V .

227 38 5
                                    










Ravi dan hakyeon sampai didepan minimarket tempat hakyeon bekerja, dan karena hujan yang sangat lebat sore itu, beberapa tetes air bahkan membasahi jas sekolah mereka. Ravi dan hakyeon serentak  membersihkan jas sekolah mereka karena air hujan tersebut.

"Tapi ravi ah..." ucap hakyeon tiba-tiba.

"Hmm..kenapa?" Tanya ravi dengan payung yang masih berada pada genggamannya.

"Kau tau dari mana aku tinggal disini? Sepertinya hanya beberapa orang yang tau jika aku tinggal disini" tanya hakyeon heran.

"Oh..itu...iii..itu..." entah kenapa ravi tergugup-gugup menjawab pertanyaan hakyeon. Ia bahkan terlihat mengacung-acungkan jari tangannya kekanan-kiri dengan tidak jelas.

"Apa kau pernah mengikutiku diam-diam??" Hakyeon yang bertanya sambil mendekatkan badannya pada ravi.

Beberapa langkah ketika hakyeon mendekatkan diri padanya, ravi dengan mata yang saat itu melotot karena kaget langsung memundurkan tubuhnya kebelakang.

Dug...dug....duug....

Suara detak jantung ravi yang saat itu tiba-tiba leo tidak seperti biasa. Ia melihat hakyeon yang berada didepannya. Seolah waktu telah berhenti, ia melihat wajah hakyeon tepat didepannya dengaan seksama. Dilihatnya wajah kecil, dengan warna kulit tidak terlalu putih tapi ketika ia melihatnya lama, lama dan semakin lama akan tampak sangat manis.
Sejenak ravi terlihat seperti sedang menikmati indahnya 'pemandangan' didepannya.

Ttiinnnnnn.....

Suara klakson yang membuat ravi tersadar cepat dari lamunannya saat itu.

"Ya....apa yang kau katakan?" Ravi mendorong cepat tubuh hakyeon. Seperti orang yang gugup, ia dengan cepat membersihkan jas sekolahnya yang terlihat sudah bersih itu.

"Aasshh....." seru hakyeon dengan bibir yang dimajukannya itu tampak tidak senang karena dorongan ravi.
"Apa kau mau kerumahku dulu?" Ajak hakyeon pada ravi yang terlihat sudah kedinginan.
-
-
-
-
-
-

beberapa saat setelah itu ravi dan hakyeon sudah berada dalam rumah kecil tempat hakyeon tinggal . Tapi lebih tepatnya, kontrakan tempat tinggal hakyeon.

"Mandilah..aku akan mencarikan baju  ganti untukmu" hakyeon yang keluar dari kamar mandi melempar handuk barunya kepada ravi. Terlihat ia mengenakan atas dan bawahan berwarna putih bersih yang sangat tebal.

Karena sudah terlihat kedinginan juga, ravi langsung bergegas masuk kekamar mandi.

Tookk..tookk..

"Ravi ah..pakaianmu ada didepan pintu kamar mandi" ucap hakyeon setelah meletakkan pakaian ganti untuk ravi lalu pergi kedapur untuk masak ramen.

Setelah mandi, ravi keluar dengan pakaian ganti yang diberikan oleh hakyeon baru saja. Ia mendekati hakyeon yang berada didapur. Dan..

"Hakyeon ah..." panggil ravi dibelakang hakyeon.

Hakyeon langsung menoleh kearah ravi. Tepat dibelakangnya, ia melihat ravi yang sangat lucu dengan celana dan baju panjang yang terlihat kekecilan. Ravi bahkan mengangkat kedua tangannya kesamping dan kedua kakinya yang seperti huruf V terbalik.

"Apa tidak ada yang lebih besar lagi?" Tanya ravi berharap.

"Hahahaha...." tawa hakyeon yang cukup keras terdengar ke seisi rumah.
Karena tubuh hakyeon yang lebih kecil dari pada ravi, jadi ravi harus rela mengenakan baju-baju kecil milik hakyeon. Daripada harus kedinginan dengan seragam basahnya.
°
°
°
°
°
°
°
°
Dipagi hari berikutnya terlihat leo dan ken sedang jalan bersamaan menuju kelas mereka. Tapi ketika hampir sampai dikelas, mereka berdua melihat hakyeon dan ravi yang tengah tertawa bersama karena suatu hal. Mereka melihat hakyeon yang tertawa lepas disamping ravi, tak lain juga ravi yang telihat senang disamping hakyeon hari itu.

"Apakah mereka berpacaran" seru ken disamping leo.

"Berpacaran??" Leo yang langsung mengarahkan pandangannya pada ken disampingnya.

"Hmm..lihatlah, sepertinya mereka sangat bahagia bersama"

Leo yang mendegar ucapan ken pagi itu langsung terlihat tidak bahagia. dengan wajah yang ditekuknya kebawah, ia berjalan dengan langkah berat.
-
-
-
-
-
-
-
Bel istirahat hari itu terdengar lebih cepat dari biasanya. Leo yang dari tadi selama pelajaran hanya memperhatikan ravi dan hakyeon dari belakang tampak tak sabaran ketika bel istirahat berbunyi. Ia langsung saja pergi ke arah hakyeon . Dan..

"Hakyeon ah..apa kau bisa ikut denganku?" Tanya leo yang melihat hakyeon masih duduk rapi dibangku dekat ravi.

"Kemana?" Tanya hakyeon dan melihat leo dengan wajah kelihatan seperti sedang marah.

Bukannya menjawab pertanyaan hakyeon, leo langsung menarik tangan hakyeon dengan keras. Ia menarik hakyeon yang diajaknya keatas gedung sekolah mereka. Leo mendobrak pintu dengan keras dan melempar hakyeon dengan keras.

"Yaa....apa kau sudah gila" hentak hakyeon yang hampir terjatuh.

Huftt...hufftt.....
Leo menarik nafasnya panjang-panjang, ia melipat kedua tangannya disamping pinggang. Dengan bola yang mengarah kesana kesini dengan tak tentu, serta kelopak matanya yang terbuka dan tertutup dengan cepat. Ia terus saja menarik nafas panjang. Seakan sedang menahan amarah yang telah ia pendam.

Hakyeon yang melihatnya seperti itu langsung ingin kabur dan kembali kekelasnya lagi. Tapi ketika hendak berjalan pergi dari hadapannya leo memegang tangan dan mendorong hakyeon dengan sangat kuat sekali lagi.

Lagi-lagi apa yang dilakukan leo padanya hampir membuat hakyeon jatuh.
"Ya....apa yang kau mau??" Teriak hakyeon dengan sangat keras disertai hentakan kaki yang berulang-ulang.

"Kau...apa kau..." leo berkata sambil menunjuk hakyeon didepannya, ia mengacungkan jari telunjuknya pada hakyeon. Sambil melangkah maju mendekati hakyeon, ia tampak sangat marah dengan mata yang berwarna merah itu.

Karena leo terus saja maju kearahnya dengan tatapan menakutkan, hakyeon hanya bisa melangkah mundur dari hadapannya. Dan sampai saatnya ia tidak bisa mundur lagi karena dinding ditepian gedung itu sudah menyentuh punggungnya.

Leo semakin dan semakin mendekat pada hakyeon. Ia melihat hakyeon yang tak bisa mundur lagi karena terhalang oleh dinding, hanya beberapa cm lagi jarak antara mereka berdua, dan sampai pada akhirnya. . .

"Yaa......" hakyeon mendorong keras tubuh leo didepannya itu.

Dan leo yang terdorong pun langsung diam tak percaya. Ia mengira bahwa hakyeon juga menyukainya.










Loh...leo suka sama hakyeon??

Yuk baca selanjutnya aja ^^

you are my starlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang