Hai! Salam kenal buat semuanya yang udah mampir ke cerita pertamaku!
Masukan dan sarannya aku tunggu dari kalian!!
----------
Seorang cowok berjalan di koridor sekolah dengan tangannya menggandeng tangan seorang cewek.
Banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka dengan tatapan kagum tapi ada juga yang iri. Mereka berdua berjalan tanpa mempedulikan tatapan disekitarnya.Reihan dan Farah.
Mereka adalah sepasang kekasih sejak 4 bulan yang lalu. Meskipun masih terhitung sekejap, tapi mereka seperti sepasang kekasih yang sudah lama menjalin suatu hubungan. Mereka bertemu pada saat di kantin, ketika Farah dibully oleh genk kakak kelasnya dan Raihan menolong Farah. Kakak kelasnya itu memang sok berkuasa karena mereka beranggapan bahwa jika sudah punya adik kelas, mereka bebas melakukan apapun.
Flashback on
"Heh elo! Kalo jalan tuh pake mata donk!" ujar cewek yang berambut pendek itu dengan nada yang meninggi. Cewek itu kesal, karena ada orang yang menabraknya terlebih itu adalah adik kelasnya.
Farah merasa tangannya gemetar karena dari awal, ia tak ingin berurusan dengan kakak kelas terlebih salah satu anggota dari genk threeGe. Anggota genk itu adalah 3 orang siswi kelas XII dari kalangan keluarga konglomerat. Mereka bertiga senang mengejek golongan yang dianggap nerd di sekolah Nusa Bangsa.
"Ma-maaf kak. Tadi enggak sengaja." Farah tau, bahwa tak ada gunanya mengelak karena dirinya bakal kalah jika berhadapan orang-orang seperti itu.
"Gampang banget lo bilangnya." Kakak kelasnya yang lain ikut menimpali ucapannya tadi.
"Sekali lagi, maaf kak. Gue enggak ada niatan sama sekali buat nabrak kakak tadi." Kalimat yang Farah ucapkan terbata-bata. Ia takut sekali jika anggota genk tersebut berulah kepada dirinya.
Nadhira. Cewek yang berstatus ketua genk menghampiri Farah dan tangannya terangkat untuk menampar pipi Farah.
Tapi... Loh? Apa ini mimpi? Bukankah tadi ia akan ditampar? Tapi dirinya tidak merasakan sakit ataupun apa, batin Farah.
Kemudian ia mencoba membuka matanya untuk memastikan apakah ini nyata atau cuma mimpi belaka. Ketika ia membuka mata ia terkejut melihat tangan Nadhira yang ditahan oleh sesorang. Sebelum ia dapat mencerna kejadian yang terjadi, tiba-tiba seseorang menarik lengannya untuk menjauh dari kantin.
Setelah agak menjauh. Seseorang tadi yang menarik lengan Farah memberhentikan langkahnya dan membuat Farah juga ikut berhenti.
"Hati-hati ya kalau sama mereka. Gue tau lo tadi gak sengaja kok. Tadi gue nggak sengaja ngelihat kejadian itu dari awal." Sebelum melanjutkan kalimatnya, cowok itu membalikkan badannya menghadap ke Farah. "Gue Raihan. Lo?""Makasih ya udah tolongin gue ta-di," Ia gugup. Pasalnya, ia tidak mengenali siapa sosok yang ada di depannya. Kemudian ia sadar, bahwa ia diperhatikan. "Eh iya, nama gue Farah." lanjut Farah, ia tersenyum dengan tulus karena seseorang yang berdiri di depannya telah menolong dirinya.
"Iya. Gak papa santai aja kali, gue bukan setan kok." Lelucon yang dilontarkan Raihan membuat Farah tertawa kaku karena dirinya tiba-tiba sangat gugup.
"Oke. Gue duluan ya." kemudian Raihan melenggang pergi. Farah yang ditinggalkan pun lantas berbalik menuju kelasnya dengan senyum menghiasi bibirnya tanpa ia sadari.
Flashback off
---
"Sampai ketemu nanti di kantin." kata Raihan mengedipkan sebelah matanya genit. Perbuatan Raihan membuat orang di depannya menjadi tertawa ringan.
"Oke. Hati-hati ya jaga mata jaga hati." Tangan Farah bergerak ke atas melambai ke arah cowoknya yang telah berjalan ke arah kelasnya.
Setelah itu, dia masuk ke dalam kelasnya menuju bangku yang sebelahnya sudah ada sahabatnya yang datang lebih dulu darinya.
"Morning girls" Sapa Farah kepada Sahabatnya, Naura. Dan yang disapa hanya melirik dan bergumam.
"Hmmm.. "
"Sibuk amat mbak sampai terasa dunia milik sendiri." Setelah berucap seperti itu, dia lantas duduk disamping Naura dan melihat novel apa yang dibaca oleh sahabatnya itu sampai ia dihiraukan."Nauu, ihh gue dianggurin aja"
Sebelum sang pemilik nama menjawab, Pak Sastro yang mengajar biologi di kelasnya pun masuk."Gak mau dianggurin? Sono noh! Sama pacar lo. Udah diem, gue mau belajar," dengan nada yang dibuat Naura seketus mungkin.
"Idih.. Sok banget dah elo." sambil menatap Naura seolah ia jijik dengan sahabatnya itu.
[Pulang sekolah]
"Gue duluan Far, bye"
"Oke. Hati-hati!" Setelah itu, ia berjalan ke arah parkiran menemui kekasihnya.
"Yuk pulang! Ini pake helmnya," setelah helm terpasang di kepala Farah, ia pun naik di jok motor belakang.
"Pegangan ya!"
"Aye aye captain!!" kemudian motor yang dinaiki oleh dua orang itu pergi meninggalkan parkiran sekolah.
Di perjalanan mereka menuju rumah Farah, mereka ditemani dengan candaan yang dikeluarkan oleh Raihan dan Farah tertawa menggapinya. Sampai tidak terasa sudah sampai di depan rumah Farah.
"Makasih ya. Mau mampir dulu apa langsung pulang? " Ucap Farah.
"Aku langsung pulang aja ya. bye,"
Setelah menerima helm dari kekasihnya, lantas ia membalas senyuman itu, ia pergi dengan motornya meninggalkan rumah ceweknya. Farah berjalan masuk ke dalam rumahnya sampai motor kekasihnya hilang dari penglihatannya.
"Mungkin ini yang terakhir kalinya," gumamnya dalam hati dan berjalan memasuki rumahnya.
----------
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect
Teen FictionJika sebuah kejadian adalah skenario seperti alur film, maka semua orang akan berusaha membuatnya menjadi mudah. Namun, pada kenyataannya kehidupan itu sudah ditentukan oleh sebuah kata yang disebut 'takdir'. Bermula dari sebuah insiden kecil yang t...