Nagita's Pov*Finally!!!!
Aku bisa juga pulang ketanah kelahiranku Jakarta. Tak sia sia aku membujuk Mama dan Papa agar aku bisa pulang ke Indonesia. Dan saat ini aku sudah berada di Indonesia tepatnya di Parkiran Rumah Sakit. Ya, Rumah sakit kalian bingung kenapa aku ada disini? karena sahabatku, lelaki yang aku cintai ada disini. Dia sudah menjadi dokter.Aku tau Raffi sudah menjadi dokter dari sahabatku Vita, dia yang memberitahu aku dimana Raffi bekerja. Ahh saat aku membayangkan bagaimana kerennya Raffi saat memakai Jas dokter dan bagaimana tampannya Raffi saat ia sedang menjalankan tugasnya memeriksa pasien pasiennya. Apakah Dokter itu masih sama tengil dan kocak? ahh aku tak sabar bertemu dia. Lelaki tercintaku.
Ya, aku telah memantapkan hatiku jika aku cinta sama Raffi. Ya ternyata rasa sayang yang dimulai dari persahabatan kita lama kelamaan , sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa Cinta bagaimana perasaan perempuan ke laki laki.
Aku turun dari taksi dan sedikit merapikan pakaianku agar tidak terlalu berantakan. Aku tersenyum saat melihat bangunan kokoh didepanku dimana Raffi bekerja. Aku melangkahkan kakiku menuju lobby rumah sakit ini namun seketika langkahku terhenti saat melihat pemandangan didepanku.
Air mata ku menggenang dipelupuk mataku. Dia ah maksudku Raffi didepan sana Raffi tengah memeluk wanita cantik bahkan mereka berpandang pandangan.
Wanita cantik dengan jilbabnya yang tengah berada dalam pelukan lelaki yang aku cintai. Siapa dia? apa dia pacar Raffi? atau tunangannya? atau bahkan dia istri dari Raffi? Aku menggelengkan kepalaku mencoba menghalau semua pikiran negative yang ada diotakku. Hey! kenapa mereka lama sekali berpelukan? Aku sudah tak sanggup lagi melihatnya tuhan.
"Raffi"
Panggilku lirih. Aku rasa Raffi mendengar panggilanku karena jarak kita yang tak begitu jauh. Raffi melepaskan pelukannya lalu menatapku dengan tubuhnya yang tegang. Hey apakah dia terkejut melihat aku disini?
Tiba tiba saja Raffi berlari kearahku dan memelukku erat. Seketika itu air mataku jatuh tanpa harus aku komando. Aku tak membalas pelukan Raffi. Aku butuh penjelasan dari semua ini. Jika memang wanita yang ada didepan sana adalah istri atau tunangan atau pacar aku mencoba terima, merelakan lelaki yang aku cintai bersama wanita lain? akan sesakit apa hatiku nanti?
"Raffi" Gumamku lirih, Raffi melepaskan pelukannya lalu menangkup pipiku dan menghapus air mata ku yang menetes.
"hey kenapa nangis? Aku kangen kamu , sayang"
Degh
Aku-Kamu?
Sayang?
Raffi manggil gue sayang?
Hey! bahkan dulu Raffi juga sering manggil gue sayang dan ini bukan untuk pertama kalinya Raffi manggil gue sayangkan? kenapa aku bisa sekaget itu?
"hey lo gak kangen sama gue? gak mau meluk gue? atau lo gak mau cium gue gitu?"
AKu langsung menghambur kepelukannya. Memeluk Raffi erat dan aku rasa Raffi membalas pelukanku tak kalah eratnya. Oh sungguh dia tak pernah berubah bahkan dia masih saja jail padaku.
Aku menyusupkan wajahku kedada bidangnya. Menghirup aroma maskulin yang sudah sangat aku rindukan. 6 tahun berpisah membuat aku hampir mati karena rindu.
"Gue kangen" aku makin mempererat pelukanku. Hingga saat aku merasakan ia menekan kepalaku semakin dalam dan itu membuat aku susah bernafas langsung saja aku mendorong tubuh tegapnya sekuat tenaga agar aku terlepas dari pelukannya.
"gue gak bisa nafas!!" Aku mendengar kekehan dari Raffi hingga membuat aku mengerucutkan bibirku.
"ihh emeshiin" Ucapnya mencubit pipiku dan juga hidungku hingga memerah dan itu sakit dan semakin membuat aku mengerucutkan bibirku.
Kenapa dia semakin jahil?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend And Love ( Slow Update )
RandomJika dulu rasa ini aku rasakan sebagai sahabat tapi sekarang Aku merasakan rasa ini sebagaimana rasa perempuan kepada laki-laki. Maka jangan salahkan rasa ini karna yang aku rasakan ke kamu itu, Cinta. ~ Nagita Slavina Mariana Tengker Aku tak menya...