IV .

255 40 11
                                    











Setelah beberapa hari menjadi teman sebangku, akhirnya leo dan ken tampak begitu akrab.
Tak sulit bagi ken untuk menjadi teman leo, karena sifat leo yang sudah tidak sedingin dulu . dan karena alasan beberapa hari hakyeon tidak masuk sekolah, akhirnya leo terlihat selalu bersama ken. Seperti 2 teman yang tampak begitu akrab.
Bahkan rumah mereka searah, itu membuat mereka selalu berangkat sampai pulang sekolah bersama .

Hahaha ... "lihatlah"

Hahaha.... "bagaimana dia bodoh sekali"

Terdengar suara tawa dari bangku paling belakang kelas yang ternyata leo dan ken sedang melihat ponsel . Mereka asik sendiri dengan ponsel yang menayangkan beberapa video lucu dari youtube .

"Leo ah..." panggil seseorang dengan suara yang masih terdengar lemas.

Leo langsung menoleh kearah suara itu, dan dilihatnya hakyeon berdiri disamping ken . Rapi dengan seragam dan tas ransel hitam milik hakyeon .

Ken yang mendegarnya juga langung menoleh kearah hakyeon . Ia menoleh ke arah hakyeon yang belum ia kenal .

"Ah.. hakyeon ah, kau sudah masuk" kata leo .

"Hmmm" gumam hakyeon .

"Ohiya.. dia ken, murid baru yang aku ceritakan beberapa hari yang lalu" ucap leo yang memperkenalkan ken pada hakyeon .

"Cha hakyeon.." sapa hakyeon megulurkan tangannya .

"Ken.." jawab ken menjabat tangan hakyeon balik .

"Ya...ya...ya....guru jee sudah menuju kemari" teriak salah satu murid memberi tahu teman-temannya agar segera duduk .

"Apa kau bisa pindah sekarang? Aku akan duduk disini" ujar hakyeon menunjuk bangku miliknya .

"Ah...iya" jawab ken langsung berdiri .

Tapi ketika hendak berdiri, leo menahan tangan ken dan "hakyeon ah..kau bisa duduk dengan ravi, kemarin minhyuk pindah, jadi kau bisa duduk disana" ucap leo tiba-tiba .

"Kenapa aku harus disana? Aku ingin duduk disini" suara hakyeon yang tiba-tiba tedengar sedikit membentak.

"Dia masih beberapa hari disini, jadi mungkin lebih baik jika sementara disini, karena dia belum terlalu dekat dengan yang lain" bela leo .

Hakyeon yang mendengar kata-kata leo hanya bisa diam sejenak dan lalu pergi dengan wajah lesu nya menghampiri tempat duduk kosong disebelah ravi .

Ravi yang ternyata memperhatikam mereka bertiga dari tadi hanya bisa melihat hakyeon yang sekarang berjalan menuju kearahnya .
"Kau baik-baik saja?" Tanya ravi pada hakyeon .

Namun hakyeon tidak menjawab apa yang ditanyakan ravi, melainkan ia hanya langsung duduk disebelah ravi dengan wajah lesunya .

Kkkrriiiinnnggggg.....

Bel istirahat berbunyi, hakyeon yang dari tadi terlihat murung, hanya bisa tidur dengan tangan sebagai tumpuan kepalanya diatas meja . Beberapa kali ia berusaha untuk memejamkan matanya dan melupakan apa yang leo katakan pagi tadi, tapi tidak bisa . Kata-kata leo tadi pagi bahkan selalu datang kepikirannya . Ia terus berusaha untuk tidak memikirkan kata-kata leo, tapi tetap tidak bisa . Sampai pada akhirnya..

"Hakyeon ah..." suara yang sangat hakyeon kenali memanggil namanya .

Hakyeonpun langsung memalingkan kepalanya dan melihat orang tersebut.

"Apa kau ingin kekantin?" Tanya leo disebelahnya .

"Baiklah.." hakyeon dengan cepat menjawab pertanyaan leo dan berdiri.

"Cepat..ken sudah menunggu diluar" sahut leo .

"Ken??" Hakyeon bertanya dengan wajah tak mengerti, karena ia mengira bahwa leo ingin kekantin hanya dengannya .

"Iya..dia sudah menunggu diluar dari tadi" lanjut leo .

"Ohhh...sepertinya aku disini saja, aku ingin tidur saja" ucap hakyeon seperti menolak ajakan leo tiba-tiba .

"Ah..baiklah, aku kekantin dulu" setelah itu leo langsung pergi meninggalkan hakyeon yang terlihat tidak senang .
-
-
-
-
-
-
ssrreekkkk...
"Makanlah" ravi yang sudah duduk disamping hakyeon, dengan membawa beberapa roti dan susu dimejanya dan menyerahkan pada hakyeon yang masih terlihat tidur dengan tangan sebagai alas kepalanya.

Hakyeon melihat beberapa roti dan susu tepat disamping tangannya, tapi bukannya meraih roti dan susu itu, hakyeon memalingkan kepalanya lagi.

"Apa kau bangga jika selalu sakit?" Kata ravi yang malah seperti kata ejekkan pada hakyeon .

"Apa yang kau maksud?"

"Bagaimana bisa kau jadi sependiam ini cuma gara-gara satu orang namja seperti dia" ravi terus berucap sambil memakan roti ditangannya .

"Ya..apa maksudmu?" Nada suara yang sedikit lebih keras dari hakyeon karena perkataan ravi baru saja. Ia melihat ravi dengan tatapan tajamnya.

Tapi tiba-tiba ravi mengambil roti yang berada diatas meja lalu membukanya, dan...

"Nnnggggg......" hakyeon yang mencoba berteriak tapi karena roti berada dimulut kecilnya, ia hanya bisa mengerang.

"Makanlah...kau akan semakin kurus jika tidak makan" setelah mengatakan itu ravi langsung pergi dan meminum susu yang ia beli sendiri .

Setelah ravi meninggalkan nya sendiri, akhirnya hakyeon terlihat sedikit merenungkan kata-kata ravi baru saja.
Beberapa saat setelah itu hakyeon meraih roti yang tadi sudah sempat dibuka oleh ravi, ia mengarahkan roti itu pada mulut kecilnya dan mulai mengunyah . Beberapa kunyahan roti sudah masuk kedalam perut yang dari tadi ia sembunyikan karena terus saja bersuara .

"Hakyeon ah..." leo yang berjalan dari arah belakang hakyeon duduk.
"Ooohh...." serunya .

"Kenapa?" Tanya hakyeon yang masih memegang roti ditangan dan berusaha mengunyah roti dimulutnya.

"Ahh..tidak, aku hanya ingin menanyakan kabarmu" kata leo.

"Aku baik-baik saja, ravi membelikanku roti dan susu ini"

"Ohh..ravii" leo menganggukkan kepalanya perlahan .
"Kalau begitu aku akan duduk kesana dulu ya" pamit leo pada hakyeon yang masih terlihat sibuk dengan kunyahannya. Ia pun langsung pergi meninggalkan hakyeon yang sibuk dengan rotinya .
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°

Sore ini hujan turun sangat lebat, beberapa murid yang tidak membawa payung atau dijemput oleh orang tuanya tampak sedang menunggu hujan reda digedung sekolah.
Tak lain juga hakyeon yang terlihat menunggu hujan reda dihalaman gedung sekolahnya . Tapi karena langit sangat gelap, sepertinya hujan akan reda dengan sangat lama . Ia terus melihat jam yang berada ditangannya, seolah menunggu atau mengkhawatirkan sesuatu. Sesekali ia juga melihat langit yang gelap, dan berharap kembali cerah seperti sore-sore biasanya.

Setelah beberapa saat menunngu hujan reda, akhirnya ia merasakan ada seseorang yang memeluk bahunya dari samping dan didekatkan pada tubuh orang tersebut. Hakyeon yang terlihat terkejut langsung mencari tau siapa sosok orang yang disampingnya itu.

"Ravi??" Ucap hakyeon melihat ravi yang memegang payung dengan satu tangannya.

"Ayo pulang..aku akan mengantarmu" ravi akhirnya menarik tubuh kecil milik hakyeon dan menerobos hujan lebat itu dengan payung ditangannya.

you are my starlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang