2.

424 21 3
                                    

Setuju gak kalo gue bikin jadwal buat bikin cb nya ? Btw Sorry for typo(s)
.
.
. Happy reading
.
. NK POV ON
Berjalan di sampingnya adalah Aldi, sohib Iqbaal sejak zaman TK. Bertolak belakang dengan Iqbaal, Aldi punya tampang cowok baik-baik mengenangkan kacamata berbingkai tanduk yang keren, berambut cepak ala militer, dengan seragam rapi sekali. Dengan kulit putih bersih yang tak bakalan menggelap meski rajin lari-lari di bawah sinar matahari dan bibir merah yang lebih ranum daripada cewek-cewek ber lipgloss
.
.
~pada iri gak ama Aldi? Wkwk back to Story ~
.
.
Aldi jelas bukan penduduk asli negeri ini. Ayahnya pengusaha bule yang cukup sukses di negeri ini, menikahi supermodel lokal bertampang eksotis dan menghasilkan anak berdarah campuran yang ganteng banget. Tidak seganteng Iqbaal tentu saja, tapi cukup untuk membuat banyak cewek diam-diam meliriknya setiap kali dia lewat.
"Jen, ngapain lo nemplok di loker kayak cicak?" Tanya Salsha yang baru saja keluar dari ruang kelas kami.
"Apa lo nggak tahu kalo banyak virus... Lho, itu kan Iqbaal! Astaga, cowok itu bener-bener ganteng banget! Salsha mendesah. "Andai dia nembak gue, gue bakalan putusin cowok gue yang sekarang ini, terus gue jadian sama dia" ucap Salsha "Mmm...," aku menepuk bahu Salsha, "bukannya lo baru putus sama cowok lo, Sal?" Ucapku, Salsha menatapku dengan pandangan kosong sebelum akhirnya teringat. "Oh iya, bener juga. Gue lupa yah, biarlah urusan kecil gitu, nggak usah diinget-inget" ucap Salsha. Cuma Salsha yang bisa menyebut pacaran dan memutuskan pacarnya sebagai urusan kecil. Seolah-olah merasa dirinya dibicarakan, Iqbaal menoleh ke arah kami (read:(nk) ama Salsha). Sepasang matanya yang berseri-seri makin berbinar-binar. Ya, pasti cuma cowok buta dan tak berhati yang tidak berbinar-binar kalau ketemu Salsha, eh eh ralat cowok buta dan tak berhati pun bakalan berbinar-binar kalau ketemu Salsha, karena Salsha punya wangi yang sangat feminim yang sanggup melumerkan hati cowok paling dingin sekalipun, sementara bauku... Tunggu... Tunggu sebentar akan kucium dulu... Yep tak salah lagi, bau keringat! Aku betul-betul harus beli deodoran secepatnya. Dan, urusan beli deodoran ini makin mendesak saja saat Iqbaal benar-benar menghampiri kami. Dari semua teman cowoknya hanya Aldi lah yang ikut menghampiri kami, sisanya mengobrol di kaki tangga, meributkan tentang sepak bola. "Halo, Salsha... Hai, (nam..)!" Panggilan yang dilontarkan dengan nada akrab itu langsung membuat kakiku lemas, apalagi diucapkan dengan senyum manis yang menampakkan gigi putih berkilau. Mungkin kalian terheran-heran dia mengingat namaku, tapi buatku itu tidaklah aneh semua orang yang kenal Salsha pasti tahu bahwa Salsha sering didampingi teman akrabnya yang bernama (nk). 'Salsha dan (nk)', ingat?
Dengan sedih kulihat senyum yang tadinya diarahkan padaku, kini beralih pada Salsha cewek yang memang pantas mendapatkannya. "Dengar-dengar, kamu baru putus dari Kiki, Sal? Tanya Iqbaal "kok bisa tahu?" Tanya Salsha balik dengan suara manjanya yang tidak hanya bisa meluluhkan cowok-cowok, tapi juga aku. "Jelas dong" seringai Iqbaal. "Anak itu nangis terus dari kemarin dan nggak mau pulang ke rumah. Satpam-satpam yang jaga sore sampe ketakutan, mereka kira kelas kami ada hantunya" kami tertawa mendengar cerita Iqbaal. "Yah, berhubung kamu udah single lagi, mau nggak kita jalan bareng besok?" Biasanya Salsha akan menolak ajakan kencan yang begitu cepat, tapi kali ini dia tidak ragu-ragu. "Mau dong" ucap Salsha, Iqbaal berpaling padaku. "Kamu juga ya, (nam..)" aku yang tadinya sudah sempat lemas melihat ketertarikan Iqbaal pada Salsha, langsung melongo. "Aku?" Tanya ku "iya, kamu" sahut Iqbaal geli. "Nanti kita jalan berempat bareng Aldi, sip nggak Ald? Tanya Iqbaal "yo'i coy" angguk Aldi seraya tersenyum ramah padaku. Oke, ini pertama kalinya ada cowok yang benar-benar langsung mengajakku pergi, sejujurnya saat pergi dengan Salsha dan cowok-cowoknya aku selalu punya perasaan buruk bahwa kehadiranku sebenarnya tidak diharapkan, garis bawahi TIDAK DIHARAPKAN!. Namun berhubung aku satu paket dengan Salsha 'ngajak satu, yang datang dua', kira-kira seperti itulah mereka terpaksa menerimaku. Pikiran ini sangat menggangguku, membuatku sempat membatalkan janji satu dua kali. Tapi, setiap kali aku membatalkan janji, Salsha langsung ikutan tinggal di rumah katanya dia tidak nyaman pergi tanpa aku. Jadi, demi Salsha, demi kesenanganku sendiri, dan demi cowok-cowok yang mengharapkan kencan dengan Salsha itu, aku pun menebalkan muka dan muncul tanpa diundang. "Kalo gitu, kami jemput kalian sebelum makan siang ya, biar kita bisa makan dulu" kata Iqbaal sambil mengeluarkan ponselnya "boleh minta nomor ponsel kalian nggak? Ucap Iqbaal, nah sekarang bukan saja aku diajak pergi, Iqbaal juga meminta nomor ponselku. Meski ini bukan sesuatu yang patut dibanggakan, karena yang diincarnya kan Salsha tak urung aku merasa senang.
.
.
~Mau gak kalo digituin ama Iqbaal ?~
.
.
Setelah bertukar nomor ponsel juga dengan Aldi kedua cowok itu pun meninggalkan kami. "(Namakamu)" panggil Salsha dengan nada suara melayang di awang-awang. "Wow, Iqbaal ngajak gue kencan!" Ucap Salsha, hhh yeah, betul wow
.
.
An/
Baper gak? Baper gak? Baper gak? Mo promote yak
Ig : - khai.kay.wtv
       - Keylaaadr
       - cerbungnkbaale
Id line mau? Kalo mau bisa add kayla29khailla29
Kalo mau curhat kek, atau apa Chat ae gue, sama kalo yang suka slime boleh difollow ig nya ama id line nya
Nanti yak di part selanjutnya, eh iya jan lupa follow akun ini, vote ceritanye, ama comment
⚠️ harap tinggalkan jejak ⚠️

Obsesi ❌ IDRWhere stories live. Discover now