P.B

452 69 0
                                    


"What the hell!!!" Taeyong berseru sambil melempar tabletnya kasar, membuat Doyoung yang sedang santai di ranjang tingkat terpaksa mengintip dari atas.

"Kau kenapa?"

"Lihat!" Taeyong menunjukkan sebuah berita yang ada di internet pada Doyoung. Pemuda itu membacanya sekilas tetapi masih tidak mengerti apa yang membuat Taeyong marah.

"Fans temukan bukti lain Jin BTS dan Sowon Gfriend berpacaran" Doyoung membaca judul di berita tersebut.

"Lihat! Sangat mengada-ngada bukan?" Taeyong menunjukkan bukti-bukti yang terlampir dalam berita tersebut.

"Sangat memaksa!" tandas Taeyong. Yah, hanya karena mereka kedapatan bertatapan muka atau kebetulan memakai baju dengan motif yang hampir sama bukan berarti berkencan. Doyoung mengerti itu, tetapi yang tidak dipahaminya adalah kenapa Taeyong harus sewot?

"Astaga, kau berisik sekali!" Jhonny, rekan satu roomates mereka yang baru selesai mandi melempar handuknya tepat mengenai muka Taeyong.

"YA!!!!" seketika lelaki itu melupakan kemarahannya. Mengejarnya Jhonny yang sudah berlari ke luar kamar, bertekad membalas perbuatannya.

"Dia kenapa?" Mark datang untuk bergabung setelah dari kamar lain.

Doyoung menganggkat bahu lalu kembali sibuk di atas ranjangnya, bermain tablet. Mark membaca berita yang kebetulan masih terbuka pada tablet Taeyong.

"Ei! Sejak kapan dia peduli dengan gossip!" kata Mark kemudian berlalu keluar kamar. Saat itu Taeyong sudah kembali setelah memutilasi Jhonny di ruang tengah dorm mereka.

"Astaga! Ini hal terlucu yang pernah aku baca!" komentar Taeyong lagi sakartism, membuat Doyoung jengah.

Kenapa tidak akui saja kalau cemburu!keluh Doyoung dalam hati. Tetapi Doyoung mendapati Taeyong tidak berisik lagi. Dia diam memandangi tabletnya dalam posisi nyaman, duduk bersandar di pojok ranjangnya, membuat Doyoung ingin tahu apa yang sedang dilakukan Taeyong.

"Kau sedang apa?" Doyoung bertanya ketika turun dari ranjang bertingkat menghampiri ranjang Tayeong di bawahnya.

"Kenapa?" kata Taeyong sambil mempause video yang sedang ditonton. Doyoung masih sempat mengintip dari layar tablet Taeyong meski sudah ditutupi dengan tangan.

"Gfriend, lagi?" keluh Doyoung.

"Apa!" tandas Taeyong tidak terima seolah direndahkan kawannya.

"Tidak ada." Doyoung berlagak tidak peduli.

"Ngomong-ngomong, cincin kemarin bagaimana?"

"Ah!" Taeyong menjentikkan jari. Benar juga. Sudah hampir satu bulan cincin itu ada di tangan Taeyong. Kemarin itu adalah promosi terakhir Gfriend di acara musik dan belum ada kesempatan bagi Taeyong untuk bertemu gadis itu selain di acara musik. Yang menyakitkan mereka tidak punya ponsel.

"Tidak tahu." ungkap Taeyong.

"Jangan-jangan kau tidak ingin mengembalikannya?" tuduh Doyoung.

"Astaga, aku bukan pencuri!" tandas Taeyong, yang membuatnya berpikir kembali. Moleskin itu bahkan masih ada padanya, setelah tiga tahun!

"Bagaimana ya enaknya?" Taeyong berpikir, kepalanya mendongak, melihat Doyoung seolah meminta pendapat.

"Heechul hyung!"

"Hm?" asli Taeyong terangkat satu.

"Heechul hyung dekat dengan Gfriend, mungkin kau bisa meminta bantuannya untuk memberikan cincin itu pada P.B."

"Kau – tunggu, kau barusan memanggilnya apa?"

"Ya! Dari mana kau tahu nama itu!" seru Taeyong.

"Ya ampun! Kau terus-terusan menyebut nama itu dalam tidurmu!" keluh Doyoung.

"Kim P.B ... Kim P.B ... P.B .." Doyoung menirukan bagaimana Taeyong memanggil mesra nama gadis itu.

"Bahkan barusan juga kau memanggilnya berkali-kali!"

"Benarkah?" Taeyong terperanjat berpikir, menahan malu.

"Apa ... semuanya tahu?"

"Tidak, kurasa hanya aku, Mark dan Jhonny!"

Taeyong mendesah lega.

"Jadi?"

"Apa?"

"Cincinnya?"

"Oh, tidak. Heechul bisa berpikir macam-macam, lagi pula, jika pada akhirnya seperti itu, kenapa tidak aku berikan pada hari itu juga," Taeyong mengarahkan telunjuknya pada pelipis, menyuruh Doyoung memakai otaknya.

"Aku punya rencana!" tandas Taeyong.

"Terserah kau saja, Lee Taeyong!" Doyoung memutar bola matanya jengah lalu beranjak keluar kamar.

Taeyong kembali memutar video yang terpause karena kedatangan Doyoung. Yah, dia sedang melihat fancam dari gadis itu, mengagumi betapa cantik, koreksi, Taeyong lebih suka menyebutnya meneduhkan, terlebih pada sorot matanya. Lelaki itu tidak lupa bagaimana cara gadis itu menatapnya pertama kali di depan ruang tunggu tiga minggu lalu. Juga bagaimana kikuknya Taeyong saat itu. Meski sempat sebal, tetapi Taeyong harus berterima kasih pada Doyoung atas ide gilanya, membuat Taeyong punya kesempatan lagi untuk bertatap muka dengan si gadis. Sekarang yang Taeyong pikirkan adalah bagaimana, sementara jadwal NCT bahkan sangat padat. Taeyong mendesah pendek lalu kembali memutar video fancam dari gadis itu.

Siapa yang menyangka, dia akan jadi secantik ini. Hati Taeyong berdecak kagum, membenarkan kata mantan pacar gadis itu. Dia bukan Perfect Beauty, tetapi Perfect Badass. Lihat betapa menggairahkan dia ketika mengibaskan rambut ke belakang atau menari seolah melompat melintasi waktu. Mendebarkan hati banyak orang! pikir Taeyong.

.43926288303744-Xte

MOLESKINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang