"Kayanya gue tau deh siapa orangnya?"ucap patricia sambil memutar-mutarkan pin itu dan mengembalikannya ke Haina.
"Siapa pat, gue udah ga sabar pengen hajar tuhh orang?!" ucap Haina sambil emosi.
"Wait.. wait... Wait.. ga bisa gue Kasih tau aii."patricia sambil menenangkan Haina.
"Lahh.. gimana,lo jahat banget sumpah. Cuman nama doang lo pelit amat"ucap Haina sambil meminum kembali jusnya..
"Kalau gitu mending gue pulang aja, bete gue sama lo pada."ucap Haina lalu pergi gitu aja.
Patricia hanya menggeleng-gelengkan kepala. Lalu saking Nadhira keponya selangit dia terus menanyakan cowok itu siapa.
Patricia pun menceritakan semuanya. Nadhira dan Felin hanya mengangguk sambil tertawa.
"Gitu nad ceritanya, elo tau kan sekarang siapa cowoknya?" ucap patricia sambil meminum jus mangganya.
"Ih elo mah, gue juga tau kali siapa tuhh cowok. Btw, gimana kalau kita kerjain Haina?"usul Nadhira yang berniat mengerjai teman akrabnya itu."Gimana ngerjainnya nad? dia kan kepala geng kita. " menurut Felin karena diantara mereka Hainalah ketua geng dari grup mereka ini.
"Gampang kok.." ucap Nadhira santai.
satu sama lain saling berbisik dan memberikan ide, mendiskusikan untuk mengerjai cewe ter nakal seantero sekolah sekaligus sahabat mereka yang juga ketua geng mereka
"gitu aja mau ga?" tanya Nadhira tentang idenya."Jadi kita mau ngapain?" tanya Felin yang tidak menyimak obrolan.
"Felin!!" teriak Nadhira berbarengan dengan patricia di telinga Felin.
"Aw, nanti aku budek nih." ucap Felin sambil mengelus-elus telinganya.
"Lo! gue jelasin masa ga nyimak fel.."ucap Nadhira yang kesal dengan Felin.
"Jadi.. kita mau main ToD kek biasa sama Haina. Tapi dengan cara menjebak. Semacam memanfaatkan keadaan gitulah." jelas patricia kepada Felin.
Felin mengangguk menandakan ia mengerti ucapan kedua sahabatnya itu sehingga Nadhira dan Felin dapat bersujud syukur karena Felin dapat mengerti cepat tanpa harus mengulang kembali penjelasan.
"Huh..
"
Di rumah, Haina Bete sejadi-jadinya. ia bingung siapakah cowo itu. Baginya hari pertama masuk sekolah sungguh amat tragis, ia hanya melihat pin OSIS itu sambil memutar mutarnya.
Walaupun itu pin osis tetap saja haina tak akan tau, kenapa?
Karena di sekolahnya memang melakukan pemilu namun hasilnya disembunyikan, bila ketua OSIS dan wakil nya harus berbicara di depan umum satu sekolah hanya mendengar suara mereka dan tidak melihat wajah.
Aneh? Memang karena hanya sekolah haina saja yang begitu.
Lalu sambil tiduran di kasur kesayangan dan melihat pin osis itu sambil di main-mainkan kearah atap, ia sempat terperanjat akibat suara mamahnya yang memanggil untuk makan malam.
"Aii, makan malam yuu.. udah mamah siapin nih?" teriak mamah riri dari arah bawah tepatnya di ruangan makan.
"Iya mah!" seru Haina.
Haina bangkit dari posisi tidurnya Sambil gontai walaupun ia badmood hari ini tapi ia memutuskan keluar kamar menuju ruang makan.Sesampainya di meja makan, disana hanya ada Haina dan mamah riri yang makan malam karena papahnya masih sibuk dengan urusan kerja dan kak rizqi yang biasa pulang malam karena sibuk membuat tugas di rumah temannya. Kini mamah riri heran biasanya Haina berisik, namun kali ini mamah riri merasakan ada yang beda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth Or Dare
Genç KurguCerita tentang 4 orang cewe cantik ter bad girls di sekolah yang selalu melanggar, bermain dan membangkang. Mereka famous tapi famous karena kenakalan yang selalu mereka buat, puluhan kali malah ratusan masuk bk pula. Tetapi salah satu dari mereka t...