PROLOG

83 9 0
                                    

Flashback on

Seorang gadis kecil yang cantik sedang memasuki kelas barunya dengan tegang. Ia takut nanti ia tidak bisa memperkenalkan dirinya dengan baik.

"Amira, kita sudah sampai di kelas baru kamu. Semoga kamu nyaman di kelas 5 B ini ya amira." Suara wali kelasnya mengagetkannya.

"Hahh eumm iya pak. Saya perlu ngenalin diri gak pak ?"

"Ohh iya silahkan kamu perkenalkan diri kamu." Sahut pak Iwan.

"Haii nama saya Amira Aurellya Putri, semoga kalian bisa berteman dengan saya!" Ucap Amira dengan tegang.

Setelah perkenalan, Amira duduk di barisan paling belakang. Selama ia jalan ia merasa diperhatikan seisi kelas.

Saat sampai di tempat duduknya, ia melihat orang yang akan menjadi teman sebangkunya sedang tersenyum kearahnya.

"Hai aku Ara,kamu amirakan?"tanya Arabella.

"Hm iya, boleh duduk sinikan?" Amira menanyakan dengan nada gugup. Dan Ara menjawabnya dengan anggukan sambil tersenyum.

Setelah itu mereka berdua tidak mengobrol lagi. Dan Amira berpura-pura memperhatikan papan tulis yang berisi soal matematika itu.

Namun sebenarnya, daritadi ia mencuri-curi kesempatan untuk melihat lebih dekat teman sebangkunya.

Menurutnya Ara itu cantik dan juga tipe orang yang ceria. Sudah terlihat dari awal tadi ia menyapa Amira.

Namun lamunannya terhenti karena pak Iwan menyuruh mengerjakan soal-soal tersebut. Amira tidak merasa kesusahan karena pelajaran itu sudah dipelajarinya saat disekolah yang lama. Jadi ia bisa menyelesaikan soal-soal tersebut dengan cepat.

Saat semua teman-temannya telah selesai, Amira melihat mereka mengumpulkan buku bukunya di meja paling depan barisannya masing-masing.

Karena Ara melihat Mira kebingungan. Ia menjelaskan bahwa nantinya buku-buku itu akan ditukar dengan barisan lain. Dan Amira mengangguk sebagai jawabannya.

Amira dan Ara maju kebarisan depan untuk mengumpulkan buku mereka dan mengambil buku dari barisan lain.

Amira mendapatkan buku dengan sampul coklat bernama Aditya Arendra W. "Ra yang namanya Aditya yang mana?" Tanya Amira.

"Ohh Adit,tuh yang ituu kayanya dia juga megang buku kamu deh mir!" Jawab Ara sambil menunjuk seorang laki laki yang duduk dibarisan tengah bangku paling belakang.

Refleks Amira melihat arah telunjuk yang ditunjuk Ara. Bisa Amira lihat bahwa laki-laki itu tampan untuk anak seusianya.

Saat sedang asyik melihat Adit matanya tidak sengaja bertemu dengan mata hitam pekat laki laki itu. Sampai akhirnya Adit memanggil Amira.

"Woiii anak baruu!" Ucap Adit sambil menunjukan senyum jahilnya.

"Kamu manggil aku? Maaf aja nama aku Amira bukan anak baru!" Balas Amira karena ia kesal dengan laki-laki itu.

"Iya iya bawel lu, Amira tolong dong nanti punya gue kalo ada yang salah benerin ya biar bisa dapet seratus." Tawar Adit.

"Ishh gak boleh gitu itu namanya curang..tapi kalo punya aku kamu benerin juga emmm boleh dehh tapi punya aku juga harus seratus yaa?"

"Iya elahh gampang itu mahh asal punya gue nilainya seratus okeee."
Dan Amira hanya mengangguk sebagai jawabannya.

Dari situlah semuanya berawal, mungkin jika tidak ada percakapan kecil ini tidak akan terjadi kisah serumit ini.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Haiiii:)

Gimana prolognya ?
Maaf ya kalo banyak salah kata atau typo yang bertebaran dimana-mana wkwkwk

Maklumin aku masih pemula hehe
Oh yaa cerita ini sebenernya repostan 'Friendzone!' Tapi alurnya aku bedain sedikit tapi sama kok intinya.

Oke don't forget vommentnya oke:)

Tbc~
Xoxo : )

Everything Has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang