"Kita belajar disana ya."
Mas Bejo menunjuk saung yang sedari tadi menjadi fokus utamaku.
Keren sekali kan ada saung di tengah kolam?!
"Ba... bagimana caranya kita bisa kesana mas?"
Tidak mungkin kita kesana dengan cara mencebur ke kolam renang, aku tidak bawa baju ganti.
"Ada jembatan kecil kok, lihat sebelah sana Desyca. Kelihatan kan?"
Aku menyipitkan mata untuk melihat 'jembatan' yang ditunjuk mas Bejo.
Entah jaraknya terlalu jauh atau mungkin mataku yang minus, tapi aku hanya bisa melihat ada jalan kecil yang melintang di kolam renang dan menuju saung.
Tak ingin berlama-lama, kami segera menuju saung yang berbentuk seperti gelas itu. Kami melewati jembatan kecil yang kecil, kami menyebrang satu-satu secara berurutan.
Saung ini ternyata lebih besar dari dugaanku.
Di tengah-tengah saung ada meja kayu kecil yang bisa digunakan untuk belajar.
Bagian pinggiran saung dibuat agak tebal dan mendatar supaya bisa dijadikan meja oleh orang-orang yang duduk di kolam renang.
Kenapa aku menyebutkan duduk di kolam renang? Itu karena di sekitar pinggiran 'saung gelas' ini terdapat kursi-kursi dan menghadap langsung ke saung.
Jadi jika orang-orang sudah letih berenang, mereka bisa duduk-duduk sambil memakan camilan.
Tiba-tiba aku teringat kalau tadi mas Bejo ingin berkata sesuatu.
"Mas tadi mau ngomong apa? Tadi kepotong teriakan Rei."
"Oh itu, mas mau ngasih tau kalau...."
"Bentuk saungnya unik ya mas."
Bocah sipit itu apa tidak lihat kalau aku sedang mengobrol dengan mas Bejo. Menyebalkan sekali.
Dirga duduk lesehan di dekat meja sambil menaruh tasnya lalu beranjak ke sisi saung dan mencelupkan tangannya ke air.
"Eh? begitulah, ibu mas sendiri yang mendesain saung ini. Katanya, kolam renang itu cocoknya dengan segelas es jeruk."
Walaupun aku tidak mengerti ada korelasi apa diantara kolam renang dengan es jeruk, tapi aku tetap mengangguk-anggukan kepala.
Kalau saja ibu mas Bejo berada disini, aku akan memberitahunya kalau kolam renang itu cocoknya dengan mie rebus plus telor. Dingin-dingin setelah berenang kan enaknya makan yang hangat.
Jadi desain bangunannya berbentuk mangkuk saja.
Ah, jadi lapar.
"Mas...."
"Ayo kita mulai belajarnya. Biar setelah itu kita bisa berenang!"
Kak Juna berteriak dengan semangat 45.Belum pernah kulihat dia semangat seperti ini. Biasanya dia hanya diam dan hanya peduli dengan waifu-waifunya.
Tapi lagi-lagi perkataanku terpotong!
Sudahlah, lagipula mas Bejo tidak membicarakannya lagi.
"SETUJU!"
Reihan dan Dirga berteriak tak kalah semangat.
Disinilah aku, terjebak dengan segelas es jeruk dan kumpulan buku fisika yang menumpuk di atas meja.
Dirga, Reihan, kak Juna, dan mas Bejo sih sudah berteleportasi ke dalam kolam renang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Dirumah Bejo
FanfictionTim olimpiade fisika ruang 304 yang beranggotakan Bejo, Juna, Dirga, Reihan, dan Desyca mendapatkan jatah 'belajar outdoor' dari masa karantina mereka selama satu hari. Setelah berdiskusi, mereka memutuskan untuk belajar bersama di rumah leader mere...