CHAPTER 4

123 30 0
                                    

Typo bejibun, maklumi
---------------^_^----------------------------------------------

"Mohon maaf pulsa yang anda miliki tidak cukup untuk menerima penjelasan dari jason". Jawab jason seraya meniru nada nada bicara operator ditelpon.

Aku yang mendengarnya hanya mengumpat kesal dalam hati, karna membuatku yang tadi sangat ingin tau harus menelan bulat bulat keingin tahuanku.

"Woi, gue serius". Ujar rico dengan raut wajah kepo.

"Gue gak bisa kasih tau. Kalo dia dihadepin sama orang baru pasti datar mukanya, apalagi cowok, dan alasannya itu.... ". Jelas jason menggantung penjelasannya, dan membuat aku dan rico jadi penasaran setengah mati.

"Dan itu.... RAHASIA". Kata jason, dan itu membuatku ingin sekali menendangnya ke dalam perut ulat bulu. Dan seketika tawa jason menggelegar.

"Dasar taikk". Maki rico menahan amarahnya.

📣PERHATIAN, PERHATIAN, DIMOHON UNTUK SEMUA ANGGOTA PANITIA MOS, DIHARAP BERKUMPUL DI AULA UTAMA, TERIMA KASIH.

Setelah mendengar panggilan itu, aku, jason dan rico langsung menuju aula utama. Kalau kalian ingin tau, kami bertiga merupakan anggota panitia mos, dengan aku sebagai ketua osis.

"Baikalah, karena semua anggota osis sudah datang, maka kita persilahkan saja, ketua osis selaku anak dari pemilik sekolah, Deon Steward Watson". Kata pak ed, selaku pembina mos.

"Majulah, dan beri sambutan, dan juga semua perlengkapan untuk mos nanti". Ajak pak ed, aku pun melangkah maju menuju panggung, dan tak menghiraukan tatapan kagum dari setiap cewek di aula, terkecuali natasha, adik nya jason, dia lebih memilih untuk melihat kearah samping jendela.

'Dia memang berbeda, tapi setiap aku melihat manik matanya, kenapa tersirat kesedihan yang begitu dalam' batinku beradu.

"Halo, adik adik". Sapaku ramah.

"Halo juga". Sambut mereka dengan gaya centil(perempuannya aja) lain hal nya dean tasya, dia sepertinya tak ada niatan untuk mengeluarkan sepatah katapun.

"Oke, sekarang kalian catat saja, semua keperluan untuk mos, dan besok kakak kakak osis akan membagikan kalian kelompok". Kataku, dan mereka mulai mendengar kan dengan seksama seraya menulis. Setelah selesai aku pun turun dari panggung, dan langsung disambut dengan bel istirahat.

"Kantin yuk". Ajak jason saat aku sudah dibawah panggung.

"Yuk". Kataku seraya berjalan menuju kantin.

"Woii, tumben lo diem? ". Tanya jason pada rico yang dari tadi diam aja.

"Gue lagi jatuh cinta". Katanya dengan senyum senyum gaje nya.

"Sama sapa?? ". Tanya ku ikut ikutan.

"Sama adek kelas, namanya Rihana Pramuditya". Jawabnya, dan membuat aku dan jason melongo tak percaya, tapi kami diam saja tak ingin ikut campur dengan kisah cinta rico, karna bisa ditebak pasti ceritanya gaje.

"Baby honey deon, kantin bareng yuk". Ujar quenne tiba tiba seraya bergelayut manja di lengan ku, aku benar benar risih sekarang.

"Lepasin". Kataku dengan datar dan dingin.

"Enggak". Jawabnya.

"Lepasin bisa gak". Kataku dengan amarah yang sudah diujung, tapi namanya juga queen, dia gak bakal ngelepasin apa yang dia suka, itulah sifatnya, dan sekarang aku bingung, kenapa dulu aku terima dia, ya walaupun udah putus tapi dia gak pernah lepas dariku.

"Enggak". Jawabnya lagi dengan suara dibuat buat.

"LEPASIN". Bentakku, dia kaget dan spontan melepas tanganku dan berjalan menghentak hentakkan kakinya, 'apa peduliku' batinku.

"Ckckck, parah lo, baru kali ini tuh quen ditolak cowok". Ujar rico di samping ku, aku hanya mengangkat bahu acuh.

"Itu si quen pasti berasa gelar ratunya di pejek pejek". Kata jason disertai dengan tawa. Kami terus berbicara dan sesekali aku tertawa karna lelucon mereka, hingga sesampainya di kantin, semua mata tertuju pada kkami, kami pun langsung berjalan menuju bangku kosong di kantin yang tersisa 1 meja.

Kami duduk dan menunggu pesanan kami datang sambil bercanda ria, ya walaupun semua candaannya dipenuhi oleh rico dan jason.

"Tasha, sini! ". Teriak jason dan membuat aku dan rico mengarah dari makanan kami. Pandanganku terus tertuju pada wanita yang sedang berjalan menuju meja kami. Aku terus menatapnya tanpa mengalihkan pandanganku dari nya sampai ia duduk di hadapan ku.

¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥Wah capek banget, jadi gini ya rasanya, padahal udah capek capek nulis, yang liat ampe ratusan ribuan, eh... Yang vote cuma dikit.
Afgan kalian.

Udah deh gitu aja, jangan bosen bosen baca dan jangan lupa vote nya aku tunggu.
⌚⌚.

(HIATUS)Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang