Hit Man

1. Work

"Kau dimana?" Lelaki tampan itu menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan dari seseorang disebrang sana.

"Aku baru saja bertugas. Ugh, 30menit lagi aku datang. Aku harus membersihkan diriku dulu"

"Baiklah. Pakai parfume yang banyak . Kau selalu bau amis"

Mingyu mematikan telfonnya.

Ya, kerap lelaki disebrang sana----Jeon Wonwoo selalu mencium bau amis dari tubuh Kim Mingyu. Bagaimana tidak, pekerjaan-nya lah yang membuat ia selalu bergelut dengan benda anyir , kental berwarna merah itu.

Mingyu mengantongi handphone-nya . Menatap sebuah mayat berlumur darah didepannya , sebelum itu ia membuang sebuah pisau yang terukir huruf 'M' disana . Yap , itu adalah tanda pengenal . Mingyu pasti selalu meninggalkan sebuah pisau berlumur darah di samping sang korban .

Mingyu berjalan menyusuri hening-nya tengah malam . Dengan pakaian serba hitam , juga topi untuk menutupi identitasnya, lelaki tegap ini berjalan sedikit tergesa karena takut polisi akan segera menemukannya .

Mingyu telah melakukan profesi ini selama kurang lebih 2 tahun . Masih dibilang pemula . Ya , karena korban mingyu masih bisa dihitung . Bahkan mingyu masih hafal siapa saja yang ia bunuh .

Ada banyak alasan mengapa Mingyu melakukan hal keji seperti ini . Semua bukan tanpa alasan tentunya . Ia lakukan ini karena ya pertama dia memang butuh uang .
Siapa sangka sang Hit Man ini ternyata tinggal seorang diri atau bahkan sebatang kara. Mingyu tak tahu dimana keluarnya berada. Yang ia ingat hanya ayah , ibu dan adiknya yang habis dibunuh di depan matanya kala itu.

Beruntung saat itu Mingyu berada di ambang pintu. Dengan cepat Mingyu berlari meninggalkan rumah penuh darah itu sebelum ia yang habis dikoyak tubuhnya oleh lelaki tua yang tak Mingyu tahu dia siapa. Mingyu kecil berlari sejauh mungkin, fikirannya sudah tak tahu ia akan pergi kemana. Hingga Mingyu terjatuh ditabrak oleh seorang bocah dengan sepeda nya.

Mingyu kecil menangis. Berharap anak ini bisa menolongnya. Rasa takut Mingyu kala itu sungguh tak terbendung. Hingga anak itu membawa Mingyu tinggal dirumah nya . Ya, dia adalah Jeon Wonwoo .

***

Kriett

Pintu setinggi 2 meter itu terbuka. Lelaki yang tengah duduk di kursi sebagai direktur itu langsung berdiri. Menghampiri lelaki yang membuka pintu ruangan-nya itu.

Mingyu duduk di sofa dengan santai. Membuang nafas.

"Haahh"

"Bagaimana tugasmu? Apa kasus kali ini?

Wonwoo berjalan menghampiri mingyu dan duduk di sofa lainnya.

"Dia menyimpan rahasia besar sebuah perusahaan, dan berusaha untuk membocorkannya. Sekarang aku tau kenapa perusahaan besar selalu menelan korban jiwa" Mingyu beralih berdiri menghampiri sebuah ruangan dibelakang yang diduga sebagai dapur.
Membuka kulkas dan membawa 2 kaleng soda.

Wonwoo yang tengah duduk , terus mengamati pergerakan Mingyu. Hingga Mingyu datang memberinya sebotol soda yang dia bawa tadi.

"Bagaimana kantor hari ini?"

"Hm ada sedikit masalah, Daeguk Group membatalkan kerja sama" ucap Wonwoo seraya membuka kaleng soda tersebut.

Mingyu yang tengah meneguk-nya pun hampir saja tersedak. Dengan alis yang bertaut, Mingyu menatap Wonwoo meminta penjelasan.

"Bagaimana bisa? Kita bisa rugi Jeon"

Wonwoo mengangguk, lantas ia meneguk soda berperisa lemon itu.

"Aku tak tahu. Sekretaris Kim tiba tiba datang dan membatalkan semuanya."

"Kau harus dapatkan kembali dia Jeon! Jangan sampai terlepas, ngom---" ucapan Mingyu terhenti kala pintu terbuka .

Wonwoo yang tengah meneguk minumannya pun ikut beralih melirik seseorang yang menghampiri mereka .

"Hi josh , tepat sekali kau datang"

Joshua tersenyum dan ikut duduk bersama . Yap , mereka ber-3 berteman baik .

"Mau soda josh?" Tawar Wonwoo . Joshua mengangguk kecil .

"Gyu , ambil" celetuk Wonwoo dengan wajah angkuh seraya meneguk soda..

Mingyu mengernyit . Ia memasang wajah tak terima .

"Enak sekali kau bicara , ambil sendiri"

Joshua tertawa kecil.

"Okay , biar aku ambil sendiri"

Joshua melangkah menjauhi mereka .

"Josh bagaimana kerjaanmu? Apa kau berhasil mendapatkan seratus won hari ini?"

"Ya , hari ini aku dapat uang . clien-ku memberiku imbalan yang besar . Padahal aku hanya disuruh menghapus sebuah file "

Yap , Joshua adalah seorang hacker atau cracker . Joshua sangat dicari cari oleh para pemegang perusahaan . Karena kerja Joshua yang sangat rapi . Joshua telah banyak menerima kasus , seperti perebutan perusahaan, kerja sama antar perusahaan , bahkan kasus perselingkuhan presiden pun pernah Joshua hadapi .

"Karena aku punya uang. Bagaimana dengan pizza dan cola?" Tawar Joshua

Mingyu yang tengah menguap langsung mengangguk setuju .

"Kalau begitu aku saja yang memesan" Wonwoo berdiri dan menghampiri meja kantornya.

Joshua lagi lagi meneguk soda nya. Sedangkan Mingyu tengah mencoba terlelap di sofa dengan memeluk bantal kecil.

"Apa ini" Mingyu mengambil benda itu dengan jijik. Sekarang Mingyu tahu, Wonwoo pasti sehabis bermain.

"Keparat, kau bermain tanpa membuang pengamanmu!!" Mingyu melempar kondom itu pada arah Wonwoo . Wonwoo hanya menyengir dan mengacungkan jempolnya lalu berbicara dengan seseorang yang tengah Wonwoo ajak bicara . Sedangkan Joshua hanya menggeleng melihat Wonwoo yang memang belum berhenti melakukan sex dengan imbalan memberi uang pada pelanggan nya.

Apa kalian mengira hanya wonwoo yang memiliki pekerjaan yang bersih? Sebagai direktur perusahaan? Tidak. Wonwoo memiliki hobi lain yaitu bermain dengan wanita. Entah sudah berapa wanita yang wonwoo tiduri , dan bahkan sudah berapa kali wonwoo merenggut keperawanan para siswi sekolah yang datang kepadanya hanya untuk diberi imbalan untuk membeli barang mewah. Wonwoo tidak masalah, toh ia memiliki uang. Tidak apa ia kehilangan sedikit uangnya, asal nafsu-nya terpuaskan.

Bagaimana, mereka sudah komplit kan? Seorang Hit Man yang tampan,  Cracker genius yang sangat rapi dalam kerjanya, juga seorang Direktur tampan  dengan para wanita nya. Ayolah, mereka memang tampan , tapi tak ada yang tahu mereka sebenarnya siapa .

--------

What about 1st chapter? Next or stop?

Ah, gak pd sama cerita ini T____T
Pasti kalian gak suka kan? Garing kan? 
Saran juseyoooo