6.sakit
"PLAKK..."tamparan itu tepat mendarat di pipi Nadia.
"Lu budek atau tuli sih!? Gua bilang jangan dekitin Fandi!.
Lo masih aja deketin!."tanya Cantika dengan mata devilnya.Hening~~~
Nadia hanya bisa menangis tampa bisa berkata.
"Lu suka sama Fandi ?!".tanya Cantika.
Hening~~
"Lu nyebelin banget sih jadi cewe!. Kalo orang bicara jangan nunduk!" Seru Cantika yang emosi nya sudah melup-luap.
Tiba-tiba, Cantika menarik rambut Nadia. Hingga Nadia teriak kesakitan.
"Aduh Kak sakit Kak. Tolong lepas."Nadia membuka suara merengek mesakitan.
"Gua ngga bakal lepasin kalo lo jawab pertanyaan gua?!"seru Cantika yang semakin kuat menarik rambut Nadia.
Hening~~
Nadia tidak bisa menjawab pertanyaan dari Cantika.ia, hanya bisa menagis berharap ada orang yang menolongnya.
"Jawab?!" Teriak Cantika. Yang semakin kuat menarik rambut Nadia.
"I-iya" jawab nadia singkat.
"Ouh...ternyata benar dugaan gua selama ini" kata Cantika, yang mulai melepaskan rambut Nadia.
"Jangan harap lu bisa dapet Fandi!. Karena, Fandi cuma punya gua!" Jelas Cantika yang sudah melepaskan rambut Nadai dan meninggalkan Nadia sendiri.
Nadia hanya bisa menagis, menagis dan menagis. ia ngga tau apakah langkah yang ia ambil ini benar atau salah.
☆Halte.
Nadia tidak peduli orang mau melihatnya seperti apa. Yang dia rasakan sekarang adalah rasa sakit di pipi sebelah kanan dan rambutnya yang sakit.
Tak lama sebuah motor berwarna putih, berhenti didepan halte. Nadia hanya, melihat dia turun dan duduk disebelahnya.
"Lu kenapa ?"tanya orang yang berada disebelah Nadia.
Tetapi, Nadia hanya diam. Karena, Ja berfikir kalo orang itu bukan berbicara dengannya.
"Lu kenapa?!". Tanya orang itu kedua kali. Dengan, suara agak ditinggikan.
"Lu ngomong sama siapa Mas?"
Tanya Nadia sambil mengelus-elus kepalanya yang sakit."Gua lagi ngoming sama lu!"
Jawab orang itu sambil menoyok kepala Nadia."Sorry Mas saya ngga kenal"
Jawab Nadia."Serius ngga kenal ?" Tanya orang itu.
"Ngga Mas kok ngeselin sih!" jawan Nadia yang mulai kesal.
Lalu, orang itu langsung membuka helm yang sedari tadi menutupi wajahnya.
Ternyata, orang yang sedari tadi
Membuat Nadia tidak nyaman adalah Fadjri sahabat Nadia."Lu.."jawab Nadia yang agak sedikit kaget.
"Iya, ini gua Fadjri. Lu gimana sih masa sahabat sendiri aja ngga kenal" omel Fadjri.
"Abis nya tumben aja lu bawa motor gede, biasanya juga bawa motor yang biasa aja. Ditambah lagi lu pake helm jadi gua ngga bisa liat wajah lu deh" Jelas Nadia.
"Oke gua terima alasan basi lu!!" jawab Fadjri sambil tertawa.
" Nyebelin banget sih!" jawab Nadia sambil memukul lengan Fadjri.
"Ouh...ya. Lu belum jawab pertanyaan gua lu kenapa ?"
tanya Fadjri"Gua baik kok. Mendingan lu antetin gua balik"jawab Nadia.
"Serius??" Tanya fadjri"Kayanya gua nyium bau kebohongan"
ledek Fadjri."Ya ampun. Fadjri sahabatku serius gua baik-baik aja"jawab Nadia meyakinkan Fadjri.
"Awas ya kalo lo bohong"ancam Fadjri.
"Udah ayo mendingan anterin gua balik." Jawab Nadia yang mengalihkan pembicaraan.
To be countinued...
Thanks for read. Ihope you like it.
Please vote or comment or both and please read the text..

KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Stay In Here
Fiksi Remaja[PROSES REVISI] Aku bingung apakah aku mencintaimu atau tidak ?. Tapi, tidak tau kenapa setipa waktu, setipa detik bahkan setiap hari. Aku slalu ingin menunggunya...