Hit Man

3. Thank's josh

Joshua tengah sibuk mengotak ngatik komputer dihadapannya. Terlihat jelas bahwa Joshua tengah bekerja. Lengannya tak henti bergerak manis diatas keyboard. Matanya lurus menatap layar di depannya.

Kini Joshua tengah mengerjakan sebuah pekerjaan,  yakni menghapus file sebuah perusahaan demi keuntungan perusahaan lain. Client-nya meminta pada Joshua untuk menghapus file perusahan lain agar perusahaan sang client yang mendapatkan tender. 

Cracker adalah sebutan untuk orang yang mencari kelemahan system dan memasukinya untuk kepentingan pribadi & mencari keuntungan dari system yang dimasukinya seperti : pencurian data, pembobolan, penghapusan, dan banyak lagi yang lainya

Mampu membuat suatu program bagi kepentingan dirinya sendiri dan bersifat destruktif atau merusak dan menjadikannya suatu keuntungan. Sebagia contoh : Virus, Pencurian Kartu Kredit, Kode Warez, Pembobolan Rekening Bank, Pencurian Password E-mail/Web Server. 

Kasus yang paling sering ialah Carding yaitu Pencurian Kartu Kredit, kemudian pembobolan situs dan mengubah segala isinya menjadi berantakan.

"Hoamm" Joshua menguap sebentar. Diliriknya jam ditangan kirinya. 

12.30 sudah lumayan malam ya. Batin Joshua .

Joshua melirik Mingyu yang terbangun , dia tahu Mingyu pasti akan bekerja. Ya, karena jam jam seperti saat ini waktu yang pas untuk Mingyu bekerja.

"Ada client Gyu?" Tanya Josh. Mingyu mengangguk .

Mingyu membuka handphone nya.  Mendapat sebuah notif dari salah satu halaman website yakni halaman kerjanya.

M bantu aku. Suami-ku selalu kasar padaku, bahkan ia sering kali memukulku. Aku sudah tidak kuat M. Alamat kantornya di Jl.XXX. aku akan kirim ke rekeningmu. 

Yap, cara kerja untuk menyewa kinerja  Mingyu adalah,  hanya cukup membuka website tersembunyi yang tak sembarangan orang bisa membuka website tersebut. Lalu kirim pesan , jika pesan terkirim berarti Mingyu sudah membacanya.  Kadang sering juga banyak yang tak bisa mengirim pesan pada Mingyu.  Karena memang website tersebut tak bisa dibuka oleh sembarang orang. Hanya orang beruntung yang pesan-nya terbuka.

Mingyu meminta bantuan Joshua untuk menjaga website-nya . Joshua melakukan pengamanan yang begitu sulit untuk menjaga website milik Mingyu agar tidak diretas oleh Hacker lain atau bahkan oleh polisi.

Mingyu beranjak.  Memakai jaket kulit-nya dan memakai masker berwarna hitam. Karena, jika Mingyu memakai topi dan masker sekaligus.  Ia pasti akan dicurigai.

"Kau mau ikut Josh?"

"Hah?" Joshua menatap Mingyu dengan wajah polosnya

"Kau ingin tahu bagaimana aku bekerja?"  Joshua tampak menimang-nimang.

"Hmm boleh juga" mereka pun pergi meninggalkan sebuah rumah kecil milik mereka berdua.

•••

Mata tajam itu tak pernah lepas mengawasi lelaki di sebrang sana.  Ya,  dia adalah korban Mingyu selanjutnya. 

"Memukuli istri, sering mabuk,  berselingkuh, berhubungan dengan jalang. Kau memang pantas enyah dari bumi ini"

Korban sudah keluar dari kantor tersebut. Berjalan entah kemana. Tak mau ketinggalan Mingyu mengikuti dari belakang.

"Aku akan jaga dibelakang" ucap Josh seraya mengawasi situasi malam ini.

Tap

Tap

Tap

Mingyu menatap punggung lelaki itu dengan seksama. Jalan sempoyongan, sembari lengan kanan memegang minuman, lalu meracau tak jelas.  Jalanan mulai sepi.  Bagus sekali , kini korbannya malah mengajak Mingyu memasuki jalanan yang sepi. Ini malah menguntungkan untuk Mingyu,  karena ini akan mempermudah pekerjaan-nya.

Joshua berjaga dibelakang.  Memastikan tak ada orang yang mengikuti mereka atau orang yang tengah berlalu lalang.

Sreetttt

Dengan sekali gesekan,  Mingyu menggorok leher lelaki dihadapannya dengan gagah. Tak lupa Mingyu memberi ukiran ukiran indah di beberapa bagian tubuhnya . Seakan tak puas,  mingyu mengoyak perut lelaki itu dengan brutal.

Mingyu melepas pisau yang dipegangnya. Menendang mayat didepannya tanpa kasihan. Mingyu membuang pisau cantik itu di dekat sang korban. Tak lupa Mingyu melepas sarung tangan yang ia pakai dan memasukan nya dalam saku.

"GYU ARAH JAM SATU!" teriak Joshua .
Mingyu yang tengah menyeret mayat berlumur darah itu pun panik setengah mati. Segera berlari disusul Joshua. 

Mereka berlari memasuki gang-gang gelap di jalanan kota. Keringat dingin mulai bercucuran. Joshua merogoh  saku celananya . Melempar sebuah benda kecil yang menimbulkan asap yang begitu tebal sehingga menghalangi jalan dan pandangan.

Itu memudahkan mereka untuk berlari dan bersembunyi . Tak ingin menyia nyia-kan waktu mereka berlari meninggalkan segerombol orang yang mengejar.

Telah memasuki perkotaan,  mereka dengan cepat menghentikan sebuah taksi. 

Mereka mengatur nafas dalam dalam. Lelah karena berlari.  Mingyu menepuk bahu Joshua.

"Terima kasih Josh! Hampir aku ketahuan"

Joshua tersenyum simpul.

"It's okay, kerjamu bagus juga"

Setelah deru nafas mereka benar benar normal, Mingyu kembali bersuara.

"Bagaimana kau bisa mendapatkan benda kecil itu? ㅋㅋ" ucap Mingyu seraya terkekeh

"Aku bawa dari rumah. Untuk jaga-jaga saja" setelah itu mereka tertawa.

●●●

Mereka berdua menuruni taksi dan memasuki gedung tinggi di depannya.  Yap,  apalagi kalau bukan kantor Wonwoo dan kantor mereka juga

Ya, sebenernya Jeon Group adalah rintisan mereka ber3. Saat mereka kuliah mereka sama sama membangun perusahaan ini. Karena mereka ber-3 dan yang menjadi petinggi hanya boleh satu, lantas mereka memilih Wonwoo. Ditambah juga Wonwoo memang pantas menjadi direktur, karena dia tampan berkelas.  

Mereka memasuki ruang direktur dengan santai.  Toh,  ini ruangan mereka juga.  Karena ini milik mereka ber-3

Kriett------

Pegangan Joshua pada pintu terhenti, membuat Mingyu dibelakang mengernyit aneh.

"Ada apa?" Tanya Mingyu. Dengan penasaran Mingyu berusaha memasukan kepalanya ke celah pintu melihat keadaan di dalam.

Joshua mendorongnya. "Jangan bodoh.  Wonwoo sedang bermain"

Mingyu berdecak "Pantas saja---"

"OI JEON KALAU KAU SUDAH BERES TEMUI AKU DAN JOSHUA DI ROOFTOP" teriak Mingyu diambang pintu yang menimbulkan bunyi grasak grusuk di dalam sana . Mingyu dan Joshua terkekeh kecil.