aja kita manfaatin. Seharusnya dia itu mikir masa mau nurutin apa yang kita mau." Wila tersenyum tapi bukan senyum yang biasanya dia berikan padaku melainkan senyuman yang jahat.

Aku cuman bisa tertegun mendengar percakapan mereka, hatiku sudah sakit. Sangat sakit.

Jadi selama ini mereka cuman bersandiwara didepanku? Sakit itu yang bisa aku rasakan saat ini...rasa sakit ini seperti ribuan pisau yang dilempar bersamaan di hatiku.

Aku sudah tidak bisa tahan lagi, ku hapus air mata yang dari tadi mengalir deras karena mendengar ucapan mereka. Aku berjalan ke arah mereka. Dan...

PLLAKKK

Ku daratkan satu tamparan di pipi kanan Ferro.

"Sekarang kalian enggak usah sandiwara didepan gue lagi, kalian bisa bahagia tanpa sembunyi-sembunyi dibelakang gue." senyum remeh yang ku tunjukkan di depan mereka tetapi berbeda dengan yang ada di hatiku.

"Kamu kenapa sih sayang  kenapa kamu nampar aku!! Kamu juga ngomong apa aku gak ngerti maksud kamu." ucap Ferro yang akan memegang tanganku tapi langsung aku tepis.

"Kalian tahu kok, tapi kalian cuman pura-pura gak tau aja ....! Dan buat lu sekarang jangan anggap gue sebagai sahabat lu lagi, karena gue gak pernah punya sahabat kaya lu." ucapku menatap wajah Wila.

"Ooh ya, ada satu hal lagi buat lu." tunjuk ku ke Ferro."Mulai sekarang lu sama gue gak ada hubungan apa-apa, mulai sekarang kita PUTUS dan jangan pernah lu muncul di hadapan gue  lagi." lanjut ku dan langsung pergi meninggalkan mereka.

Aku sudah tidak peduli dengan ucapan mereka, yang kulakukan sekarang hanya ingin pergi menjauh dari mereka.

FLASHBACK OFF

Sebenarnya aku bukan gadis nerd sungguhan, tapi aku mencoba untuk menjadi seorang nerd. Dan ini awal aku menjadi seorang nerd.

Setelah pergi dari kota Bandung, dimana aku tinggal bersama dengan nenek dan kakek dari mama, aku memutuskan untuk kembali ke Jakarta tinggal bersama dengan keluargaku.

Selamat tinggal masa lalu! Selamat datang kehidupan baru!

#######
Okay segitu dulu ya! Prolognya.

Vommentnya juga ya ^_^

See you...

The Beautiful NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang