Digubuk modern yang damai. Zayn tampak sedang bermalas-malasan disofa ruang keluarga. Dia berkali-kali melirik jam yang menggantung didinding. Harry pulang ke rumahnya karena rindu kepada beras kencur buatan ibunya. Liam dan Louis pergi berjalan-jalan ke pasar malam (padahal masih pagi). Dan Niall masih terbuai dengan kenyamanan kasur. Hari ini Zayn berpuasa untuk mengganti hutang-hutangnya dibulan puasa.
"Kang Siomay ngomongin apa sih kemarin sama Modus?" tanyanya retoris. "Lapar banget!" Dia menepuk-nepuk perutnya tak sabar. Pertanyaannya bahkan tidak sesuai dengan jawabannya.Niall muncul sambil mengucek-mengucek matanya. "Kenapa sih?"
Zayn masih menepuk-nepuk perutnya. "Gue tadi malem lupa sahur."
Niall membelalak kaget. "Lo puasa?"
Zayn mengangguk. "Iya, bayar hutang!"
"Sama siapa?" tanya Niall polos.
"Sama lo!" Zayn bergegas pergi meninggalkan Niall yang terpaku kebingungan.
"Eh, gue puasa juga deh!" ucap Niall yang membuat Zayn menghentikan langkahnya.
"Serius?" ledek Zayn. "Lo boleh makan pas udah adzan loh ya!" Niall mengangguk mengerti.
"Tapi gue makan dulu ya?"
"Mana bisa!"
"Yaudah gue nggak jadi puasa!" timpal Niall sebal.
"Nggak setia kawan lo!" gertak Zayn berpura-pura kecewa.
"Iya gue jadi puasa, lo jangan sok ngambek kayak emak-emak gagal dapet diskonan!" sungut Niall.
Zayn tersenyum sumringah. Hampir berjam-jam mereka habiskan hanya bermalas-malasan diatas sofa sambil menonton Demen Makan dan My Trip My Adventure di Trans Tv. Lalu karena Niall mengeluh lapar melihat rambut host MTMA yang keriting seperti mie (David John Schaap), Zayn terpaksa mengganti acara televisinya. Mereka sekarang sedang menonton FTV di SCTV berjudul 'Cintaku Hanya Untuk Om Telolet Om'. "Loh, itu yang ngapain yang cewek diajakin makan bakso!" teriak Niall kesal sambil membanting remote televisi.
Zayn menghela napas panjang. "Kenapa?"
"Kita kan lagi puasa, dosa tuh orang!"
Zayn hanya menggeleng-gelengkan kepala gemas. Dia merebut remote televisi dari Niall dan mematikannya. Niall melongo kebingungan dengan tindakan Zayn.
"Zayn!" teriak Niall sambil memukul lengan Zayn manja.
"Gue mau siap-siap salat."
Niall tampak berpikir. Akhirnya dia menyusul Zayn dan bergabung bersamanya.
"Lo ngapain?" tanya Zayn yang kebingungan karena Niall memakai peci dan sarung. Dia bahkan berdiri dibelakang Zayn dengan sajadah yang terhampar.
"Mau jualan, ya salatlah, koreng Rihanna!" gertak Niall kesal.
Zayn mengangguk pasrah. Dia membaca niat keras (supaya Niall tidak kebingungan) dan mengawali salat dzuhurnya dengan takbir. Lalu Niall menyusulnya. Zayn mulai membaca surat Al-Fatihah secara lambat. Dia tidak tahu jika Niall berkali-kali menggerutu lelah karena terlalu lama berdiri. Saat Zayn beranjak membaca surat Al-'Adiyat, Niall mulai tidak bisa menahan rasa lelahnya. "Zayn capek!" keluh Niall sambil memegangi lututnya. "Ini kapan sujudnya sih? Lama banget."
Tak ada jawaban.
"Zayn jangan cuekin aku! Aku capek!" Niall mulai menepuk-nepuk bahu Zayn.
Zayn akhirnya murka. "Apa sih? Salat itu nggak boleh ngomong!"
Niall bergeming. Dia bungkam.
"Gitu aja capek! Makan mulu pikirannya!" Zayn melanjutkan salatnya tanpa mengulangnya kembali dari awal.
Niall hendak menepuk bahunya namun takut Zayn marah.
"Katanya salat nggak boleh bicara, Zayn." lirih Niall.
Zayn tetap melanjutkan salatnya tak gentar oleh gangguan Niall. Niall yang merasa kesepian dan kesal dengan Zayn akhirnya memilih pergi ke dapur. Dia mencoba melihat-lihat isi kulkas. Tadi malam kalau tidak salah Harry sempat memasak banyak. Ulala.
"Wow ada rendang nih!" Niall mengecap-mengecap mulutnya tidak sabar. "Kata Zayn kalau udah adzan boleh makan, oh yes baby." Niall mengambil piring. Nasi dan rendang cocok untuk makan siangnya hari ini.
"Oh, kamu disini." Kang Siomay datang menghampiri Niall yang sedang menikmati santap siangnya. "Yang lain mana?"
"Khe-yuwarh-kwang (Keluar-Kang)." balas Niall dengan mulut penuh nasi. Kang Simon mengangguk. Dia lalu pamit untuk pergi ke kamarnya.
"Enyak." Niall menepuk-nepuk perutnya kenyang. Nasi dan rendang tandas dengan sekejap.
Zayn yang baru saja salat dzuhur terbelalak kaget melihat pemandangan tidak senonoh dihadapannya. "Loh, kok lo makan?" tanya Zayn heran.
"Kan udah adzan." balasnya polos.
"Ini adzan dzuhur, Ni, bukan Magrib!" teriak Zayn frustasi.
"Yang penting adzan, Zayn." Niall membawa piring kotornya ke tempat cuci piring.
"Tapi.."
"Zayn!!" teriak seorang perempuan dari arah ruang keluarga yang persis menghadap dapur. Gigi.
"Gigi kok bawa bunga?" tanya Niall sambil menunjuk sebuket bunga yang dipegang Gigi.
"Nggak ada yang meninggal juga." balas Zayn sarkastis.
"Ini buat kamu, Yang." Gigi menyodorkannya kepada Zayn. "Kok kamu lemes sih?"
"Dia nggak makan, mungkin lapar." timpal Niall iba.
"Kok nggak makan sih, By?" Gigi mencubit gemas pipi Zayn. "Nanti kamu sakit."
"Gue puasa." balas Zayn singkat.
Gigi mematung ditempatnya.
Gigi menarik Niall supaya mendekat. "Lo kenapa nggak bilang kalau dia puasa?" bisik Gigi. Niall hanya mengangkat bahunya.
"Lain kali aku nggak butuh bunga, bawain es cendol sama jengkol." ucap Zayn sambil berlalu pergi meninggalkan Gigi dan Niall.
Gigi Hadid alias Susi Sugigi adalah pacar Zayn. Dia mendukung semua keputusan Zayn. Saat Zayn berprofesi sebagai penjual bakso daging bekicot hingga menjadi salah satu bagian band 'One Direction'. Dia membantu Zayn supaya tidak terkena razia Reportase Investigasi di Trans Tv. Selain membantu Zayn, dia juga berprofesi sebagai penjual es degan.
Bersambung...
***
Jangan lupa vomment ❤
Maaf rada absurd karena imajinasi udah mentok parah~

KAMU SEDANG MEMBACA
Gubuk Wandi
Fiksi PenggemarLima anak manusia bermerk Harry Styles, Niall Horan, Louis Tomlinson, Liam Payne, dan Zayn Malik dipertemukan disebuah perkampungan padat penduduk. Harry Styles alias Heri Suwarno yang awalnya berprofesi sebagai tukang gali kubur, Niall Horan alias...