| a'im stay in here |.04

49 14 9
                                    

4.persiapan

Saat ini, Nadia sedang bersiap-siap untuk nonton pertandingan futsal. Kamarnya saat ini sangat berantakan baju di mana-mana. Ngga tau kenapa? Nadia hari ini bingung ingin memakai baju yang mana.

"Dek.."suara itu berasal dari depan pintu kamar Nadia.

"Buset...kamar lu berantakan banget!. Lu abis ngapain lo ?"
Tanya Dika bingung ngambil baju yang ia injak.

"Gua mau jalan. Bang pilihin gua baju dong? Tapi, baju yang santai"jawab Nadia sambil mencoba baju yang ada ditangannya.

"Lu mau jalan? "tanya Dika bingung.

"Iya" jawab Nadia singkat

"Sama cowo?"tanya Dika.

Karena, ini pertama kali adiknya. Pergi sampai semua bajunya bertebaran dan itu membuat tanda tanya besar di kepala Dika.

"Pala lu somplak. Udah tau gua mau jalan sama anak Oneng" jawab Nadia membuang baju di tangan nya ke muka Dika.
Anak oneng itu : Farah,Rain dan Putru.

"Oh gua kira mau jalan sama cowo!. Lagian tumben banget lu mau jalan sama mereka sampai berantakin lemari.

Apa jangan-jangannnnn...lu bohong ya Dek ama gua?! "Tanya Dika menunjuk-nunjuk Nadia.

"Ya ampun sumpah ngga bohong! "sambil mengangkat tangannya dan membentuk huruf V

"Cowo yang sering jalan sama gua cuma lu Bang sama Bokap"kata Nadia sambil memajukan bibirnya.

"Ohya, gua lupa!"nepok jidat Nadia

"lu kan jomblo yah. Haha..." kata Dika tertawa terbahak-bahak. Membuat samapi keluar air mata dari pelipis matanya.

"Haha.. lucu banget ya bang!"kata Nadia sok tegar.

"kaya lu gak jomlo aja.
Hahaha...." Balas Nadia memakai tawa jahat.

"Oke gua kalah " jawab Dika mengangkat kedua tangannya

"Mampus gua menang! "sambil mengeluarkan lidahnya.

"Bang bantuin gua nyari baju Bang"pinta Nadia. Karena, ia hari ini sangat bingung mau pakai baju apa.

"Ya ampun ribet banget. Cari baju yang membangun kepercayaan diri lu. Simpel kan ?"jawab Dika sok bijak.

"Iks... lu mah Banggg.. Ngga ngebantu banget! "jawab Nadia dengan nada frustasi dan muka melas.

"Gua lagi buru-buru soal nya gua mau main futsal. Lu mau ikut gak ?"tanya Dika menahan tawa. Karena, melihat wajah frustasi adiknya.

"kaya menang aja! Nanti, juga ujung-ujungnya kalah lagi kaya kemaren. "cibir Nadia dengan nada pelan.

"Dasar lu kunyuk!" Jawab Dika menjitak kepala Nadia

"lu kira gua ngga denger lu ngomong apa" kata Dika mengacak rambut Nadia.

"Udah sana pergi. Lu juga disini ngga ngebantu gua"usir Nadia

"Dasar jutek" kata Dika. meninggalkan Nadia sendiri.

"Bodo!" Jawab Nadia dengan sinis.

Akhirnya Nadia mengikuti apa kata Abangnya. Sebenarnya, ia juga tidak tau kenapa? ia sampai bingung.

Firasatnya mengatakan kalo hari ini ia bakalan happy. Setelah, Nadia memilih baju dan menghias diri akhirnya Nadia pun selesai.

Tin....tin...tin...suara itu berasal dari mobil Rain. Berkali-kali juga ia menekan klakson tetapi tidak ada yang keliar. Tak lama, Nadia pun kelur dari rumahnya.

"Ouh May Guoad Nadiaaa. Lu lama banget sih"omel Rain dengan bahasa alaynya.

"Tau lama banget!"timpah Farah. Mata Farah jatuh pada penampilan Nadia darj ujung kepala sampai ujing kaki.

"Nad penampilan lu kok beda sih ?" Tanya Farah heran. Karena, melihat temannya sedikit berubah.

"Emamg iya ?"jawab Nadia sambil melihat penampilanya.

"Gua cuma pakai pelembab bibir doang kok"

"Iya tau Nad! Lu itu agak beda dan lu juga.."perkataan Putri terpotong oleh Rain

"ya ampun kenapa kalian pada ngobrol sih. Cepat Nad masuk! ngga jadi nonton futsal kalo.Lu mau !"Jawab Rain yang sedikit kesal.

"ngga gua. Ngga mau!"jawab Nadia menggelengkan kepalanya.

"Yaudah cepet masuk!"jawab Rain yang sambil menarik napas.

"oh yaudah"jawab Nadia polos tanpa berdosa.

"sabar Ya Allah..sabar.."sambil mengelus dada dan tanpa pikir panjang Rain langsung mengijak gas.

"OKE..LET'S GOO..."teriak Farah, Nadia dan Putri.

~~~~

I'am Stay In HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang