Dare

4.2K 22 0
                                    

Karena memutuskan untuk menerima dare dari patricia dan Haina mulai sedikit males sama temen-temennya yang akhir-akhir ini aneh, Haina pun mengakhiri obrolan dengan teman-temannya di kantin dan pamit ingin ke kelas.

Tetapi dia tidak ke kelas melainkan pergi ke tempat yang biasa dia jadikan tempat mabal, Taman belakang sekolah.

Sambil berjalan ia memutuskan untuk mengambil earphone yang berada disakunya karena susah mengambilnya ia berhenti tiba-tiba dan.. Bukkk*

Suara orang tertubruk, ternyata Haina tertubruk dari orang yang ada di belakangnya. Earphonenya jatuh dan Haina hanya terhuyung namun orang yang berada dibelakangnya jatuh beserta buku-buku yang berserakan di lantai.

"Aww"

"Kalau jalan jangan berhenti tiba-tiba dong, jadinya gue jatuh nih.. udah tau gue..." ucapan cowok itu tergantung karena melihat orang yang di depannya ternyata cewe yang ia temui sedang manjat tadi pagi.

"Fiks.. ketemu lo lagi, ngapain elo kearah ini?" Tanya cowok itu.

"Gue mau mabal." ucap Haina lalu mengambil buku-buku yang berserakan.

"Elo kenapa coba berhenti tiba-tiba kan gue jadi nubruk lo?" tanya cowok itu sambil membereskan buku yang berserakan.

"Gue tadi mau ambil earphone di saku tapi susah yaudah gue berhenti ngedadak." ucap Haina polos sambil mengambil buku yang berserakkan.

"Ini buku mau di bawa kemana?" tanya Haina.

"Ke kelas guelah." Sahut cowok itu.

Haina tampak berpikir sesaat, kalau dia membantu cowok ini membawa buku ke kelasnya mungkin ada sedikit info tentang cowok tersebut.

"Yaudah gue bantu, sepertinya elo butuh bantuan. Btw elo kelas apa?" tanya Haina.

"Ada deh, nanti juga lo tau." ucap cowo itu sambil nyegir.

Mereka berjalan melewati koridor yang telah sepi karena bel istirahat telah berbunyi, untungnya kelas sembilan berada di lantai dasar sehingga tidak mengharuskan mereka naik turun tangga.

Melewati kelas 9.4 karena sudah 4 kelas di lewati haina semakin heran kenapa tidak kunjung berhenti lalu berbelok di kelas 9.5 dan ternyata berhenti di kelas 9.7 'oh dia kelas ini' pikir Haina.

"Kamu kelas ini?" tanya haina.

"Lo pikir aja deh. Btw, makasih." ucap cowok itu sambil tersenyum.

'Kok ganteng ya.. senyumnya ituloh" pikir Haina sambil senyum-senyum.

"Kenapa lo?gue ganteng ya.." PD  cowok itu.

"Ihh GR lo.. oke sama sama. gue cabut dulu." Ucap Haina lalu pergi meninggalkan cowo tsb.

"Awas lo ya mabal, gue bilangin kepala sekolah loh. Gue kan ketos." teriak cowo tsb.

"Bomat sih, mau lo anak kepala sekolah juga gue ga takut." Ucap Haina pergi begitu saja.

Setelah punggung cewe itu menghilang di hadapannya, ia hanya mengangguk-anggukan kepalanya dan dia masuk dan kembali mengikuti pelajaran.

Saat pelajaran berlangsung ia refleks memasukkan tangan ke saku, lalu disakunya seperti ada barang asing.

Ternyata ada benda berwarna biru panjang yang di hiasi gambar doraemon di belakang earphone.
'ini kan earphone tuh cewe'fikir cowo tsb.
Dia lalu mengantongi kembali earphone itu karena bel telah berbunyi.

"Oke anak-anak pelajaran fisika telah berakhir, oya kerjakan pr halaman 123 no 1-5 ya." ucap ibu dida guru fisika di kelas itu.

Semua murid di kelas 9.7 telah berhamburan tersisa cowo itu bersama temannya yang sedang piket.

Truth Or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang