Nadhira's dare

60 2 0
                                    

"Lu ada gue benci lu hilang gue kangen."
-Haina Putri Anjani

Entah mimpi apa semalam kini haina merasa terbang ke langit ke tujuh bersama pangeran yang kini membuat dia kebawa perasaannya.

Tak disangka laki-laki yang sedang menjadi bahan taruhan TOD nya itu, kini bersikap sesungguhnya yaitu Mengajak dirinya untuk pulang bersama, padahal dulu ia acuh sekali saat awal kenal dengan haina tapi betapa tidak bahagianya ia, diajak pulang olehnya.

"Wait.. Wait.. Wait.." gumam Haina sambil menepuk pipinya.

"Gue kenapa sih, cuma diajak gitu doang sampe kayak gini. Udah Aii loo ga boleh ke bawa perasaan arghhhhh." ucapnya sambil pergi ke arah taman.

Terkadang haina merasa malas berada di dekat lelaki itu, namun terkadang bila di dekatnya ia merasa nyaman dan terlindungi. Melihat dirinya yang berbuat hal hal indah menjadikan haina merasa tak mau lepas dari lelaki itu.

Sehingga kini haina selalu melengkungkan bibir pinknya itu bila sedang memikirkan lelaki itu dan sekarang haina merasakannya lagi.

Dan ketika bersamaan di tempat teman-teman haina yang sedang berkumpul..
"Lo berdua nyadar ga sih kalo si Haina udah mulai beda?" tanya nadhira sambil memelankan suaranya kepada felin dan patricia.

"Ngerasa sih gue." ucap patricia.

"Engga ah, buktinya haina tetep jadi perempuan tuh." jawab felin namun teman-temannya hanya mengangguk kan kepala karena kebegoan felin yang ga ada ujungnya.

"Bodoooo fell bodooo." teriak mereka secara bersamaan.

"Dhir, lo dah tau kan mau ngasih dare apa ke si Haina?" tanya patricia kepada nadhira.

Nadhira pun hanya mengangguk "tapi selain dare ada satu truth yang bakal gue kasih." lanjutnya.

"Lo mau ngasih truth apalagi?" tanya patricia.

"Ada lah." lalu tiba-tiba haina datang disaat nadhira menjawab.

Haina kembali ke ekspresi biasa agar teman-temannya tidak curiga sebab bila sampai terjadi seperti itu, itu bisa bahaya.

"Gausah basa-basi, mending langsung aja dhir." ucapnya dengan expresi serius.

"Etdahhh luu kalem ae napa, cius amat." nadhira hingga terkekeh.

Haina lalu memutarkan bola matanya dengan mata yg belo itu lalu menyilangkan tangannya di dada.

"Gausah canda dulu lah lu." ketus haina.

"Sesuai perjanjian awal, lo harus terima 3 dare dan 1 truth dari kita bertiga." jelas nadhira.

"I know dir, please.. Come on mention me for your a dare now. Bicthy!" haina yang mulai kesal.

"Sans ae napa aii." ucap patricia.

"Iya iya iya, gue kasih nih dare nya nih. Tapi..." nadhira yang sengaja menggantungkan obrolan.

"Tapi apa?" tanya haina heran.

"Lu harus jawab jujur truth nya hari ini." jelas nadhira.

"Kalau engga?" tanya haina kembali.

"Kita tambah 2dare lagi buat lo." jawab patricia.

"Hahahahahahahahhahah." tiba tiba saja haina tertawa sedangkan teman temannya hanya menyaksikan karena haina tiba-tiba saja tertawa sekeras itu.

"Lo fikir lo semua siapa hah?" tanya haina sambil berteriak.

Namun ketika haina berkata seperti itu tiba-tiba saja

"Temen lo, kenapa?" jawab nadhira judes.

"Yaudah cepet apa aja dare nya dan apa truth nya?" tanya haina mulai serius.

"Oke, akhir-akhir ini gue udah mulai ngerasa kalo lu beda ai." ucap Nadhira.

"Kalem, bedaa apaan gue tetep gini." jawab haina dengan wajah bingung.

"Yaa gue tau lu tetep sama, cuma hati lu yang beda." jelas Nadhira.

"Beda.. Gimana?" tanya haina dengan nada cemas.

"Lu udah mulai ada perasaan kan sama tuh ketua osis ai?" tanya badhira tak lagi basa basi.

Haina terdiam.

Ia memang menyadari akan perbedaan dirinya, ia yang biasanya jutek bukan main dan juga tak peduli dengan laki-laki kini berbanding terbalik dengan kenyataan.

Kini ia mulai senyum-senyum sendiri hanya karen memikirkan lelaki itu

"Gatau dhir. Gue bingung." jawab haina sambil menundukan kepala.

Sontak 3 teman nya kaget akan jawaban haina yang tidak menjawab iya atau pun tidak.

"Bingung kenapalagi ai?" tanya Patricia.

"Yaa bingung aja, kenapa tuh cowo hadir di hidup gue. Bikin gue empet tau ga." ucapnya kesal sambil mengerlingkan matanya.

"What?!!" teriak 3 temannya secara bersamaan.

"Kenapa ga ngerti sama jawaban gue?" tanya haina dengan sorot mata tajam.

"Iyalah ai." ucap felin

"Iya intinya gue ga suka sama dia, ih males banget gengs harus suka sama cowo model kayak gitu. Pengen gue bikin perkedel tau ga." jelas haina.

"Gue mulai suka tau dhir." batin Haina.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

note :#votementguyss biar aku semangat lagi bikin ceritanya.

lovvv hihi


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Truth Or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang