Pilihan Yang Sulit

68 13 0
                                    

"Gue ruang 10 dan". Jawab Fika.

"Oh". Sahut Zidan datar.

"Emang lu ruang berapa dan?".

"Gue juga ruang 10 Fik".

"Iya? Yeeayyy kita seruangaann ". Bersorak sorak ria.

"terus ngapa?".

"Njir seneng ke gitu Seruangan sama gue. Cuek banget -,-".

Setelah itu Fika mengambil tasnya dan langsung pulang.

"guys gue duluan ya. Bye! ".

Disusul oleh teman temannya yang mengikuti Fika untuk pulang.

•••

Mamah sedang menonton televisi di ruang tamu. Yaah seperti biasa, setelah pekerjaan rumah selesai mamah biasanya menghabiskan waktunya diruang tamu. Apapun dilakukannya disana. Seperti nonton tv, baca majalah, membuka ponselnya, ngemil dan lain lain.

Kali ini Fika juga berada di ruang tamu. Tak seperti biasanya. Karna biasanya Fika susah dan jarang sekali buat ngobrol sama mamah dan ngumpul bareng.

"besok kamu ujian ya fika? ". Tanya mamah memulai obrolan.

"e eh. Iya mah. UKK". Jawab Fika terkejut. Karena sedari tadi ia sedang fokus dengan ponselnya.

Akhir-akhir ini Fika pulang sore terus, karena banyak nya tugas sekolah. Sampai sampai ia menjadi jarang ngobrol dengan mamah. Pulang sekolah lansung ke kamar. Keluar kamar buat nyari makanan doang, abis itu masuk lagi ke kamar.

"Fik? ".

"iya mah? ".

"mamah berniat ingin memasukkan kamu ke pesantren ". Ucap mamah

"HAH?  PESANTREN?? ". Fika sangat terkejut mendengar apa yang dikatakan mamah. Sampai ponselnya jatuh dan menimpa wajahnya. "Aduuhh!! ".

"iya. Kalo kamu gamau mondok, disana bisa pulang pergi ko".

"mau mondok ataupun pulang pergi Fika gamau!  Fika ga mau PESANTREN mah! ".

Fika pun pergi meninggalkan ruang tamu dan menuju kamarnya.

•••

Kenapa sih mamah nyuruh aku pesantren. Emang aku kurang ngajinya selama ini? Kenapa sih agggghhhh..

Emang pesantren itu enak apah(?)
Pagi, siang, sore ngaji. Subuh ngaji. Malem ngaji. Ngaji ngaji ngajiii mulu. Kan cape. Tidur sebentar doang. Makan rame rame itupun menunya gasesuai selera. Apa enaknya si pesantren.

Gerutu Fika

Setelah meluapkan kekesalannya, Fika pun terlelap.

Di sela sela tidurnya Fika bermimpi.

Ada seseorang yang datang padanya dan berkata.

"kau fikir pesantren itu tidak enak? Itu hanya fikiranmu saja. Kau belum merasakannya"

"orang tua mu ingin memasukkan mu ke pesantren semata mata hanya untuk kebaikan kamu"

"agar kamu menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua, agar kamu mampu membahagiakan orangtua kamu, dan agar kamu menjadi orang yang berguna bagi masyarakat, nusa dan bangsa mu".

"buang jauh jauh perasaanmu bahwa pesantren itu tidak enak. "

"kau akan mempunyai banyak teman, mendapat banyak ilmu serta wawasan keagamaan disana".

Sebatas Sahabat SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang