I .

492 44 1
                                    

















"Leo ah...."

Tok..tok..tok..

Seorang yeoja cantik dengan bibir merah dan rambut pendeknya sedang sibuk berdiri didepan sebuah pintu kayu bercat putih bersih itu sedari tadi .

"Apa kau tidak akan pergi sekolah??" Lanjut yeoja tersebut dan masih berusaha mengetuk pintu tersebut .

Namun untuk beberapa saat yeoja tersebut diam dan seolah menunggu jawaban seseorang dari balik pintu tersebut .
namun setelah dirasanya tidak ada jawaban apapun akhirnya ia membuka pintu tersebut dan masuk kedalam .
"Eomma masuk.." katanya sambil melangkah masuk kedalam ruangan gelap tersebut .

Setelah masuk, ia segera berjalan menuju tirai yang masih tertutup rapat . Dibukanya tirai tersebut dengan kedua tangannya dan dilihatnya cahaya pagi yang dari tadi siap masuk menembus jendela ruanganan tersebut, akhirnya masuk dengan leluasa. Seakan memberi kehidupan pada ruangan yang awalnya tampak gelap tersebut .
Terlihat ranjang besar yang berada dibelakangnya dengan sebuah selimut tebal dan sangat besar berwarna putih diatas ranjang tersebut .
Ia pun segera membuka selimut tersebut dan " aaahhhhh...." teriaknya kaget .

"Ah... wae eomma..."
kata leo dengan rambut berantakannya yang berusaha membuka selimut dari arah berlawanan .

"Ya... kenapa kau selalu tidur dengan terbalik?" Teriak yeoja tersebut yang masih terlihat kaget sambil memegang dadanya . "Eomma kira kepalamu benar-benar berubah menjadi kaki" .

Setelah mendengar omelan eommanya dipagi hari akhirnya leo duduk diatas ranjang besarnya dengan mata yang masih terpejam .

"Cepat mandi dan segera bersiap-siap, eomma akan menyiapkan sarapan untuk kita" ucap eomma leo tersebut dan segera pergi .

"kenapa sangat berisik pagi-pagi seperti ini" gumam leo yang masih berbalut selimut putih tebal tersebut .

°°°°°°°°
Beberapa saat kemudian .

°°°°°°°°

Akhirnya mereka berdua siap untuk menikmati sarapan yang berada diatas meja makan tersebut .
tampak beberapa saat tanpa ada perbincangan diantara mereka sejenak, karena mereka sibuk menghabiskan sarapan tersebut .

"Leo ah.. eomma akan berangkat lagi untuk urusan bisnis, kau baik-baik saja dirumah, jika ada apa-apa kau bisa meminta bantuan pada bibi penjaga rumah kita" ujar leo eomma yang memecah keheningan tersebut .

"Hmmm...." leo hanya berdehem tanpa mengeluarkan sepatah katapun . Ia hanya sibuk dengan garpu dan sendok yang berada ditangan nya . Sesekali ia juga melahap makanan yang berapa didepannya .

"Eomma minta maaf jika tidak bisa selalu berada disampingmu, tapi ini semua demi kita, kau tau appa mu sudah tidak ada, dan hanya eomma yang ada, jadi. . . ."

Ketika eommanya belum selesai berbicara, leo segera meletakkan garpu dan sendok yang berada digenggamannya dengan keras .

Pprraaannggg. . .

Suara benturan antara sendok, garpu dan piring milik leo .

"Aku tau.. kau hanya harus bekerja..bekerja..dan bekerja, aku juga tau jika aku selalu dan selalu harus sendirian" leo bangun dari duduknya . "Tak usah mengkhawatirkanku" lanjut leo dan bergegas membawa tas miliknya, lalu pergi .

Dari kejauhan sang eomma hanya melihat punggung anak satu-satunya tersebut telah meninggalkannya sendiri diruang makan . Entah kenapa apa yang baru saja leo katakan, seakan menusuk hatinya yang paling dalam . Tapi ia sadar, beberapa air mata menetes keluar dari ujung mata nya. Tapi ia tau bahwa ia seperti ini juga untuk masa depan leo .

you are my starlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang