CHAPTER 5

114 23 1
                                    

Typo bejibun.

Vote dulu
-
-
-
-
-
Vote
Vote
Vote

Jangan afgan napa
----------------------------------------------------

POV NATASHA

Pengumuman tadi benar benar membosankan, setelah bel istirahat berbunyi akupun pergi menuju kantin, dan tentu nya dengan tatapan yang tak dapat aku artikan dari semua anak anak di koridor.

Sesampainya di kantin aku merasa ada yang memanggilku, sontak aku menoleh, dan ternyata kak jason.

"Tasha sini! ". Teriak kak jason san membuat semua perhatian terpusat padaku. Dengan malas aku berjalan menuju meja kak jason yang diisi dengan kedua temannya, dan juga tatapan menghujat dari cewek sekantin.

"Ada apa kak? ". Tanyaku sesampainya di meja nya, dengan nada datar.

"Tidak, kau duduk lah! ". Kata kak jason, akupun menurut, karena memang sudah tak ada meja lain, kak jason memanggil penjual, dan menanyakan pesananku.

"Kamu mau apa? ". Tanya kak jason padaku.

"Jus jeruk sama nasi goreng keju aja". Balasku datar.

"Oiya, nih kenalin temen kakak". Ujar kak jason, sebenarnya aku malas, pasti kejadiannya seperti tadi.

"Hai, kenalin nama gue, Rico Prameswara, temannya jason, kakakmu". Katanya seraya mengulurkan tangannya padaku, dan kubalas jabatan tangannya dengan senyum tipis, sangat, sangat tipis.

"Natasha Oline Smith". Kataku datar.

"Nama gue Deon Steward Watson, panggil aja deon". Kataku seraya mengulurkan tangan setelah rico selesai memperkenalkan dirinya.

"Natasha Oline Smith". Ujarku, kemudian makanan ku datang dan aku memakan nya dalam diam seraya mendengar percakapan antara kak jason dan temannya, tapi aku bingung kenapa hanya kak jason dan kak rico, mana suara kak deon. Karena penasaran akupun mendongak dan mendapati nya sedang menatapku lekat lekat.

POV DEON

Setelah acara perkenalan dia memilih untuk memakan makanannya dalam diam, entah kenapa mataku tak mau melepas objek didepanku, 'oh, kenapa jantungku jadi deg deg kan gini sih? ' tanyaku membatin. Aku terus menatapnya tak memperdulikan pembicaraan antara jason dan rico, entah kenapa objek didepanku ini lebih menarik.

Beberapa saat aku menatapnya, dia mendongak, mungkin di merasa aku memperhatikannya dari tadi. Dia membalas tatapanku dalam diam, dan mengabaikanku. Beberapa saat aku menatapnya dalam diam, bel masuk berbunyi dan bertepatan dengannya yang sudah selesai makan.

"Kak aku ke aula duluan ya". Katanya berpamitan seraya beranjak dari kursinya.

"Iya". Kata jason dan tasha melangkah pergi.

"Nanti tunggu kakak di gerbang". Teriak jason dan membuat semua murid kaget, mungkin mereka mengira tasha adalah pacar barunya.

Tasha berbalik ketika mendengar jason berteriak dan tersenyum dan kemudian berjalan, mataku terus menatap punggung nya sampai hilang dibalik tembok.

"Ekhmmmmmm". Aku terlonjak kaget saat mendengar rico dan jason berdehem bersamaan.

"Jangan bilang lo suka sama adek gue". Kata jason menyelidik. Aku yang mendengarnya bilang itu tersedak jus yang sedang kuminum.

"Uhuhk uhuk.... Gak tau juga, cuma gue ngerasa kalo deket dia jantung gue berpacu lebih cepat dari biasanya". Jelas ku dia hanya mengangguk mengerti.

"Itu namanya lo jatuh cinta". Kata rico, hingga aku tersedak minumanku lagi.

"Uhuk uhuk... Kalian pada sekongkol buat bikin gue is dad huh? ". Tanyaku kesal, mereka hanya terkekeh geli.

"Hehe, ngaku aja kali". Tambah rico lagi.

"Tapi kalo lo, sampe nyakitin adek gue satu satunya, nih bogeman gue bakalan sampe ke muka lo". Kata jason seraya menunjukkan tangannya yang terkepal.

"Mau deketin aja belum ada rencana". Kataku acuh, mereka hanya ber oh ria.

"Tapi kayaknya, adek lo susah banget tuh buat dideketin". Kata rico membuatku tersadar bahwa tasya berbeda.

"Ya emang". Kata jason menanggapi.

"Ya udah kalo gitu gue minta no handphone nya tasha". Pintaku pada jason.

"08..".

"Iya.. ".

"52..".

"Iya..".

"22..".

"Iya.. ".

"Taik kucing dibelah dua".

"Iy... A".

"Hahaha". Tawa jason dan rico, aku melotot pada jason dan seketika tawa nya berhenti, tapi tidak dengan rico.

"Hahaha... ". Tawa rico seketika terhenti karena mendapat senggolan dari jason.

"Pisssss". Kata rico seraya mengacungkan dua jarinya seraya tersenyum seperti orang tak punya dosa.

"Tau deh yang lagi jatuh cinta". Kata jason aku mendelik kaget.
----------------------------------------------------------------------
Voment nya kutunggu ya.

Jangan afgan.

Readers : Hahaha... Taik kucing kayak authorsnya, hahaha...

Authors : Assem, woi, dasar readers afgan, authornya baik kayak gini dibilang taik kucing.

Readers : Hahaha.... Readers nya marah tuh...

Author : Enggak tuh...

Readers : Enggak salah lagi, kan, kan, kan...

Author : 😒😒

(HIATUS)Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang