5

3.8K 617 4
                                    

"YA!! MENJAUHLAH KAU!!"

Aku menoleh begitu suara cempreng nan keras itu menghantam telingaku, istrinya datang.

"Kenapa kau menemuinya lagi hah?! Apa kau masih mencintainya?!"

Kali ini Yuta yang menjadi sasarannya, aku benar-benar tidak mengerti gadis ini. Dulu dia yang menyalahkanku karena aku pacar Yuta disaat sudah jelas dialah selingkuhannya. Dan lagi, disetiap kesalahan yang Yuta lakukan, akulah yang dia marahi.

"Lihat? Istrimu sudah datang. Lepaskan"

Yuta mengalah, dia melepaskan tanganku. Tidak perlu waktu lama untukku meninggalkan Yuta disana bersama istrinya, tentu saja karena aku tidak mau mendengar ocehan gadis cantik tapi busuk itu lagi.

40 menit kemudian aku sampai di gedung apartement milikku, kulihat para tetanggaku masih berisik seperti biasa. Berbagai macam suara ada disini, termasuk lengkingan tawa yang entah itu milik siapa. Baiklah tidak bisa kupungkiri jika pikiranku sedang negatif sekarang.

Mungkinkah itu hantu penunggu gedung ini? Tidak tidak. Itu tidak benar. Tetanggaku mempunyai berbagai macam suara, ya, itu tetanggaku.

Aku menaiki anak tangga menuju lantai 3, dua anak tangga lagi dan beberapa meter kekiri aku akan sampai. Tenang Sejin. Berpikir positif

Pada akhirnya, aku sampai didalam apartement berantakan ini. Aku ingin membersihkannya, tapi rasa malas menghilangkan niat bersih-bersih itu dari kepalaku. Menguap begitu saja entah kemana

Kerja bagus Sejin, kau tidak memikirkan Yuta lagi setelah kejadian tadi. Berterima kasihlah pada suara tawa melengking milik tetanggamu dilantai 2 itu.

#skip

Pagi hari? Tidak, ini tengah malam.

Insomnia-ku bangkit lagi setelah 3 bulan ini terkubur dalam.

Hal kedua yang aku pikirkan adalah

"Ya! Lee Taeyong"

Mengirim pesan pada Taeyong, setelah yang pertama adalah berpikir apa aku harus mengaktifkan ponsel atau tidak. Aku benar-benar berniat begadang sampai pagi.

"Belum tidur?"

"Kau juga belum"

"Tidak bisa tidur?"

"Ya begitulah"

"Coba minum susu hangat siapa tau bisa membantumu tertidur"

"Aku tidak mau keluar kamar"

"Lalu?"

"Entahlah"

"Kau ini tidak jelas ya"

"Kenapa kau belum tidur juga?"

"Tugas kuliahku sangat banyak akhir-akhir ini, deadline-nya juga sudah dekat. Jadi ya begitu"

"Jurusan?"

"Psikologi"

"Wah benarkah? Pantas saja"

"Kenapa?"

"Tidak. Lanjutkan tugasmu, fighting! Maaf menggangu"

"Aku tidak terganggu :) terima kasih"

"Selamat malam"

"Selamat tidur untukmu"

Berbicara dengannya membuatku mengantuk. Taeyong, psikologi? Kenapa?

Entahlah bukan urusanku

Part 5 dikit yaw :"))

Normal? ▶ LEE TAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang