Merelakan

155 10 0
                                        

*typo bertebaran huuhu :D
 
Suasana berubah,seperti tidak asing dengan ruangan ini.kumelihat di sekitar ruangan ini,serba putih berbau obat,dan kulihat kakaku sedang tertidur menungguku.

  Mencoba mengingat-ngingat kejadian yang menyakitkan seperti kehilangan sepotong hati,rasanya seperti belum menerima semua kenyataan yang ada,terlalu cepat,aku masih ingin dimanja oleh mamah papah,aku masih butuh kasih sayang mereka,aku masih ingin ada disampingnya...,jika saja aku tau kemarin adalah hari terakhir mereka, rasanya aku ingin menghabiskan waktu bersama mereka tanpa melewatkannya sedetikpun.

"Kamu sudah sadar dek,sekarang kamu sarapan ya dek ?"ka fahri terbangun.

"iya kak".jujur kepalaku masih pusing tapi aku menghargai kakaku,karena aku tidak ingin kehilangan orang-orang yang aku sayang,karena sekarang aku hanya punya kaka.

"kaka keluar dulu ya de,mau beli bubur buat sarapan kamu".

" iya ka hati-hati ".

   Terdengar suara decitan pintu,terlihat seseorang yang tak asing lagi iya itu sahabatku ismi.
" assallamuallaikum dindaaa udah baikan kan,pasti udah dong?udah sarapan?udah minum obat?nih Aku bawain bubur buat kamu,makan dulu ya".

"walaikumsallam ismi,alhamdulillah udah mendingan,hee kamu tau aja aku belum sarapan".

"Yaudah aku suapin yaa kamu harus banyak makan biar cepet sembuh,biar bisa sekolah lagi,jangan biarkan aku duduk sendirian seperti seorang jomblo".

" eh bentar..emang kamu jomblo kan :p?"tawaku meledek ismi.

"ihhh dindaaa aku itu gak jomblo aku ldran sama orang yang udah allah tentuin buat aku,cuman belum keliatan aja sekarang,harus pake teropong Hati,hehe".

"huu dasar kamu ngeles aja".

   Pintu terbuka,terlihat ka fahri masuk dengan membawa bubur.aku sangat lupa bahwa ka fahri akan membelikan bubur buat aku,aku harus bagaimana ini sementara aku sudahh kenyang dan aku juga sudah meminum obat tadi.
"Assallamualaikum, eh ada ismi udah dari tadi disini?".

"walaikumsallam" jawab mereka berdua."iya ka".

"eh kamu udah sarapan din?".fahri melihat ada mangkuk berisi bubur yang dipegang oleh ismi.

"iya kaa maaf ka tadi aku udah sarapan duluan".ucap dinda merasa bersalah

"iya dek gapapa Nanti kan bubur nya bisa buat kaka".

"maafin ismi ya kak gara2 ismi bubur kaka gak dimakan dinda".

"iya dek gapapa kalian pada baperan semua nihh,hehehe".

   "Dinda,ka fahri aku pulang dulu yahh,kamu cepet sembuh ya din,assallamualaikum".ismi pergi meninggalkan ruangan.

"wa'alaikumsallam".jawab ka fahri dan dinda berbarengan.

   "Ka,aku kangen mamah papah:"), kenapa mereka begitu cepat meninggalkan kita berdua?".tangis isak dinda dipelukan ka fahri.

"sabar ya dek,ini semua udah rencana nya allah,kamu jangan sedih terus nanti mamah papah gatenang kalau liat kamu sedih terus,kamu masih punya kaka,kaka janji akan selalu ada buat adek kaka tersayang dan tercantik ini,kaka janji".

" bener yah ka,makasih kaa karena sekarang aku cuma punya kaka".ucap haru dinda

"iyaa dek,udah kamu istirahat dulu,yang terpenting sekarang adalah kesembuhan kamu,kalau kamu sembuh nanti kita ke makam mamah papah yaa,kita doain mereka disana".sambil mengecup kening dinda.

"iya ka".dinda tersenyum

Gimana readers??ini karya pertamaku bikin cerita di watpaad, maaf ya kalo banyak typo bertebaran,maklum pemula hihi,jangan lupa vote dan sarannya yaa,thxuu udah maau baca tunggu part selanjutnya yaaa

Cahaya CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang