VI .

241 40 4
                                    









Flashback on.

Karena merasa tak enak terus-terusan ditatap, akhirnya hakyeon membenarkan duduknya dan menarik bangku miliknya dekat dengan bangku milik leo .

"Apa kau menyukaiku??" Tanya hakyeon dengan wajah datarnya tiba-tiba yang langsung bertanya didepan wajah leo .

Karena kaget mendengar pertanyaan hakyeon, spontan leo langsung memundurkan badannya dan matanya yang semula terlihat selalu sinis, berubah menjadi seolah tidak percaya dengan apa yang ia baru saja dengar .

Ha..ha..ha...

"Kenapa kau lucu sekali jika seperti itu, kukira kau hanya bisa menatap seseorang dengan sinis, ternyata kau juga bisa terlihat lucu saat kaget" ujar hakyeon yang terlihat tak bisa menahan tawa karena expresi leo  baru saja .
"Tenang.. aku hanya bercanda" lanjut hakyeon yang masih terlihat tertawa bebas .

Tapi ketika hakyeon tak bisa menahan tawanya, disisi lain tampak leo yang menatap hakyeon dalam . Ia terus melihat hakyeon yang tertawa lepas disebelahnya . Dan setelah beberapa saat memperhatikan hakyeon, terlihat senyum tipis dari balik bibir manis milik leo.

"Sepertinya benar begitu.. aku telah menyukaimu" gumam leo dalam hati sambil tersenyum kecil.
-
-
-
-
-
-
Leo terus menahan tawa dengan cara menutup mulutnya terus . Lalu ia mengarahkan jari telunjuknya pada wajah hakyeon yang berada didepannya . Ia memutar-mutar jari telunjuknya tersebut, mengisyaratkan bahwa ada hal aneh pada wajah hakyeon .

"Ya...apa yang kau maksud??" Tanya hakyeon ingin tau .

Tanpa menjawab leo lalu mengeluarkan saputangan miliknya dari balik jas sekolahnya . Ia memberikan sapu tangan putih bersih itu pada hakyeon .
"Bersihkan mukamu, kau seperti gelandangan" . Setelah memberikan saputangan itu, akhirnya leo pergi dan meninggalkan hakyeon .
"Kenapa dia sangat lucu meskipun dengan wajah kotor seperti itu" ujar leo yang terlihat tersenyum lebar hari itu.
-
-
-
-
-
-
Setelah dari kantin leo segera kembali kekelas dan..

"Hakyeon ah..." leo yang berjalan dari arah belakang hakyeon duduk.
"Ooohh...." serunya .

"Kenapa?" Tanya hakyeon yang masih memegang roti ditangan dan berusaha mengunyah roti dimulutnya.

"Ahh..tidak, aku hanya ingin menanyakan kabarmu" kata leo.

"Aku baik-baik saja, ravi membelikanku roti dan susu ini"

"Ohh..ravii" leo menganggukkan kepalanya perlahan .
"Kalau begitu aku akan duduk kesana dulu ya" pamit leo pada hakyeon yang masih terlihat sibuk dengan kunyahannya.
Ia pun langsung membalikkan badannya pergi menjauh dari tempat duduk hakyeon. Dengan wajah menunduk kebawah, leo hanya biaa melijat sebuah roti dan susu kesukaan hakyeon yang berada ditangannya.
-
-
-
-
-
Setelah beberapa saat menunggu hujan reda, akhirnya ia merasakan ada seseorang yang memeluk bahunya dari samping dan didekatkan pada tubuh orang tersebut. Hakyeon yang terlihat terkejut langsung mencari tau siapa sosok orang yang disampingnya itu.

Ravi akhirnya menarik tubuh kecil milik hakyeon dan menerobos hujan lebat itu dengan payung ditangannya.

Beberapa detik setelah itu terlihat leo yang berlari keluar dari gedung dengan membawa payung ditangannya. pada udara yang dingin sore itu terlihat beberapa keringat membasahi kening bahkan kerah seragam itu . Ia melihat hakyeon yang berlari dengan ravi menerobos hujan.

Tak hanya sampai disitu, diam-diam leo mengikuti ravi dan hakyeon. Ia melihat mereka berdua yang berhenti didepan minimarket tempat hakyeon bekerja. Dan ia bahkan melihat hakyeon yang memajukan badannya mendekat pada ravi hari itu.

Flashback off.
-


-
-
-
-

Leo masih diam karena kaget dengan dorongan hakyeon baru saja. Ia terlihat terkejut karena tak menyangka bahwa hakyeon akan mendorongnya dengan kuat.

"Kenapa? Kenapa? Kenapa kau seperti ini padaku?" Tanya hakyeon dengan lantangnya.

"Oh...aku tau sekarang.." ucap leo dengan salah satu ujung bibir yang sedikit terangkat.

"Tau apa? Apa yang kau tau dariku?? Kita baru berteman beberapa bulan yang lalu, apa yang kau tau tentangku?? Bahkan kau sama sekali tidak mengetahui ku" hakyeon yang terlihat sangat marah dengan leo hari itu . Dengan suara lantang dan beberapa urat nadi yang terlihat disamping leher panjang nya.

setelah melihat hakyeon marah didepannya, leo langsung membalik badan dan pergi dari sana. Ia melangkah pergi meninggalkan hakyeon sendiri diatap gedung sekolah. Ia berjalan menuruni tangga itu satu persatu.
"Karena sikapmu baru saja, aku tau bahwa kau tidak mempunyai perasaan sama sepertiku" kata leo dalam hati .
-
-
-
-
-
-
Seperti ada aura yang sangat menyeramkan terjadi hari itu . Hakyeon dan leo Sama-sama terlihat diam tanpa suara bahkan gerakan sedikitpun didalam kelas . Mereka duduk pada bangkunya masing-masing.

Dan setelah itu, bel berbunyi tanda istirahat sudah selesai. Beberapa murid sudah kembali dari aktifitas istirahatnya. Mereka kembali kekelas masing-masing.

"Ya..kita disuruh ke perpustakaan semua, karena hari ini guru yoo tidak masuk. Kita disuruh belajar keperpustakaan semuanya, jika ketahuan ada yang tidak diperpus, ia akan menghukum kita semua nanti" teriak sang ketua kelas mereka mengisyaratkan untuk segera ke perpus.

akhirnya semua murid segera ke perpustakaan siang itu . Tak lain juga hakyeon dan leo yang berjalan bersama-sama dengan para murid lainnya.
-


-
-
-
-

Perpus.

Beberapa murid ada yang membaca, tidur bahkan bermain ponsel ditangannya. Mereka melakukan aktifitas sendiri-sendiri.
Dan tak jauh beda, hakyeon sedang terlihat membaca buku ditangannya, ia melihat dengan seksama buku yang berada didepannya itu. Sampai ia tak sadar bahwa seseorang sudah duduk didepannya.

"Hmmmm..." orang itu berdehem pada hakyeon didepannya.

Hakyeon langsung melihat orang didepannya itu dan..

"Oh..ravi ah..kenapa?"

"Tidak..aku hanya bosan disini.."

"Lalu? Apa kau mau pergi?" Tanya hakyeon dengan suara yang lirih.

"Hmmm...sepertinya......"

Hakyeon memegang tangan ravi yang berada diatas meja, ia lalu menekan tangan ravi dengan tangannya.
"Jangan...kau akan membuat semua orang terhukum nantinya" lirih hakyeon sekali lagi

Ravi yang melihat hakyeon memegang tangannya hanya bisa merasakan detak jantungnya yang lagi-lagi tidak karuan itu.

"Akan kucarikan kau buku yang lucu, agar kau tidak bosan disini" hakyeon lalu berdiri dan pergi mencari buku untuk ravi.

Setelah beberapa saat mencari akhirnya ia menemukan buku yang cocok untuk ravi baca, tapi karena terlalu terburu-buru akhirnya dengan tidak sengaja ia menabrak leo yang sedang berdiri sambil membaca buku ditangannya.
Sontak tubrukan itu membuat leo langsung menoleh kearah hakyeon.

"Maaf....maaf.." hakyeon meminta maaf pada orang yang ditabraknya baru saja sambil membungkuk dalam-dalam.

"Setelah sikap kasarmu yang kau lakukan padaku tadi, apakah kau sekarang buta?" Tanya leo dengan sinis.

Setelah mendengar perkataan orang itu hakyeon langsung melihat orang tersebut. Dilihatnya leo yang berada didepannya. Dengan tatapan sinisnya, hakyeon terus menatap leo yang berada dihadapannya.

Entah apa yang mereka berdua pikirkan, tapi terlihat aura-aura yang sangat menakutkan dari mereka berdua hari itu.

you are my starlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang