3% Ganteng ya ?

43 9 0
                                    

   Amira yang baru saja turun dari mobil sang ayah dengan wajah cemberut karena ia diledek terus menerus oleh adik dan papahnya atas kejadian tadi pagi.

Amira berjalan sendirian di koridor yang menghadap langsung lapangan sekolahnya yang saat ini dipenuhi murid baru.

Saat sedang asyik sendiri tiba-tiba ia dikagetkan dengan tangan yang sekarang sedang merangkul pundaknya.

"Haii anak moa yang cantik,
pagi-pagi udah cemberut aja sihh? Kenapa kangen yaaa sama gue,duh jadi terbangkan gue mir ."
Ucap Aditya yang merangkul pundaknya.

"Apaan sih lu main rangkul-rangkul aja..sana ahh sana males gue sama lu, ohh yaa maaf aja ya gue mah gak pernah kangen sama lu..lu kali yang kangen sama gue, gihh sana terbang tapi gak usah balik lagi ya dit." Ucap Amira sambil berusaha melepaskan tangan Adit dari pundaknya.

Tanpa mereka sadar, orang orang yang berada di sekitarnya melihat adegan tersebut dengan berbagai macam ekspresi.

Jika yang sudah kenal mereka, pasti hanya menatap mereka bertengkar seperti ini lalu menggelenkan kepalanya.

Jika yang belum mengenal mereka,
Akan menatap mereka dengn heran dan tatapan kagum karena mereka lumayan terkenal disekolah ini.

Aditya dan Amira memang sudah bersahabat dari kecil. Namun,mereka lebih terlihat seperti musuh daripada seperti sahabat.

"Bodo amat mir bodoo, udah biasa gue digituin sama lu udah kebal." Ucap Adit sambil menghalangi jalan Amira

"Nah tuh tau dit, udah ah lagi badmood gue nih..minggir lu gue mau ke mading mau liat pengumuman kelas."  Ujar Mira sambil mendorong tubuh Adit. Namun sia-sia karena Adit malah pindah ke sisi Amira dan merangkul pundak Mira lagi.

"Gue temenin dehh..gue tau badan lu kecil udah gitu pendek lagikan yaa, jadi daripada lu keinjek injek mending gue yang liat..lu tunggu sini okee?"

"Dasar ogeb lu..mau bantuin aja pake ngata-ngatain gue segala..udah ahh sono cepet liat Adiiit." 

Akhirnya Adit mau jalan juga namun tetap saja mulutnya tidak berhenti mengejek Amira. Amira yang melihat itu ingin rasanya melempar Adit dengan sepatunya.

Saat sedang menungga Adit kembali, Amira melihat seorang laki-laki yang sedang berjalan sambil memainkan handphonenya.

"Anjiir Nathan makin lama makin ganteng..gakuna nih gue, oh ya Ara kan dulu sekelas sama Nathan ntar gue tanyain ahh." Gumamnya dalam hati dengan hati yang berbunga-bunga.

"Heh ngapain bengong lu.. ayok buruan lu di kelas 11 Ipa 3 sama gue juga lohh." Ucap Adit sambil menepuk pelan bahu Amira.

"Siapa juga yang bengong, gue cuma lagi liat ciptaan tuhan yang hampir sempurna."

"Alayy lu..siapa sihh emangnya? Ayok ah ngobrolnya sambil jalan aja..ntar kalo telat masuk kelas gue lagi yang diomelin." Ucap Adit dengan sedikit menyindir.

"Nathan..ganteng ya dia dit, udah gitu waketos lagi ahh idaman emang dia dit." Jawab Amira dengan mata berbinar-binar.

Aditya yang mendengar itu hanya bisa tersenyum pedih. Jujur saja ia sakit hati mendengar ucapannya Amira. Namun melihat ekspresi Amira yang berbinar-binar ia yakin bahwa Mira sedang menyukai Nathan.

"Mir kayanya gue gak bisa ke kelas bareng lu deh.. gue kebelet nih." Ucap Adit mengalihkan pembicaraan sekaligus ingin mengontrol emosinya.

"Yahh elah dit..masa gue sendiri sihh, kalo gak cariin temen yang sekelas sama gue dulu kek Dit."

Saat Amira berbicara seperti itu, kebetulan Adit melihat Lia sedang jalan menuju kelasnya.

"Nah tuh Lia, liat kan lu Mir..udah ya, kan udah ada sahabat lu jadi gue duluan ya." Ucap Adit dengan wajah datar.

Akhirnya Amira memanggil Lia dan pergi ke kelas barunya bersama.

Mira ingin menceritakan tentang Nathan kepada Lia tapi ia malas bercerita lagi kepada sahabatnya yang lain. Jadi mungkin ia akan menceritakan semuanya jika mereka sedang berkumpul bersama.

Lagian Amira juga sedang memikirkan mengapa tadi Adit langsung mengalihkan pembicaraan mereka dan menjadi dingin kepadanya. Amira bingung bahkan sangat bingung. Entah kenapa Amira merasa ada sesuatu yang akan berubah dengan dia dan Aditya.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Haii as usually sorry for typo and keep reading :)

Tbc~

                              Xoxo

Everything Has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang