Hanya satu permintaan author sebelum kalian membaca :)
Karena wattpad udah ga kerja sama ama soundcloud lagi, jadinya author bakal rekomendasiin lagu sebelum kalian membaca.
Mungkin bahasa kerennya, "ost"
Sambil baca ini, coba denger "Sunday Monday - APink" itu berasa banget lagunya :))))
Bacanya yang nyaman ya, jangan lupa tekan vote kalau merasa ceritanya bagus :)))
Luv yu all ♥
HEKYUL POV
"ini seperti sebuah pengkhianatan bagiku."
Aku hanya mengangguk setuju mendengar perkataan Hyungkyung. Kami sedang berkumpul di apartemenku, mencari berita seperti biasa.
"maksudku... dia baru saja meminta kita sesuatu, lalu dia membatalkannya. Apa dia gila?" tanya Hyungkyung sekali lagi. "sudahlah. Toh berita itu datang sendiri kepada kita, bukan karena kita mencarinya," kata Hyunbin sambil meminum sekaleng cola dari kulkasku. "tapi tetap saja..!"
"ah, diamlah!" teriakku. Kesal juga mendengar semua ini. Aku menjadi tidak enak dengan Woohyun. Aku tahu maksudnya baik, tapi kalau seperti ini, kami juga tidak terima.
"ya! Go Hekyul, sekarang kau membelanya?" tanya Hyungkyung menyulut emosiku. Aku meliriknya tajam, "tutup mulut tak bergunamu. Sekarang kita harus mencari berita lain yang bisa digunakan."
Hyungkyung menatapku tidak percaya, lalu mengerang, "kau masih ingin membantunya? Kau sudah diperbudaknya ya? Apakah kau diguna-guna?" tanyanya tidak percaya. Aku harus bersabar 1000 kali lipat untuk menghadapi Hyungkyung yang sedang senewen, "diamlah dan kerjakan saja pekerjaanmu! Blog kita juga perlu berita!"
Akhirnya suasana tenang juga. Hyunbin dan Hyungkyung sibuk dengan blog, sementara aku sendiri tenggelam dalam pikiranku. Aku sudah mengenal Hyungkyung selama 28 tahun hidupku dan Hyunbin selama 8 tahun, sementara aku baru saja mengenal Woohyun selama sebulan ini dan dia berhasil membuatku bertengkar dengan teamku. Hebat, aku pasti sudah gila.
Apa gara-gara pelukan kemaren?
Sial, Go Hekyul kau harus menekan semua perasaanmu.
Aku tidak pernah tergoda dengan semua ini makanya aku menjadi paparazzi sesukses ini.
Aish..
"ah, matta!" teriakku tiba-tiba. Hyungkyung sampai terlonjak karena kaget. "apa lagi sekarang?"
"aku punya job. Kita harus mencari seseorang," kataku mengingat janjiku pada Mihyeon. "berapa bayarannya?" tanya Hyunbin sambil melihat jam tangannya. "tidak dibayar. Dia temanku."
"kau pikir kami kerja gratisan? Cari saja sendiri," kata Hyungkyung cuek. Sialan, sifat pelit ini menular rupanya.
"ayolah.. orangnya cantik loh!" bujukku. "maaf, Kyul, tapi kau tau motto kita kan?" kata Hyunbin. "kerja dan uang, aku tau! Tapi bisakah sekali ini saja kita gratisan?" pintaku memelas. "tidak!" kata mereka bersamaan. Aku menghela nafas kasar, lalu mendengus kesal, "baiklah, baiklah! Aku yang bayar!" teriakku pasrah. Mereka pasti akan memerasku habis-habisan, cih.
"baiklah, sebutkan nama orang yang dicari," kata Hyunbin mengeluarkan buku notesnya. Hyungkyung juga bersiap di depan laptop, "namanya Lee Hyunjong. Dari Busan," kataku mengingat.
Hyunbin langsung melihat ke arah Hyungkyung, dan Hyungkyung menatapku kaget. "aku tidak tahu. Dia hanya bilang kalau dia kehilangan orang ini saat dia pindah kota," kataku meluruskan. "hmm... bukankah nama dan kotanya terlalu kebetulan?" tanya Hyunbin, "maksudku, Hyungkyung kita juga punya nama dan asal kota yang sama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Crisis
FanfictionAstaga, aku bahkan harus kehilangan harga diriku jika bertemu dengannya. Tapi tak apa, yang penting aku mendapat berita terhangat untuk akun media ku dan uang! - Go Hekyul Hmph, kau pikir aku tidak tahu rencana busukmu itu? Hahahaha! Jangan khawatir...