6

552 18 8
                                    

Selamat membaca. Seneng deh gue waktu liat ada yang suka sama ini cerita, mangkannya gue cepet-cepet ngelanjutin.

-----------------------------------------------------------

Jam pulang sekolah sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu. Tetapi aku masih berdiri didepan perpustakaan untuk menemani Nayla meminjam buku. Ya kalian harus tahu   kalo buku yang tadi di pinjam sama Nayla itu udah selesai dibaca. Wah aku bener-bener gak nyangka kalo dia bisa baca komix secepat itu, emang sih walaupun cuma baca 1 komix tapi kan tadi itu komix tebalnya kira-kira se novel.

Aku duduk di bangku panjang yang berada di depan perpustakaan, sambil menunggu Nayla yang sedang meminjam buku.

Beberapa siswa disini ada juga yang belum pulang, terutama panitia MOS yang pasti pulangnya lebih siang.

"Udah selesai Nay" tanya ku saat Nayla sudah keluar dari perusahaan.

"Udah yuk pulang" jawabnya dengan membawa beberapa buku.

Saat aku dan Nayla ingin berjalan meninggalkan tempat ini, alunan musik yang berjudul Flashlight yang dinyanyikan oleh Jessie J.

"Bentar ya" ucapku, Nayla hanya mengangguk dan memberikanku sendiri.

Aku mengangkat jari telunjuk ku untuk menerima panggilan dari kak Kenan.

"Hal-"

"DEK LU TUH KEMANA AJA SIH, GAK TAU APA GUE DARI TADI UDAH NUNGGUIN LU DISINI"

Aku langsung menjauhkan ponselku saat mendengar semprotan dari kak Kenan yang cukup keras, bahkan sebelum aku menyelesaikan kata pertamaku dia sudah lebih dulu menyemprotku.

Begitu merasa sudah lebih hening, aku mulai mendekatkan ponselku kembali ke telinga.

"Halo dek? Halo? Lu dengerin gue ngomong kan!"

"Iya aku dengerin kakak ngomong kok"

Kudengar ia menghela nafas lega. "Yaudah cepetan kesini, keriput nih gue nungguin lu dari tadi di mobil"

"Iya ini juga aku mau ke sana"

Setelah aku menjawab, kak Kenan langsung memutuskan sambungan telepon.

"Ngg...Nay? Gue duluan ya, soalnya gue udah di jemput" pamitku pada Nayla, ia hanya mengangguk.

"Ya udah hati-hati ya dijalan" balas Nayla, kubalas dia dengan anggukan.

Aku meninggalkan Nayla yang sedang memandangi ku sambil melambaikan tangannya.

Aku memasang earphone, saat berjalan menuju mobil kak Kenan dan tentunya aku tak ingin mendapat omelan dari kak Kenan, aku segera berjalan secepat mungkin.

Saat berjalan di pinggir lapangan, aku tidak sengaja melihat panitia dan anggota MOS sudah mulai keluar dari ruangan OSIS mungkin. Sama halnya dengan kak Revan yang sedang berbincang-bincang dengan teman-temannya.

Aku terus berjalan ke depan, sambil mengganti lagu yang sedang kudengar ini, "semoga aja kak Kenan gak udah gak marah- marah"

Lalu tiba-tiba

BUUUGGHHH

"Awwwwhhh" ringis ku.

'kok bisa jatuh ya, padahal lewat  lapangan dan setahu ku tadi gak ada pohon deh' cibirku.

"Kalo jalan tuh liat-liat dong, udah tau ada orang main nabrak aja" ucap pria itu.

Saat aku menengok, ternyata.. dia cowok sok kecakepan itu. Siapa lagi kalau bukan Reynald Alex Vantaro.

The Beautiful NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang