3

13.7K 544 11
                                    


Setelah mengantar ka Lucas, aku memilih untuk pergi kekamar dan melanjutkan aktivitas membacaku yang tertunda. Namun pikiranku tak tenang memikirkan perkataan ka Lucas yang tak berselang lama ini. Akhirnya aku memilih untuk mengistirahatkan tubuh juga pikiran dengan tidur. Namun sebelum tidur aku menyempatkan untuk sholat duha terlebih dahulu agar pikiran ku dapat sedikit tenang sebelum tidur.

...

Waktu sudah menunjukan pukul 14.30 aku langsung bangun dan berlari kecil kearah kamar mandi untuk mengambil air wudhu lalu dilanjutkan dengan sholat dzuhur yang belum terlaksana.

"Ya Allah semoga dia yang akan menjadi imamku dapat menuntunku selalu pada jalanmu ya Allah Aamiin"doaku saat selesai sholat lalu dilanjutkan merapihkan peralatan sholatku.

Setelah merapihkan mukena aku memilih untuk

"Ssstttt..  Ada apa sih calon istriku kok triak triak"
Jawabnya santai, semakin bikin aku bertambah kesal.

"Kamuuuuu!  Pergi dari kamar aku sekaraaaaaang!!! "
Aku gatahan sama perilakunyaa

"Sssstt.. Jangan triak triak gituu ah, gaenak didenger mom dan dad dibawah. Dan satu lagi, ini kamarmu udah jadi kamarku juga honey" bicaranya santai serasa gaada dosa. Apaa?  Dia tadi bilang ada dad sama mom? Mereka bukannya sedang di Singapore. Ah lupakan kalo emang mereka ada kenapa mereka bisa ngijinin makhluk satu ini berada dikamar ku.

"Dalam mimpi! Pergii dari siniii Lucaass" aku gasabar untuk ngusir anak satu ini

"Kalo aku gamau gimaana hon"
Aaahh shittt

"Yaudah aku yang pergi!"
Aku ingin membuka pintu, tapi pintu itu terkunci rapat rapat. Aku mencari kuncinya tapi nihil. Aku melirik makhluk satu itu, Lucas. Dia tersenyum smirk dan bangun dari kasur quinsize ku berjalan kearahku masih dengan senyum smirknya. Aku semakin takut atas perlakuannya. Aku reflek berjalan kearah belakang dia terus mendekat kearah aku. Sampai badanku trrbentur oleh dinding dia mencegah badanku agar tidak kemana mana menggunkan 2 tanganya ditempelkan kedinding. Aku gabisa apa apa saat ini, aroma tubuhnya mencapai indra penciumanku entah mengapa aku merasa sangat nyaman didekatnya. arghh shitt berfikir normal please. Ini udah jadi alarm bahaya untuk aku.  Gimana inii Tuhaaaann bantu akuu, aku gamau kejadian tadi sore terulang lagi.

"Honey"
Suaranya menjadi serak sexy.  Ya ampunn apa yang aku fikirkan. Aku ga berani mendongkakan muka ku kearahnya, aku terus menunduk, suaranya bikin aku harus terus waspada.

"Honey, kamu harus dapet hukuman atas perlakuan mu sayang" masih dengan suara yang terdengar sexy

"Hu..hukuman? A..ku s.s..salah a.apa? "
Jawab ku gugup. Aku takut, Tuhan apapun yang terjadi aku tetap berserah diri kepadamu.  Semoga tidak akan terulang kembali Tuhan.

"Salah kamu banyak honey"
Jawabnya lagi dengan suara yang ahh lupakan

"Lucas kumohon maafkan aku jika aku salah, dan kumohon satu lagi jauhkan badan mu dari badanku" jawabku memohon padanya argh kalo dia masih seperti itu aku harus menggunakan jurus tendangan ku.

"Hahahahaha honey kenapa takut sayang, aku gaakan ngapa ngapain kamu ko. Aku masih bisa nahan ko sayang, kalo kamu mints sekarang sih dengan senang hat hahahahahaa"
Pipiku memanas mendengar celotehannya, aku bisa malu kalo lagi lagi aku keliatan pipiku ah Tuhaann

"Dasaaaarrrr mesummmm"
Aku memukul dada bidangnya yang sixpack

Lucas terkekeh dan menjauhkan sedikit tubuhnya dari tubuhku. Huffttt sekarang aku aman, seengganya udah ngga sedeket tadi.

"Honey sekarang kamu mandi persiapkan dirimu. 15 menit dari sekarang, aku akan keluar dari kamar calon istri ku dan datang tepat waktu kekamar ini." Haaaa?  Oh no, big no 15 menit dia kira aku apa bisa secepat itu.

"Satu lagi"
Dia mencium kilat bibirku, aku tegang ditempat gabisa apa apa dan dia langsung jalan santai menuju pintu kamar ku

"Aaaaaaaaaaaa mesuummmmmm!!!!! "
Aaaaaaaaaa aku beg* beg* beg* kenapaa aku telat teriaknyaa.

Aku menyiapkan diriku atas perintahnya selama 15 menit. Oh my god makhluk macam apa dia itu hufftt gimana aku berkeluarga sama dia nantinya.

-skip-

Aku turun dan melihat Lucas sedang berbicara dengan daddy ? Ha! Jadi bener dad udah pulang?!  Kenapa dad membiarkan Lucas masuk kekamar ku.

"Daddy,,," Panggil ku

"Iyaa sayang"

"Dad tau ga tadi ada laki laki masuk kekamar Zo, kan kalo half seperti itu gaboleh kan dad didalam agama kita? " aku bertanya sambil melirik simata Abu itu. Lhaa kenapa mukanya ga tegang atau takut gitu kek.

"Iyaa sayang,  tapi kalo dia udah mau jadi suami kamu kan gapapa, nanti juga kalian pasti kamarnya bareng juga ya ngga Luc? Lagian daddy juga kok yang nyuruh Lucas kekamar kamu. " jawab daddy ku santai. Serasa disamber petir, dad ko bisa ngomong kek gituu.  Ahh pipiku memanas lagi.

"Ah dad sama Lucas sama aja. " jawabku. Jujur aku heran kenapa sih pada aneh akhir akhir ini

"Yaudah dad, aku izin mau ajak Zo pergi dulu ya dad. " suara Lucas menyadarkan ku dari lamunanku

"Ohh iyaa nak Lucas udah pasti. Yaudah kalo gitu daddy titip Zo ya" apaan sih daddy pake nitipin aku ke Lucas segala

"Pasti dad, ayoo honey"
Apa apaan dia bilang pake embel embel 'honey' didepan dad. Ahhh dia mau bikin pipi aku panas mulu, bisa bisa bengkak ini.
Aku berjalan mengikutinya. Dia pakai mobil yang tadi sore. Oh my baru pertama kali aku naik mobil berduaan bukan sama keluargaku.

-skip-

Dijalan terus hening hanya lagu lagu yang menemani perjalanan ini.

-skip-

"Atas nama Graham" berbicara kepada pelayan restaurant nya

"Mari tuan dan nyonya ikuti saya" jawab pelayan tersebut.

Sesampainya diruang VIP yang diubah menjadi ruangan romantis

" are you like honey? " Tanya Lucas kepadaku.

"Hmmm yes" jawabku sekenanya

Pesanan datang,  aku gatau siapa yang memesannya karna aku dan Lucas baru sampai. 

"Thanks" jawab Lucas.  Berarti dia udah mesan ini semua sebelum kits dateng ketempat ini. So sweet. Arghhh lupakan itu semuaa dia tetaplah lelaki mesummn tingkat dewa yang pernah aku temuin.

"Ekhmmm honey" suaranya lembut sekali seperti malaikat yang ahh lupakann dia tetap lelaki mesummmmm

Dia mengambil kotak beludru merah dan membukanya sambil berkata
"Will you marry me Mrs. Azora?"
Aku kaget bukan main, sejak kapan dia bisa romantis.
Aku melihat dari sudut matanya memberitahukan bahwa dia sedang serious dan tidak main main.

"Bukan kah kamu sudah tau jawabanya?" Tanya aku binging karna bukannya pada malam itu aku dan dia sudah sama sama nerima?

"Aku mau kamu seriuss nerima karna pernikahan itu sakral Zo, aku tidak main main dengan perkataan ku. Karna bagi aku pernikahan itu hanya sekali dilakukan dan aku mau kamu juga bisa jadi ibu dari anak anak aku nantinya" aku melihat keseriusan dimatanya,

"Bagaimana Azora? " Tanya nya lagi menyadarkan ku dari lamunanku

" aku bersedia untuk jadi ibu dari anak anak kamu Lucas, tapi aku minta sama kamu jika kita sudah menikah nanti aku mau kamu jangan pernah sakitin aku dan anak anak kita nanti" jawab ku meyakinkan diriku, jujur aku takut sama yang namanya suatu hubungan.

"Pastii sayang, aku pasti gaakan pernah mau nyakitin hidup aku yaitu kamu dan anak anak kita nanti sayang.  Makasih sayang makasih udah nerima aku jadi pendamping hidup aku" jawab Lucas meyakinkan aku

Lucas memakaikan cincin keluaran terbaru yang aku tau dan harganya bisa mencapai ratusan juta kejari manisku ditangan kiri ku.

"Aku janji aku akan selalu mencintai mu sampai mau memisahkan kita honey" suara sexynya keluar dan aku semakin degdegan gakaruan.

Aku tersenyum semanis mungkin menanggapinya dan berkata
"Aku harap kamu bisa menepati janjimu".

Haii readers  👋 kalo udah baca aku minta vote dan coment dari kalian ya. Kalo ceritanya mau cepet dilanjutin harap coment ya byee 🙋




Love BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang