14

2.3K 383 7
                                    

"Kau terlihat antusias dengan buku seperti itu"

"Kisah cintaku tidak berujung dengan manis kau ingat? Itulah sebabnya aku menyukai ini"

"Kau ingin memiliki kisah cinta yang manis?"

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja! Semua gadis didunia ini menginginkan kisah hidup seperti itu! Hidup dengan orang yang mereka cintai, berbagi cerita, bercanda, tertawa. Seperti itulah" aku mengembalikan novel ditanganku ke raknya, mencoba menggapai sebuah yang menarik perhatianku diatas sana,

"..."

Aku merasakan suatu tatapan tajam menatap tepat kearahku, datangnya dari samping. Lebih tepatnya kiri.

Siapa lagi kalau bukan Taeyong.

"Kenapa? Kau tidak pernah mendengar impian seorang gadis ya?"

"Benarkah semua gadis menginginkan itu?"

"Ya, mungkin tidak semuanya. Tapi percayalah, seburuk apapun gadis itu, mereka pasti menginginkannya"

"Bagaimana dengan gadis yang membuang lelakinya begitu dia menemukan yang baru dan lebih tampan"

"...?" Aku menengok, tidak mengerti dengan apa yang baru saja Taeyong katakan,

"Apa kau gadis yang seperti itu juga?"

"Apa?! Ya! Yuta yang mencampakkanku, bukan aku yang mencampakkannya"

"..."

"Lagipula, gadis macam apa yang melakukannya dengan tega. Dia pasti tidak punya hati"

"...!"

"Kau pernah mengalaminya ya?"

"...Tidak, temanku yang mengalaminya"

"Oh, benarkah? Aigoo! Semua temanmu kan tampan, apa ada yang lebih tampan dari mereka? Ah, dasar gadis bodoh. Jika aku jadi dia, aku tidak akan melakukan perbuatan itu sampai kapanpun!" Kenapa aku jadi emosi seperti ini?

Tapi memang benar kan.

Kedua sudut bibirnya kembali tertarik keatas, "kau sangat emosional ya"

"Kenapa? Ada masalah dengan itu?" Aku hanya melirik Taeyong, sementara tanganku masih berusaha menggapai novel itu.

"Aku tidak pernah menemui gadis yang dingin dan emosional sepertimu"

"Ya! Aku tidak seperti itu"

"Bagaimana kau tau kalau kau tidak seperti itu?"

"Apa benar aku seperti itu?" Setelah dipikirkan lagi,

Ya, mungkin aku dingin. Tapi aku tidak emosional.

"Entahlah. Kau bisa menjadi gadis yang berbeda dihari yang sama" Taeyong mengambil alih, meraih novel yang sedari tadi ingin kuambil.

"..."

"Kau tinggal minta jika butuh bantuan" senyumnya memang manis, tapi itu lebih seperti senyum ejekan untukku.

"Ya ya ya terima kasih"

"Sama-sama" Taeyong mengacak-acak rambutku, sukseslah untuk sekedar membuat wajahku memerah.

♡♡♡

"Mau pulang?"

Aku mengangguk. Berusaha menemukan sebuah taksi didepan toko buku ini.

"Kau lupa aku bawa mobil ya?"

"Ah, aku tidak mau merepotkanmu" kusuguhkan senyuman semanis mungkin,

Normal? ▶ LEE TAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang