MOLESKINE

708 73 4
                                    

Taeyong berhasil menemukannya. Terselip di antara tumpukan buku sekolah yang sudah masuk gudang atas ulah ibunya. Astaga!

Moleskine itu kini berada di tangannya. Taeyong membuka lembar pertama. Hanya ada dua huruf latin yang terpisahkan dengan titik. P.B. Taeyong membuka lembar berikutnya. Ada tulisan di sana dengan huruf kanji. Taeyong membuka lagi lembar berikutnya, berikutnya dan berikutnya sampai halaman terakhir. Hampir semuanya didominasi huruf kanji dan sejenis gambar komik. Taeyong mencoba membaca isi moleskine itu. Bergaul dengan Mark, salah satu roomates-nya selain Doyoung yang berasal dari Jepang, membuatnya sedikit tahu cara membaca kanji.

Page 1 - Moleskine

Aku baru saja putus dengan Kim S. Jin. Tidak benar-benar putus, toh kita tidak pernah memulai. Ketika suatu hari dia mengatakan menyukaiku, aku mencoba memberinya kesempatan. Tetapi lelaki itu memahaminya berbeda. Dia sesumbar bahwa akulah yang mengejarnya, mengais cintanya. Jadi ketika aku tidak sengaja melihatnya menggoda gadis lain di sekolah dan beberapa kali teman dekatku mengatakan melihatnya berkencan dengan gadis lain di luar sekolah, aku tahu, aku hanya bagian dari eksperimentnya. Jadi, aku biarkan saja dia berbuat sekehendaknya. Akupun demikian. Sejak itu aku putuskan sudah berakhir.

Dan buku ini adalah hadiah darinya di ulang tahunku. Aku tidak ingin membencinya seperti orang-orang yang membenci mantan mereka dengan mengembalikan barang-barang yang pernah diberikan si mantan itu. Buku ini, akan aku isi dengan cerita-cerita menarik dan menyenangkan. Lagi pula, kata guru ekonomiku, ide terciptanya AirBnB oleh Brian Chesky bersama sahabatnya Joe Gebbia berkat moleskine ini. Hmm, siapa tahu aku menciptakan gagasan dalam catatan ini. Menarikkan?  

Pada sisi halaman setelahnya Taeyong melihat sketsa kasar sebuah moleskin dengan cover bertuliskan AirBnB. Taeyong tercenung cukup lama, memikirkan apa maksudnya.

Page 2 – ID CARD

Seorang yang mengaku produser menyerahkan id card ketika aku keluar dari gerbang sekolah. Kurasa dia sudah menunggu agak lama dan memperhatikan murid-murid yang berlalu lalang di depan gerbang sambil menimang-nimang siapa sekiranya yang cocok untuk bergabung dalam agencynya.

"Aku sudah bergabung dengan sebuah agency," kataku menolak halus. Yah, aku sudah tergabung dengan DSP hampir 4 tahun. Teman-teman satu angkatanku sudah gugur satu-satu berganti trainee baru. Aku sendiri tidak tahu sampai kapan bertahan. Aku lelah kehilangan teman-teman, lelah kehilangan harapan.

Awal aku bergabung dalam agency ini, tahun 2011 aku mendapat kesempatan untuk muncul dalam MV Rainbow sunbae. Itu adalah kesempatan yang hebat sebagai new comer karena tidak banyak yang memiliki kesempatan seperti itu. Tahun berikutnya, ketika AJAX debut, aku menjadi cameo dalam salah satu variety show mereka. Meskipun aku ingin melupakan fakta bahwa aku pernah muncul dalam klip memalukan itu. Ough. Aku pikir setelahnya, mungkin, ketika aku dengar desas-desus company akan mendebut girl group baru, aku akan menjadi bagian dari girl grup itu. Aku tidak sabar menanti. Tetapi yang terjadi, perusahaan mengalami permasalahan internal. Semua project tertunda sampai sekarang. Aku tidak tahu sampai kapan situasi ini berlanjut.

Lagi, sisi halaman setelahnya ada sketsa kasar sebuah ID Card bertuliskan Source Music beserta alamat dan nomor yang bisa dihubungi. Taeyong agaknya mulai memahami pola menulis pemilik moleskine yang sedang dia baca saat ini.

Page 3 – Trip dan Cooking

Aku sedang di kereta dalam perjalanan pulang dari Noelmijae. Sekolah mengadakan camping musim panas. Aku sangat antusias untuk hal-hal semacam ini. Menyapa alam bebas. Dan memang sepanjang perjalanan menuju Noelmijae pagi tadi, jalan yang kami lalui menyajikan keindahan alam tersendiri. Bukit-bukit hijau di sepanjang jalan menanjak dan sambutan khas angin musim panas. Secara kebetulan cuara sangat bersahabat, cerah berawan. Sampai di camp, sudah ada tenda-tenda berdiri di sana. Kami tidak harus mendirikan tenda. (Aku sama sekali tidak bisa mendirikan tenda). Kelas kemudian dibagi empat kelompok masing-masing lima orang untuk kompetisi memasak. Yah, kami harus memasak sendiri dan mencari bahan sendiri.

MOLESKINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang