Kemenangan

1.7K 191 1
                                    


Mizura POV

Keringat melengkapi kelelahan ku.
Matahari hari ini sangat terik.
Keringat yang bercucuran aku usap dengan tisu ku.

Saat aku hendak pergi ke ruang osis yang sedang mengadakan rapat, tiba tiba seseorang memanggil ku dari belakang.

"Mizura..."

"Eh Gazara, ada apa?"

"Tidak ada apa apa, aku cuma ingin bertanya dan memastikan saja"

"Bertanya apa?"

"Siapa yang terpilih menjadi kandidat?"

"Seleksi sedang di mulai di ruang osis tadi, dengan beberapa guru bersangkutan, mungkin sebentar lagi akan selesai, nanti aku beritahu siapa yang terpilih menjadi calon ketua osis"

"Oh ya aku cuma mau memastikan saja, aku khawatir osis akan hancur di bawah pimpinan orang yang tidak bertanggung jawab"

"Tenang saja Gazara, kita akan menemukan pengganti yang terbaik"

"Baiklah, terima kasih Mizura"

"Gazara..." teriak kak elvan memanggil Gazara.

"Apa?" Jawab Gazara malas.

"Hahaha Biasa saja brother, aku cuma ingin memberitahu mu"

"Beritahu sekarang dan cepat pergi"

"Baiklah-baiklah aku hanya ingin memberitahu bahwa aku terpilih menjadi calon ketua osis, aku yakin pasti nanti banyak yang memilih ku menjadi ketua osis"

"Kak elvan ikut seleksi juga?" Tanya ku bingung.

"Iya Mizura, akan ku pastikan kakak mu ini akan menang"

"Terserah mu!" Ucap gazara tiba tiba dan lalu pergi.

"Huh dasar mahluk aneh, ayo kita pulang Mizura" ucapnya dan aku hanya mengangguk.

***
Gazara POV

Hari ini sudah tiba.
Dimana hari ini lah yang aku tunggu.
Aku berharap pemungutan suara kali ini berjalan lancar.

Dan yang paling aku fikirkan sekarang adalah...
Siapa yang terpilih menggantikan posisi ku.
Aku takut osis akan kacau di tangannya.

Pemungutan suara telah berjalan cukup lama.
Waktunya perhitungan suara.
Saat itu aku terus berdoa agar siapa pun yang menjadi ketua osis dia bisa menjadikan osis lebih baik lagi.

Saat perhitungan suara telah selesai secara resmi sudah ada orang yang menggantikan ku.
Dia adalah Elvan.
Sesekali aku menyesal karna aku memberikan kemenangan kepada musuh ku sendiri.
Kalau saja aku tidak memundurkan diri pasti ini semua tidak akan terjadi.
Tapi bagaimana lagi aku sudah terlanjur memutuskan itu.
Lagi pula aku tidak akan konsen setelah kepergian ayah ku.

Semua orang bertepuk tangan kepada Elvan.
Aku menghampirinya yang sedang berdiri di atas panggung dan menyalaminya.

"Selamat Elvan, aku titip osis pada mu"

"Terimakasih, akan aku jaga baik baik"

Kami bersalaman, dan Elvan mulai berpidato.

Setelah aku menyerahkan jabatan ku kepada musuh ku sendiri, entah kenapa aku lega saat dia bilang dia akan menjaganya baik baik.

_____

Sudah beberapa bulan Elvan menjadi ketua osis.
Dan semuanya berjalan lancar hingga semua progam hampir diselesaikannya dengan baik.
Aku menyadari ternyata Elvan lebih baik dari ku.

Tidak terasa waktu mengalir dengan cepat.
Kini aku sudah sampai di akhir perjuangan ku.
Ujian Nasional sudah di depan mata ku.
Ketua osis pun telah di ganti oleh angkatan baru.

00.21(Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang