"Sial! Kenapa aku bisa lulus?" Gadis itu terlihat kesal ketika melihat papan pengumuman kelulusan.
Aneh sekali, bukankah harusnya gadis itu merasa senang. Tapi kok wajahnya tidak asing, apa aku pernah bertemu dengannya?
Entah kami berjodoh atau ini hanya kebetulan yang terus berulang. Aku selalu bertemu dengan gadis itu.
Aku pernah bertemu dengannya di taman belakang kampus. Aku sedang kabur dari pengawasan bodyguard ibuku ketika aku melihatnya asyik makan meatball. Sayangnya aku hanya bisa melihatnya makan saja sambil memegang perutku yang keroncongan saat itu.
Lalu aku bertemu dengannya lagi di cafetaria kampus. Gadis itu ternyata sedang part time di sana.
Akhirnya aku bisa merasakan meatball yang dia makan waktu itu dan rasanya enak sekali. Aku bertanya pada pegawai cafetaria dan ternyata gadis itu yang membuatnya.
Sayangnya gadis itu mendadak berhenti bekerja karena harus ujian semester.Kali ini aku bertemu dengannya di ruang musik. Padahal dia mahasiswi kedokteran sementara aku mahasiswa jurusan manajemen pemasaran tingkat akhir. Jadi kenapa kami bisa bertemu disini disaat mahasiswa jurusan musik tak satupun berada di ruangan ini?
Iseng, aku mengeluarkan buku sketsa dari tasku dan menggambar gadis itu yang entah sejak kapan sudah tertidur di ruangan ini dengan buku yang menutupi wajahnya. Lalu bagaimana aku tau kalau gadis itu adalah dia? Aku sendiri tak tau jawaban pastinya.
Diam-diam aku aku mengambil buku yang menutupi wajahnya itu dan yah, aku melihat namanya tertulis di sampul buku itu.
"Han Ji Hyo." Ucapku pelan lalu melanjutkan mengambar gadis itu.
Lama tak ke kampus karena mulai magang di perusahaan. Aku akhirnya dipertemukan kembali dengan gadis itu, ah...maksudku Han Ji Hyo. Tapi....sejak kapan dia mulai part time di cafetaria ini? Apa dia tak ada kuliah hari ini?
Aku memesan mocca latte hampir setiap hari di cafetaria itu, dan setiap harinya juga aku memenuhi buku sketsaku dengan menggambar gadis itu. Kegiatan yang entah kenapa membuatku merasa senang.
Tapi kegiatan itu hanya berlangsung sebentar. Itu menurutku. Karena tepat ketika aku lulus kuliah dan mendapat gelar doktor serta ketahuan sebagai anak pemilik hotel dreamland. Aku tak bisa lagi duduk makan siang di cafetaria itu. Pengawasanku juga makin diperketat lantaran kasus penculikan yang sempat kualami minggu lalu.
Terakhir kali aku pergi ke cafetaria, gadis itu sudah tak bekerja disana.Aku menuliskan salam perpisahan pada buku sketsaku yang ke tiga.
'Goodbye my first love'Bagiku cinta itu seperti musim salju. Aku tak benar-benar menantikannya karena aku tak suka kedinginan, tapi aku menyukai saat dimana aku mengharapkan seseorang untuk menghangatkan hatiku, karena aku selalu benci kesendirian.
Setelah menulis hal itu, aku menyimpan buku itu di laci meja kerjaku yang baru. Meja direktur Dreamland Hotel.
Tersenyum, aku kembali mengenang gadis itu. Han Ji Hyo telah berhasil mencuri hatiku dan menyimpannya ditempat yang hangat.
Entah apa aku punya kesempatan bertemu dengannya lagi, atau malah aku bertemu cinta baru yang lain. Tapi menyenangkan bisa mengetahui bahwa aku pernah jatuh cinta dan gadis itulah yang menjadi cinta pertamaku.
Tak ada salahnya berharap kan! Meski kesempatannya hanya 0% sekalupun. Aku ingin bisa menyampaikan perasaanku padanya.
...............^-^................
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET LOVE STORY (COMPLETE)
Romance"Pilih salah satu! Hanya kenalanku. Jadi pembantuku. Jadi temanku. Atau...pilihan lainnya."