|i'am stay in here|.10

122 10 1
                                    

kegeep (ketahuan).

Hari ini Nadia hampir ketangkap basa. Karena lagi ngintipin orang.

"Kamu ngapain" tanya Bu Mala.

"Ek..h.. itu Bu anu lagi nyari Cicak bu. Ekh, iya cari Cicak" jawab Nadia dengan asal.

"Buat apa kamu cari Cicak ?!" Tanya Bu Mala. Yang sudah memasang wajah garangnya.

"Bu-buat pelajaran Kimia Bu. Buat menganalisis" jawab Nadia dengan gugup.

"Kamu bodoh apa!! Kimia mana ada menganalisis Cicak sekarang kamu pergi kelapangan berdiri sampe jam istirahat.!!" Suruh Bu Mala dengan tegas.

"Hey kamu. Ngapain Di Ruangan Olahraga ?!"Tanya Bu Mala pada Fandi. Membuat Nadia bebalik.

"Saya lagi ngambil barang saya yang ketinggalan Bu" jelas Fandi.

"Langsung ke kelas! Buat kamu Nadia jangan lupa hukuman kamu!" Kata Bu Mala memperingati Nadia. Dengan memasang mata devil nya itu.

"Iya Bu" jawab Nadia. Seperginya Bu Mala. Fandi langsung menatap Nadia dengan tajam.

"Lu ngapain ?" Tanya Fandi yang waspada.

"Bukan urusan lo!" Jawab Nadia dengan ketus dan pergi meninggalkan Fandi.

Tetapi, saat ia ingin pergi. Cantika keluar dengan Mata yang sembab. Membuat langkah Nadia terhenti terfokus pada Cantika.

Cantika menatap Nadia sangat amat sinis. Baru kali ini ia ditatap orang sesinis ini.

"Lu apain Kak anak orang?" Tanya Nadia pura-pura bego.

"Bukan urusan lu!" Jawab Fandi. Pergi meninggalkan Nadia sendiri.

"Nyebelin lu Kak!" Teriak Nadia.

Nadia langsung menjalankan hukuman dari Bu Mala. Guru killer sejagat antero sekolah ini.

"Farah. Nadia mana ? Kok ngga balik-balik sih dari kamar mandi ?" Tanya Rain yang khuatir.

"Ouh...iya. Kemana tuh anak ?" Tanya Farah balik.

"Kalo gua tau. Gua ngga bakal nanya lu Oneng!" Seru Rain.

"Gua coba susul deh " saran Putri.

Saat, Putri sedang berjalan memencari Nadia ia melihat Cantika yang sedang menagis.

"Lu kenapa?" tanya Putri.

"Semua ini gara-gara teman lu!" Jawab Cantika dengan jutek.

"Gara-gara temen gua lu bilang ?! Skenario lu yang kurang bagus tau ngga." Jawab Putri dengan sinis. Menekan kata Kurang Bagus.

"Lu itu saudara gua~ kenapa lu malah bela teman lu itu ?" Tanya Cantika

"Saudara! Saudara kata lu ? Ikatan darah aja kita ngga ada. Lu itu cuma Kaka tiri! Lu sendiri yang ngomong sama gua kalo lu ngga mau akuin gua sebagai sodara lu!" Jelas Putri dengan perkataan yang sangat pedas. Membuat Cantika tidak bisa berkata.

"Put gimana ketemu ngga ?" Tanya Farah menghampiri putri.

"Belum"

"Udah lah nanti juga balik sendiri. Udah ada Pak Yoyo dikelas" saran Rain.

"Serius ada Pak Yoyo ? Asikk~~ udah ayo~ayo." jawab Farah dengan semangat menarik kedua sahabatnya.

Sementara Nadia sedang berdiri di depan tiang bendera. Sesekali ia melihat jam tangannya. Masih 25 menit lagi.

"Woy ?" Panggil seseorang dari balkon atas sekolah. Yang membuat Nadia mendongakan kepalanya keatas." Kenapa lu ?"

"Lu ngga liat !? Gua lagi disetrap!" Jawab Nadia dengan judes.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'am Stay In HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang