5.

226 16 0
                                    

Sorry for typo(s)
.
.
.
Salsha POV
"Salsha! Ada apa?" Teguran Pak Agus, si guru sejarah, berjenggot kambing, menyentakku. Asal tahu saja, muka Pak Agus benar-benar mengingatkanku pada Mr. Tumnus, makhluk aneh dalam film The Chronicle of narnia. Saat pertama kali melihatnya, aku nyaris ngakak. Tapi, kurasa guru-guru tak bakalan senang kalau kita menertawakan muka mereka, seberapa pun anehnya tampang mereka.
"Nggak apa-apa, Pak" sahutku sambil melemparkan senyum polos penuh pesona.
"Mau pinjam tip-ex sama (namakamu)". Seperti guru-guru lain yang sudah terpedaya oleh senyumanku, Pak Agus tidak memprotes kelakuanku yang mencurigakan.
"Lain kali, kalau lagi ulangan tidak boleh ada pinjam-meminjam"
"Baik Pak"
Sial, ini berarti aku tidak bisa terlalu banyak protes lagi. aku harus memejamkan mataku sebisanya dan menebak-nebak apa yang diocehkan (namakamu) dalam kertas ulangannya itu. Semoga saja tidak ada istilah-istilah sulit.
Setelah kertas ulangan kami dikumpulkan, aku langsung mengerang keras.
"Gue benci pelajaran Sejarah!" (Namakamu) menatapku dengan mata berkedip-kedip bingung *ngertigak?*.
"Masa sih? Padahal kan seru".aku mendengus. "Apa serunya ngegosipin sejumlah orang yang udah mati?"
"Yah, namanya juga sejarah, selalu terulang kembali. Kita belajar supaya saat ada yang terulang lagi, kita nggak ngulangin kesalahan yang sama" *guebelibetsumpah*
"dan untuk itu kita harus hafal tahun kematian meraka?" Gerutuanku berhasil membungkam (namakamu). "Daripada kita ngomongin mereka, mendingan kita ngomongin yang masih hidup, muda, dan segar" tukasnya. "Misalnya Iqbaal dan Aldi". Seperti yang seharusnya, mata (namakamu) langsung berbinar-binar saat aku menyinggung cowok-cowok yang muda, segar, dan ganteng luar biasa tersebut. Dan, itu membuatku jadi semangat juga. "Jadi, besok lo mau pake baju apa?"
"Hah?" (Namakamu) tampak bingung
"Baju biasa, kan?"
"Jangan, bego!" Cetusku kaget
"Ini kan bukan cowok-cowok yang biasa keluar bareng gue. Ini Iqbaal dan Aldi, dua makhluk paling ganteng di sekolah kita, minimal lo pakai gaun gitu deh". (Namakamu) mengerutkan alisnya.
"Gaun? Tapi, Sal, paling-paling kita makan dan nonton, apa nggak terlalu berlebihan?" Oke, sebenarnya memang sedikit berlebihan, tapi aku tidak mau tahu. Pokoknya aku mau pakai gaun, dan (namakamu)

Obsesi ❌ IDRWhere stories live. Discover now