Mentari mengintip ditengah langkah kecilnya
Menggugah anak perawan untuk menguap
Bangun, mandi, bersiap, lalu pergiSemerdu serbuk bunga yang dilantun angin
Melewati derap para anak paskibra
Dan diam - diam disudut seorang perawan tersipu
Bukan karena didekati oleh pemudanyaDisudut pandang matanya, seorang terbahak sangat lepas
Manis, semanis gula murni
Tidak ada yang tahu ada penguntit tawanyaMerah tomat sudah remaja bau kencur itu
Jantungnya bertalu kala pemudanya berpaling
Menangkap basah bawah ia menguntit
Duh, dengan langkah seribu berusaha menghilangSepat manggis yang dimakan, mengakui dia manis
Pemuda itu diam - diam meringis
Memalingkan muka salah tingkah
Kawannya menggoda tiada habis