Dia Membuat Ibu Senang

2.4K 244 0
                                    

Mizura POV

Aku dan Gazara telah sampai di sekolah.
Dia masih menggenggam tangan ku.
Aku sangat ketakutan dengan teror itu.
Gazara terus menenangkan ku.
Saat itu Davan menghampiri kami berdua.

"Gazara, osis akan mengadakan lomba besok"

"Baiklah aku serahkan pada mu sora, aku akan mengantar Mizura ke UKS"

"Oke bos"

Bel pulang berbunyi...

Tiba-tiba saja kapten basket itu duduk di sampingku dan membuat ku kaget, tambah lagi aku masih ketakutan karna terror tadi pagi.

"Hey, kenapa? Kau seperti ketakutan"

"Tidak aku hanya sedang tidak enak hati"

"Kenapa"

"Entahlah"

"Hmm, ohya aku tidak tau nama mu siapa?"

"Nama ku Mizura nara"

"Oh Mizura"

Aku hanya terdiam

"Hey kenapa diam? Kenapa kau tidak menanyakan nama ku?"

"Aku benci menanyakan nama"

"Kenapa"

"Karna setiap orang yang ku tanya namanya, dia langsung meninggal, yah seperti Kizura nara"

"Kenapa seperti itu? Siapa Kizura nara?, apa itu kembaran mu?"

"Bukan, aku tidak kenal dengannya, tapi yang ku tau kami berdua memiliki ikatan batin yang sangat kuat"

"Baiklah karna aku tak mau mati, lebih baik aku yg memperkenalkan diri saja,,, perkenalkan nama ku Elvan"

"Oh ya Elvan, kenapa kamu sering beetengkar dengan Gazara?",

"Dari sejak smp aku selalu bertengkar dengannya karna aku selalu kalah tanding basket"

"Hanya itu?"

"Yah itu apalagi"

"Ohh"

"Kau tau Mizura?"

"Tidak, tau apa?"

"Aku tidak suka melihat kau dengan Gazara"

"Kenapa?, itu kan bukan urusan mu"

"Iya kau benar, tapi entahlah aku merasa tidak suka melihatnya"

Aku hanya terdiam lagi
Tak lama Gazara datang menepuk bahu ku.

"Yoss!, Ayo kita pulang Mizura"

"Iya" aku menjawabnya lemas

"Hey Elvan sedang apa kau disini?"

Elvan tidak menjawab dan dengan dinginnya dia meninggalkan kami.

Kami mulai berjalan pulang.
Aku hanya diam dan berharap malam ini akan baik baik saja.

"Jangan takut aku yakin peneror itu tak akan menyakiti mu"

Gazara tiba tiba saja berkata itu pada ku dia seperti bisa membaca pikiran ku.

"Yah semoga sajalah akan baik baik saja"

"Telpon saja aku kalau ada apa apa aku akan langsung ke rumah mu, lagian rumah kita tidak terlalu jauh kan"

Gazara memang teman yang sangat baik yang pernah ku temui.

"Terima kasih Gazara"

"Eh untuk apa?"

"Aku sekarang bisa tenang karna kata kata mu"

"Jika itu bisa membuat mu tenang, aku akan mengatakannya setiap hari"

Dia tersenyum sangat manis.
Aku tidak mengerti dengan perkataanya.

"Silahkan masuk tuan putri..."

Gazara membukakan Gerbang rumah ku, aku segera masuk dan tersenyum padanya.

"Hati hati dah..."

Aku melambaikan tangan padanya.
Saat aku memasuki rumah, ibu sudah menyiapkan makan.

"Aku pulang bu..."

"Mizura, sini kita makan dulu"

"Iya bu..."

Sambil makan kami mengobrol.

"Ibu besok pagi harus pergi ke rumah tante mu karna ada urusan, jadi kau boleh menginap di rumah teman mu jika kau kesepian, atau sebaliknya kau boleh mengundang mereka"

"Urusan apa bu?"

"Entahlah ibu juga tidak tau, tapi sepertinya ibu akan tinggal disana selama 5 bulan"

Aku tersentak mendengar itu. Ku kira hanya beberapa hari saja.
Kalau begini aku bisa mati kesepian di rumah sebesar ini.

"Apa tidak terlalu lama?"

"Yah ibu minta maaf sayang, tapi ibu memang harus pergi, telfon saja ibu jika kau kesepian"

Aku hanya bisa mengangguk.
Mendengar aku akan tinggal sendirian selama 5 bulan.
Aku jadi kehilangan nafsu makan ku.

"Kenapa makananya tidak habis?"

"Aku kenyang bu"

Lalu aku masuk ke kamar ku, dan berbaring di kasur.
Tiba tiba aku mengantuk dan tidur.

Aku terbangun sendiri dari tidur ku.
Ku lihat jam menunjukkan tepat pukul 00.21 pm.
Aku teringat dengan terror itu.
Aku ketakutan lagi, jantung ku berdetak sangat kencang.

Bagaimana jika tiba tiba ada...

Aku kaget ketika mendengar suara hp ku berbunyi.

"Hallo Gazara?"

"Mizura ini sudah pukul 00.23, apa ada yang terjadi?"

"Sampai saat ini tidak ada apa apa Gazara, tapi aku takut..."

"Kalau begitu aku kerumah mu memastikan langsung terror itu"

"Tidak usah aku akan baik baik saja Gazara"

"Tidak,, aku akan segera kesana"

Telfonnya terputus.
Aku tidak bisa membantahnya memang si ketua osis itu sangat keras kepala.

Tak lama Gazara mengetuk jendela ku.
Aku membukanya dan Gazara segera masuk.

Ia menemaniku sampai jam 2 malam, tapi tidak ada yg terjadi.
Memang tak ada yang aneh tapi aku sempat melihat Gazara berbicara sendiri, aku tak menghiraukannya lalu aku tertidur...

Aku terbangun oleh cahaya matahari.
Aku teringat saat malam Gazara disini menemaniku tapi dia sudah tidak ada mungkin dia sudah pulang.

Aku melihat jam, sudah jam 7 pagi tak apa lah sekarang adalah hari libur

Aku beranjak dari tempat tidur ku.
Aku keluar, sarapan, mandi dan sebagainya...
Aku lihat di jendela kamar ku ibu sedang menyapu di halaman.
Aku segera membantunya.

Tiba tiba Gazara datang ke rumah ku.

"Mizura...!"

"Eh... Gazara ayo masuk"

"Ibu mu mana?"

"Ada di dalam"

"Aku ke dalam dulu, nanti aku ke sini lagi"

Aku hanya mengangguk.
Lalu Gazara masuk ke dalam rumah.
Aku lihat Gazara memberikan sesuatu pada ibu entah apa.
Aku lihat ibu terlihat sangat senang ketika dekat dengan Gazara.

Aku hanya tersenyum melihatnya...


Please vote + comment + share 😉

Arigatou Minna...

00.21(Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang