Patah hati.

1.7K 206 6
                                    

Elvan POV.

Aku melihat papah sudah berdiri di depan rumah.
Aku turun dari mobil ku dan berharap papah tak kan memarahi ku.

"Dari mana kamu?!" Tanyanya tegas.

"Dibawa kemana adik mu ini tadi?"

Aku selalu kaku dan takut melihat tatapan papah ku.
Bahkan aku selalu tidak bisa berkata apa pun jika saat saat seperti ini.

"Aku dan kak Elvan tadi pergi ke rumah teman ku ayahnya meninggal pah..." jelas Mizura pada papah.

Untunglah ada Mizura yang bisa mengatakan alasannya.
Karna Mizura yang bicara tentu papah tidak akan marah.

Mizura POV.

Tidak terasa 1 bulan setelah Gazara kehilangan ayahnya.
Gazara jadi banyak melamun.
Tatapannya selalu kosong.
Bahkan program osis jadi berantakan karna ketuanya yang sedang sangat terpuruk sekarang.

Pagi itu aku seperti biasa pergi bersama kakak tiri ku Elvan.
Umur kami hanya beda 3 bulan.
Tapi tetap saja aku harus panggil kakak sementara di depan papah setelah itu aku menyebutnya dengan kata monyet karna dia selalu membuat ku kesal.

Bel pupang berbunyi...
Anak anak segera keluar kelas dengan wajah yang bahagia karna penderitaan mereka telah berakhir.
Yah... mereka semua menganggap jam pelajaran itu adalah penderitaan bagi mereka.

Hari ini ada surat undangan bahwa ada rapat osis yang sangat mendadak di ruang osis.

Aku segera menghampiri Elvan.
Untuk berbicara bahwa aku tidak bisa pulang bersamanya karna ada rapat yang mendadak.

"El...?"

"Eh ayo pulang, atau mau makan siang dulu?"

"Hmm maaf el, aku tidak bisa pulang dulu ada undangan rapat osis yang mendadak sekarang, jadi kau pulang duluan saja"

"Hmm... baiklah aku pulang duluan, tapi lewat jam 5 kau harus sudah pulang jika tidak aku akan mencari mu kesini, aku akan mati jika papah tau kau tak pulang bersama ku"

"Siap kapten"

Aku tersenyum ke arahnya dan memberikan hormat pada kapten.
Aku dan dia tertawa terbahak bahak karna kelakuan ku sendiri.
Memang hubungan kami seperti tom & jerry tapi seiring waktu yang berjalan aku bisa menerima keluarga baru ku ini termasuk kakak ku Elvan.

Dia mengacak acak kepala ku dan segera meninggalkan ku yang terlihat sebal kepadanya.

Aku segera masuk ke ruang osis ternyata rapat akan segera di mulai untung saja aku tidak terlambat.
Aku melihat Gazara sang ketua osis itu memimpin rapat ini.

Acara di mulai, pembukaan dan berdoa sebelum mulai telah selesai.
Gazara langsung memulai tujuan rapat kali ini.

"Teman-teman sebenarnya kali ini tidak ada hal penting hanya saja aku akan memberitahu satu hal kecil"

"Hal apa? Cepatlah Gazara aku dari tadi ingin tau melihat wajahmu yang sangat kusut itu membuat ku penasaran ada apa? Apa kah program kita hancur lagi? Kalau itu kita sudah mengetahuinya kalau program osis hancur total iya kan?" Cerocos miko bendahara osis.

"Benar miko, dan karna itu aku mau minta maaf pada kalian karna akhir akhir ini aku tak bisa menjadi ketua yang baik, jadi..."

"Jadi?" Ucap delisa tidak sabar.

Aku terus melihat wajah Gazara dia sangat kusut sekali kali ini.
Aku menatapnya penasaran ingin tau apa yang ia katakan dari rapat mendadak kali ini.

"Jadi..., aku memundurkan menjadi ketua osis"

"APA? Kau dengan gampangnya berkata seperti itu?" Ucap Miko yang tiba tiba berdiri itu.

"Maafkan aku Miko aku tau ini konyol tapi sekarang aku benar benar tidak bisa menjadi ketua osis lagi, kekuatan dan semangat ku hilang seketika saat ayah ku meninggalkan ku!"

Miko terduduk kembali dan menatap kosong kelantai bawah kakinya dan menjatuhkan air mata.
Semuanya berubah sedih seketika.

"Gazara apa kau sudah memikirkan nya matang matang?" Ucapku.

"Aku yakin Mizura dengan ini akan ada orang yang akan lebih baik lagi untuk mengganti ku dan dengan senang hati memajukan osis sekolah kita"

"Jika itu sudah menjadi keputusan mu kami tidak bisa membantah, aku selaku wakil ketua osis juga memohon maaf atas ketidak becusan ku" ucap Delisa.

Rapat telah selesai.
Aku segera menghampiri Gazara.

"Apa kau yakin dengan keputusan mu?"

"Aku sangat yakin, maaf aku lepas tangan atas semua tanggung jawab ku, kau tau kan aku tidak bisa lagi membuat osis maju"

"Baiklah kalau begitu aku mengerti Gazara"

Aku memeluknya saat ia sempat meneteskan air mata.
Saat itu tiba tiba ada seseorang yang memanggil ku dan melepaskan pelukan kami

"Mizura"

"El...?, ya ampun jam berapa ini? Aku lupa el maafkan aku"

"Cepat pulang"

"Gazara aku duluan yah, maaf tidak bisa menemani mu akhir akhir ini"

"Tidak apa apa Mizura terima kasih atas semuanya, kau sudah cukup memberi ku kekuatan saat ayah meninggalkan ku" ucap Gazara dan tersenyum.

Aku dan Elvan segera masuk ke mobil.
Di perjalanan kami tidak berkata apapun sesaat.
Bahkan bertengkar pun tidak.

Saat aku turun papah Elvan sudah ada di depan rumah dengan matanya yang tajam.

"Dari mana?"

"Aku habis jemput Mizura tadi dia ada rapat osis" ucap Elvan dengan nada suaranya yang dingin.

Aku kaget melihat Elvan, baru kali ini ia bisa menjawab pertanyaan papah nya saat melotot garang.

"Apa begitu Mizura?"

"Iya itu benar pah"

Tanpa aba aba Elvan langsung masuk tidak menghiraukan papah nya yang sedang melotot kepadanya.
Aku lihat tingkah Elvan seperti anak kecil yang baru merasakan patah hati.
Aku bergegas menyusulnya.

"Elvan tunggu..."

"Apa!" Ucapnya tiba tiba membentak dan membuang wajahnya agar tidak melihat ku.

"Hey kau kenapa membentak ku seperti itu?" Tanya ku heran.

"Aku cape permisi"

"Sebentar El..."

Elvan melihat ke arah ku.
Aku terkejut karna melihat Elvan menjatuhkan air matanya.

"Kenapa El?, untuk tadi aku minta maaf, akh lupa lihat jam"

"Bukan karna itu"

"Lalu? Karna apa?"

Elvan beranjak ke hadapan ku dan melihatkan tatapan tajam nya.
Aku sempat takut melihatnya.

"Hanya hal kecil, aku tadi liat gebetan lagi meluk sahabatnya"

"Hah gebetan? Jadi kau punya gebetan sekarang siapa namanya?" Tanya ku sangat antusias.

"Bukan sekarang dari dulu"

"Terus kenapa kau tidak jadian saja?, aku pasti akan mendukung" ucap ku menghibur Elvan.

"Itu tidak mungkin bisa terjadi"

"Kenapa?"tanya ku bingung"

"KARNA INI CINTA TERLARANG KAU TAU ITU!!" Ucapnya tiba tiba membentak ku.

Dia pergi dan membanting pintunya.
Aku hanya diam mematung.
Apa itu cinta terlarang?
Siapa yang dia cintai sebenarnya?
Mengapa bisa orang itu membuat Elvan frustasi seperti tadi?


Gomen minna kayanya bakal jarang post soalnya semester 2 bakal sibuk tryout and bentar lagi UN😂🙏

Hmm -_-
Jangan lupa votenya.
Thanks udah baca cerita yang sangat gaje ini hehehe.

00.21(Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang